Prolog

62.6K 3.9K 38
                                    

Cerita ARen segera terbit dan berbeda ending dengan versi Wattpad. So, jangan lupa menabung ya teman-teman semuanya. Biar bisa peluk cerita ARen versi cetak dengan ending yang berbeda.

Bunyi dentuman musik yang memekakkan telinga berseru mengiringi setiap goyangan orang yang sedang menari dilantai yang disediakan. Banyak pasangan yang menari dan berpelukan tanpa tahu tempat dan situasi dimana mereka berada saat ini.

Sama seperti seorang gadis yang sedang duduk di meja pojok ruangan. Ia terus memimun minumannya tanpa henti dan membuat gadis yang duduk disebelahnya menghela nafas.

"Re, udah!" Cegahnya.

"Ck! Apaan sih lo!" Kesal Renata.

"Berhenti minum lagi! Ini udah botol kedua yang lo minum!"

Bukannya berhenti, Renata malah terkekeh. Ia menunjuk wajah sahabatnya itu dengan kepala yang sudah sempoyongan.

"Baru dua botol Nay, belum yang ketiga Nayla." Kekeh Renata.

"Re, mau sampe kapan lo kayak gini?!" Sarkas Nayla.

"Sampe beban hidup gue kelar!"

"Beban apaan?! Yuk, balik! Omongan lo udah mulai ngaco!"

Nayla hendak menarik tangan Renata. Namun, ia urungkan ketika melihat pundak sahabatnya itu bergetar dengan kepala tertunduk.

"Gue gagal, Nay. Gue gagal jadi anak yang berbakti kepada orang tua. Gue nyesel karna selama ini, gue selalu musuhin bokap gue hanya karna dia terlalu sibuk kerja." Ucap Renata sambil menangis.

"Re, lo-"

"Sekarang bokap gue udah gak ada. Perusahaan yang ditinggalin bokap diambang kebangkrutan. Nyokap gue mulai sakit-sakitan dan gue gak ada uang untuk bawa dia berobat. Jangankan untuk berobat, bayar gaji karyawan aja gue gak bisa."

Nayla langsung memeluk tubuh Renata. Ia ikut menangis mendengar perkataan gadis itu yang selama ini terlihat tegar dan angkuh tanpa merasa punya beban. Namun sekarang, dirinya baru melihat sisi terpuruk Renata yang selama ini selalu disembunyikannya.

"Ada gue, Re. Lo gak usah takut, gue akan selalu bantu lo." Ucap Nayla menenangkan.

"Umur gue udah 30, Nay. Tapi gue belum sukses dan gak bisa lakuin apa-apa untuk bahagian orang tua gue." Racau Renata.

Merasa keadaan Renata semakin kacau, Nayla menarik tangan gadis itu dan berjalan keluar dari diskotik. Ia mendudukkan Renata dipinggir trotoar dan membuka pintu mobilnya yang terkunci.

Namun, saat ia menghampiri gadis itu, dirinya tak menemukan Renata dan melihat orang yang ia cari berjalan dengan tak tentu arah didepan sana.

"RE! AWAS!" Teriak Nayla.

"Aaaa!!!"

Byur!

Renata terjatuh kedalam parit yang ada didepannya. Ia masuk kedalam parit yang lumayan dalam karena dirinya sudah mabuk berat dan pandangannya berputar-putar.

Tak kuat menahan bau parit itu dan sakit di sekujur tubuhnya, Renata akhirnya pingsan dengan bayangan kilas balik kehidupan yang sudah dilaluinya selama ini sebelum matanya benar-benar tertutup.

17 Januari 2023



[TERBIT] The Past (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang