"I SEE YOU, BANGSAT!!"
Entah kenapa, semua hal aneh terjadi begitu cepat. Mulai dari tangan Tärä yang mengepal, hingga tinjunya yang mengenai Lo'ak. Mata Lo'ak yang membulat kaget, kemudian hidungnya yang terkena tinju Tärä.
Bruk!
Pemuda itu kini jatuh terduduk. Matanya menatap Tärä dengan ekspresi kacau. Terkejut iya, bingung juga iya.
"KAU PIKIR KARENA TAK ADA SEORANGPUN YANG MEMAHAMIMU, KAU BOLEH MEMAKAI ALASAN ITU UNTUK BERSIKAP SEENAKNYA SEPERTI INI, HEH, TOLOL!!?"
Nafas Tärä naik turun. Pertanda bahwa gadis itu sangat kesal.
Perasaan saat ini aneh. Dia kesal, tapi juga kasihan pada Lo'ak. Dia marah, tapi juga prihatin dengan Lo'ak. Dia tahu bagaimana perasaan Lo'ak yang kesal karena dimarahi Tonowari dan ayahnya, karena itu Tärä merasa kasihan pada pemuda ini.
Tentu, Tärä dan Lo'ak memiliki kepribadian yang mirip. Sama-sama gegabah, sama-sama emosian, sama-sama bermasalah.
Sementara, Lo'ak masih belum bangun dari keterkejutannya. Perlahan-lahan dia merasakan sakit yang muncul di hidungnya. Pelan-pelan, dia mencoba menyentuh hidungnya.
"!?"
Lo'ak menatap wajah Tärä dengan cepat. "Kau—! Hidungku... berdarah!"
"Tolong abaikan itu dulu. Nanti kuobati." Ucap Tärä menghela nafas dengan lelah. Amarahnya yang tadi berniang kini sudah lumayan mereda.
Gadis itu duduk berjongkok di samping Lo'ak. Dia menepuk pundak pemuda itu dengan tatapan penuh.
"Listen to me, Lo'ak." Ucap Tärä penuh perhatian. "You're not alone, okay? As a failed Na'vi, I understand how you feel."
Tärä memiringkan kepalanya dan mengamati pemuda di hadapannya. Oh, dia benar-benar mirip Neteyam.
Satu-satunya perbedaannya dengan Neteyam mungkin adalah otak udangnya dan sifatnya yang kelewat bodoh.
Gadis itu menundukkan kepalanya, tanpa sadar dia terkekeh
"We're so alike. Have a strong heart, fearless. But ignorant, like a child." Tärä menertawai Lo'ak dan dirinya sendiri.
Lo'ak termangu menatap gadis di hadapannya. Oh, Bunda Agung... sekarang dia sepertinya tahu apa alasan kakaknya begitu menyukai gadis ini.
Awalnya, Lo'ak selalu kebingungan, kenapa kakaknya yang tenang dan damai malah tertarik dengan gadis gila berkelakuan nakal seperti Tärä?
Rasanya sungguh aneh membayangkan kakaknya berdiri berdampingan dengan gadis ini.
Tapi kini, rasa penasarannya sudah terjawab. Wajar saja Neteyam tertarik dengan gadis ini.
Dia baik.
Dia kuat.
Dan yang paling penting, dia cantik.
"So, have you calmed down?" Tanya Tärä. Dia berdiri dan membantu Lo'ak bangkit berdiri.
"Yeah, thanks..."
"Kita harus segera kembali ke desa." Kata Tärä, dia mengalihkan pandangannya ke arah langit tepi pantai yang tampak mendung.
"Lo'ak."
"Ya?"
"Jangan salah paham dengan perkataanku tadi."
"Perkataan yang mana?"
"That 'I see you'."
Lo'ak menunduk terkekeh, lalu menengadah. Dia kembali menatap gadis di depannya.
YOU ARE READING
TÄRÄ. AVATAR 2: THE WAY OF WATER
Fantasy"𝐎𝐮𝐫 𝐠𝐫𝐞𝐚𝐭 𝐦𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 𝐝𝐨𝐞𝐬 𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐚𝐤𝐞 𝐬𝐢𝐝𝐞𝐬, 𝐬𝐡𝐞 𝐩𝐫𝐨𝐭𝐞𝐜𝐭𝐬 𝐭𝐡𝐞 𝐛𝐚𝐥𝐚𝐧𝐜𝐞 𝐨𝐟 𝐥𝐢𝐟𝐞." Tärä, gadis biasa yang terbawa arus ketertarikannya hingga membuatnya bangun di tempat aneh nan indah yang disebut, "...