XVI - Mator Village

592 28 0
                                    

-for some reason i can't explain-

Aku cukup bahagia saat ini, pagi ini orang suruhan Dokter Kenn tiba membawakan sampel obatnya. Tidak ada yang aneh, Dokter Kenn mengatakan di suratnya bahwa itu belum sempurna. Sebelum diuji cobakan kepada manusia, dia akan mengujinya pada hewan terlebih dahulu. Mencari hewan dengan penyakit itu sangatlah menyusahkan, sehingga masih cukup lama untuk ibu bisa menggunakan obat ini.

Suasana Istana juga normal, ayah sibuk dengan urusan internal, Jenderal Neus masih belum pulang dari tugasnya di perbatasan. Sedangkan Duke Viesxel masih sibuk dan belum sempat pulang untuk melihat kondisi Tuan Besar Viesxel. Zietha sendiri, aku tak mengetahui kabar tentangnya akhir-akhir ini, ayah melarangku untuk bepergian sekali lagi karena situasi Kerajaan yang masih belum stabil.

Mar juga memutuskan untuk menjadi guru sejarah dan politikku untuk sementara waktu, ia tak bisa menemukan kandidat guru yang cocok saat ini. Aku tak mempermasalahkan itu, Mar bisa diandalkan, aku percaya padanya. Yang menjadi masalah adalah penyelidikan Marques Wittes yang terhenti karena kurangnya bukti. Saat ini Marques Wittes sedang berbicara dan memohon kepada ayah.

"Itu hal yang buruk, aku yakin kita akan dapat menemukan bukti dan pelakunya. Tegakkan keadilan, hukum Kerajaan kita tak boleh diremehkan. Jangan ada pemberhentian, teruskan penyelidikan meski tak ada kemajuan. Jangan menyerah!" kata ayah saat rapat kemarin hari.

Aku mengangguk dan bersiap untuk pergi, meski ayah melarangku bepergian. Ia tak akan melarang kepergianku kali ini karena aku akan memeriksa lokasi kejadian Marques Wittes. Lebih tepatnya aku akan berkunjung dan mencatat kemajuan penyelidikan, atau mungkin aku akan mencari bukti penting yang sangat berguna.

"Hati-hati Rueens, di luar sana amat berbahaya. Ingatlah untuk selalu membawa pengawal bersamamu. Keselamatanmu amatlah penting."

"Jangan khawatir ayah, aku mengerti. Aku hanya pergi dan kemungkinan aku akan kembali beberapa hari lagi."

"Ya aku percaya padamu."

Dia tak berkata lebih lanjut dan segera membiarkanku pergi, aku membungkuk dan pergi keluar ruangan. Ini akan menyenangkan.

Jalanan tanah yang harusnya kering sekarang basah karena hujan yang terjadi tiba-tiba ini

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Jalanan tanah yang harusnya kering sekarang basah karena hujan yang terjadi tiba-tiba ini. Teksturnya basah dan menyebabkan cukup banyak masalah. Kereta dan kuda yang aku pakai harus terhenti dan berjalan dengan lambat, kami tak bisa kembali karena sudah setengah jalan, cukup buruk dan sial untuk memutar balik sehingga melanjutkan perjalanan adalah pilihan terbaiknya.

"Di depan, tak jauh mungkin sekitar 1 km ada tempat pemberhentian dan jalannya sudah cukup baik dan tak berlumpur. Namun Pangeran, sanggup kah anda untuk berjalan? Hanya itu satu-satunya cara yang memungkinkan."

"Ya Sintous, aku baik-baik saja untuk berjalan. Itu cara tercepat setelah menaiki kereta yang berbahaya. Tuntun aku kesana."

Sintous, nama pengawal itu segera membungkuk hormat dan berkordinasi dengan regu pengawal lain. Entah apa yang mereka bicarakan, itu terlihat serius, mereka mulai mengeluarkan tameng dan pedang mereka sendiri, armor zirah itu terlihat mengkilau dari genangan air di bawah sana.

LaevousUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum