Baku hantam

775 124 15
                                    

"Kiri sedang apa, tuch? Kok sepertinya khusyuk sekali?"

Kiri yang mendengar suara seseorang, langsung mendongak ke atas permukaan air. Dia melihat Tärä yang tersenyum manis padanya.

"Oh, Tärä?" Sapanya ramah. Gadis itu berdiri.

"Sedang apa? Melihat pasir?" Tanya Tärä, dia melihat pasir putih yang diperhatikan Kiri barusan. Ada lubang berukuran kecil yang hanya cukup untuk dimasuki semut.

Kiri terdiam, tampak gusar, 'Tärä pasti menganggapku aneh.' batinnya.

"Kau lucu, ya? Aku juga senang melihat pasir. Soalnya biasanya di dalam pasir ada banyak kerang yang bersembunyi." Ucap Tärä, yang langsung membuat Kiri terpaku.

"Kau... juga suka melihat pasir?" Tanya Kiri, tampaknya baru kali ini dia bertemu dengan orang yang sama anehnya dengan dia.

"Iya. Tapi aku lebih suka melihat bulan~"

Kiri tertawa, lalu dia kembali mencelupkan kepalanya kedalam air.

Tärä ikut mencelupkan kepalanya, mereka berdua memperhatikan pasir bersama-sama.

Tapi itu tidak lama, karena perhatian Tärä mendadak teralihkan saat mendengar suara buah kelapa utuh yang baru saja jatuh dari pohon.

"KELAPA!" seru Tärä dengan girang, dia langsung mendongak dari air dan berlari menuju pohon tempat kelapa itu jatuh.

Melihat kelakuan Tärä yang kekanakan itu, Kiri hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kelapa~ Kelapa jatuh~ aku suka kepala— eh, kelapa!" Terdengar suara Tärä senang. Dari jauh, Kiri bisa melihat Tärä memunguti kelapa itu.

Kiri pun kembali memperhatikan pasir itu, sembari menunggu Tärä datang dengan kelapanya.

Lalu, Ao'nung dan antek-anteknya datang. Mereka melihat Kiri yang sedang memandangi pasir.

Roxto menaikkan satu alisnya, "Sedang apa dia?" Tanyanya heran.

"Entahlah, dia cuman melihat pasir." Ucap Ao'nung yang disusul oleh gelak tawa dari antek-anteknya.

Kiri yang aktivitasnya terganggu itu pun mendongak dari air, dia menyapu wajahnya yang basah.

"Kau bilang apa?" Tanya Kiri dengan nada baik-baik. Tapi Ao'nung malah membalasnya dengan ejekan, "Apa kau ini... agak aneh?"

Kiri terkejut, dia langsung berdiri dan tampak tidak senang.

"Dia tanya apakah kau ini anak aneh." Ulang Roxto seolah menerjemahkan kata-kata Ao'nung.

"Tidak." Jawab Kiri, dia tidak ingin mencari masalah, dan beranjak pergi.

"Kau yakin?" Tanya Ao'nung, yang malah mengikuti Kiri. "Maksudku, kau bahkan bukan Na'vi tulen."

"Lihat tangan ini." Ucap Ao'nung ingin memegang tangan Kiri tapi langsung ditepis oleh Kiri.

"Coba lihat tangannya!" Kata Ao'nung mengejek, dan memegang tangan Kiri.

SYUT—!

BUK!

Tiba-tiba saja, buah kelapa utuh mendarat manja diatas wajah Ao'nung. Tepat diatas hidungnya.

Kali ini tidak meleset.

"AW! SHIT! WHAT THE HECK?!" Seru Ao'nung marah, dia memegangi hidungnya yang kesakitan.

"Siapa yang melempar ini!?" Seru Roxto membela kakaknya.

"GUE! KENAPA!? MAU PROTES, HEH?"

Dari tepi pantai, tampak Tärä dengan wajah beringas. Dia membawa dua buah kelapa lainnya. Yang siap dilempar apabila ada yang mengganggunya.

TÄRÄ. AVATAR 2: THE WAY OF WATER Where stories live. Discover now