Sudah dua hari berlalu sejak terakhir kali Tärä pergi ke Tiga Batu Bersaudara.
Sekarang Tärä sudah cukup kapok untuk tidak bermain ke sembarang tempat — dia tidak mau lagi dapat kejutan yang tidak ramah dari hewan-hewan berbahaya.
Hari-hari damai terus berlalu.
Saat ini, dia dan Tsireya sedang mengajari caranya orang Metkayina berenang kepada keluarga Jake Sully.
"Ayo! Mumpung airnya masih hangat!" Teriak Tärä langsung main cebur kedalam air, meninggalkan teman-temannya yang berdiri.
"Tunggu aku!" Ucap Tsireya, langsung menyusul Tärä.
Anak-anak Jake Sully juga tidak mau kalah, mereka semua antusias menyelam kedalam air.
Seketika mereka berempat terpesona. Laut bangsa Metkayina memang indah. Terumbu karangnya bagus dan airnya jernih. Belum lagi ikan-ikan warna-warni yang berenang di sekeliling. Siapapun pasti terpesona.
'Ikuti kami.' ujar Tsireya dengan bahasa isyarat, lalu menyelam lebih dalam.
Tak lama kemudian, Lo'ak dan Neteyam berenang ke permukaan, disusul oleh Tuk. Tampaknya mereka mengambil nafas sebentar.
Kemudian Lo'ak menunduk dan melihat kebawah air. Tampak Tsireya, Ao'nung, Roxto, dan Tärä menatap mereka.
'Ayo berenang bersama kami.' ajak Tsireya dengan bahasa isyarat. Tapi tampaknya Lo'ak tidak paham.
'Dulu aku juga begitu. Haha.' batin Tärä tersenyum mengingat saat-saat dia nyaris kehabisan nafas saat berenang, dan ketika dia kebingungan setengah mati dengan bahasa isyarat.
Lo'ak, Neteyam, dan Tuk kembali menyelam, namun tak lama kemudian, mereka kembali lagi ke permukaan.
Melihat itu, Ao'nung dan Roxto bertatapan bingung.
'Kenapa dengan mereka?' tanya Ao'nung dengan bahasa isyarat.
'Mereka perenang yang payah.' ejek Roxto juga dengan bahasa isyarat.
'Hentikan. Mataku perih melihat kelakuan kalian berdua.' ucap Tärä dengan bahasa isyarat, seraya menyepak dua laki-laki itu dengan ekornya.
'ITU SAKIT!' Ucap Roxto tak terima, ketika dirinya disepak oleh Tärä. Sementara Ao'nung hanya menatap malas.
Tärä acuh tak acuh, sementara Tsireya menyusul Neteyam dan kawan-kawannya ke permukaan.
"Kalian tak apa-apa?" Tanya Tsireya, Ao'nung dan Roxto muncul juga.
"Kalian terlalu cepat! Tunggulah kami!" Ucap Tuk.
"Bernafas saja, tarik nafas." Ucap Tsireya.
"Kalian bukan perenang handal." Ejek Ao'nung,
"mungkin jago berayun di pepohonan, tapi—" sebelum selesai bicara, Tsireya lebih dulu menampolnya.
Ao'nung sontak menoleh kearah adiknya, "Kau jadi seperti Tärä. Selalu pakai kekerasan!" Ucap Ao'nung sambil memegangi kepalanya.
"Maaf." Ucap Tsireya terkekeh.
"Ngomong-ngomong, dimana Tärä?" Tanya Neteyam, kemudian menundukkan kepalanya melihat kedalam air. "Dia tidak ada dibawah."
"Palingan dia mencari kerang." Jawab Roxto, dibalas anggukan oleh Ao'nung
"Kuharap dia tidak pergi terlalu jauh." Gumam Neteyam.
Lalu, kira-kira dimana Tärä sekarang?
...
'Ini kerang jenis baru, ya?'
![](https://img.wattpad.com/cover/331105117-288-k522401.jpg)
YOU ARE READING
TÄRÄ. AVATAR 2: THE WAY OF WATER
Fantasy"𝐎𝐮𝐫 𝐠𝐫𝐞𝐚𝐭 𝐦𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐝𝐨𝐞𝐬 𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐚𝐤𝐞 𝐬𝐢𝐝𝐞𝐬, 𝐬𝐡𝐞 𝐩𝐫𝐨𝐭𝐞𝐜𝐭𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐚𝐥𝐚𝐧𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐥𝐢𝐟𝐞." Tärä, gadis biasa yang terbawa arus ketertarikannya hingga membuatnya bangun di tempat aneh nan indah yang disebut, "...