Tuduhan

14.8K 1.8K 29
                                    

Yosi menatap kesal Renata yang baru datang dan turun dari mobilnya. Ia tidak suka jika gadis itu lebih unggul dari dirinya dalam hal apapun. Terlebih, Renata kini selalu datang ke sekolah dengan membawa mobil sendiri.

"Caper!" Sindir Yosi.

Mendengar sindiran itu, Renata memundurkan langkahnya. Ia menatap aneh Yosi yang secara tidak langsung mengatai dirinya sendiri.

"Miror juseyo." Ucap Renata.

"Dasar caper! Gak tau malu!" Kesal Yosi.

"Ini ahjumma, kok ngereog ya pagi-pagi?"

"Apa lo bilang?!"

"Wow! Dia marah!"

Renata tertawa terbahak-bahak setelah mengatakan itu. Ia menepuk-nepuk pundak Yosi dan langsung di tepis oleh empunya.

"Gak usah pegang-pegang!" Berang Yosi.

"Lo kalo marah, mirip salah satu penghuni yang ada di Ragunan." Jawab Renata.

"Lo!"

"Akyu?"

Yosi langsung menarik rambut Renata. Ia sangat marah saat mendengar perkataan gadis itu yang katanya sudah berpacaran dengan laki-laki incarannya.

"Lepas atau gue sundul lo!" Amuk Renata.

"Lo pikir gue takut?!" Tantang Yosi.

"Lep-"

"Akh!"

Renata menatap Yosi begitu tarikan di rambutnya terlepas. Ia juga menganga lebar saat melihat Araf menarik rambut gadis itu yang kini berteriak kesakitan.

"Anak orang, woy!" Pekik Renata.

"Dia manusia? Gue pikir manusia jadi-jadian kayak malam itu." Jawab Araf datar.

"Ngapain lo ingat itu makhluk sih?!"

"Mirip soalnya."

Araf melepaskan tangannya dari rambut Yosi. Ia berjalan mendekati Renata dan merapikan rambut gadis itu. "Biar gak jelek."

"Mata lo yang jelek!" Jawab Renata ngegas.

"Biarpun mata gue jelek, tapi mata gue masih bisa liat lo yang cantik."

Setelah mengatakan itu, Araf mendekatkan bibirnya di telinga Renata. Ia membisikkan sesuatu disana sambil tersenyum miring.

"Tapi kalo di liat dari puncak gunung pake lubang sedotan." Bisik Araf.

"Gue smackdown juga lo!" Kesal Renata.

"Araf! Kamu kok narik rambut aku sih?!" Kesal Yosi.

"Jangan sok kenal." Jawab Araf.

"WKWKWKWK!!!"

Renata tertawa ngakak mendengar perkataan Araf. Ia menyugar rambutnya ke belakang dan melipat kedua tangannya didepan dada.

"Kamu kok gitu sih, Raf?! Aku ini calon tunangan kamu!" Berang Yosi.

"Gila." Jawab Araf.

"Aku bilangin sama Tante Arum, Kamu!"

"Cepu."

Renata melihat kuku-kukunya sambil mengatakan itu. Ia tahu jika Arum adalah Ibu dari Araf saat acara kelulusannya dulu di Sekolah ini.

"DASAR PEREBUT PACAR ORANG!" Murka Yosi.

Mengangkat tangan kanannya, Yosi hendak memukul Renata. Ia memalingkan wajahnya ke samping dan menatap tajam Wilbert yang tiba-tiba datang menahan tangannya.

[TERBIT] The Past (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Where stories live. Discover now