Human Lemper

17.3K 1.8K 23
                                    

Araf menikmati sore harinya dengan jogging. Ia memasang headset dikedua telinganya sambil menikmati alunan musik yang membuatnya bersemangat.

"Kenapa gue bisa sampe kesini?" Gumam Araf.

Mengendikkan kedua bahunya, Araf kembali berlari kecil. Ia sangat menyukai perumahan yang berada dibelakang perumahannya karena suasananya yang asri dan segar. Namun, ia memicingkan matanya ketika melihat siluet seorang gadis berdiri di jembatan dan di bawahnya terdapat kali yang airnya cukup deras.

"Mau ngapain dia?" Ucap Araf bertanya-tanya.

Memilih beristirahat, Araf mengeluarkan minumannya. Ia meminum air putih dan mengambil kacang untuk menikmati istirahatnya.

Sementara gadis yang tak lain dan tak bukan adalah Renata, ia berpegangan di pembatas jembatan. Dirinya memperhatikan air kali yang cukup deras dengan pikiran yang tidak karuan.

"Gimana caranya gue balik? Hampir dua bulan gue ada di masa ini." Keluh Renata.

Renata menghentak-hentakkan kakinya. Ia merengek seorang diri karena merasa menyesal pergi ke diskotik malam itu.

"Nyesel gue ajep-ajep waktu itu!" Rengek Renata.

Ia memukul-mukul pembatas jembatan dengan tangannya. Lalu, Renata mengacak-ngacak rambutnya setelah puas memukuli pembatas itu.

"Kalo gue lompat, gimana ya?" Racau Renata.

Renata menaiki sisi pembatas. Ia berdiri dengan tubuh sedikit membungkuk melihat kedalaman air.

"Kalau gue bunuh diri, gue bisa balik kan?"

Setelah mengatakan itu, Renata menggelengkan kepalanya. Ia kembali turun karena melihat air kali yang sangat keruh.

"Cemen."

Mendengar itu, Renata langsung menoleh kesamping. Ia menarik sudut bibirnya dan mendelik melihat Araf yang bersandar di pembatas jembatan sambil memakan kacang.

"Gue kira tontonannya menarik. Ternyata membosankan." Ucap Araf kembali.

"SSN!" Kesal Renata.

"Ssn?"

"Suka-suka noona!"

"Bilang aja takut."

"Lo kok ngeselin banget sih?! Suka banget gangguin gue?!"

Araf membentuk bibirnya untuk mencibir Renata. Ia terus memakan kacangnya dan menatap gadis itu dengan tatapan menjengkelkan.

"Gue colok juga mata lo!" Ucap Renata ngegas.

"Gak jadi lompat?" Tanya Araf dengan raut wajah dan nada menjengkelkan.

"Tahun depan!"

"Oke."

Renata menganga mendengar perkataan Araf. Ia mendekati laki-laki itu dan mencubit perutnya.

"Eh buset?! Lo punya roti sobek?!" Heboh Renata.

"Roti sobek?" Beo Araf.

"Buka baju lo dong! Gue mau liat roti sobek brondong secara live!"

"Brondong?"

"Iya! Lo kan brondong!"

Memutar kedua bola matanya, Araf melempar Renata dengan kulit kacang. Ia menepis tangan gadis itu yang hendak menarik kaosnya keatas.

"Mesum!" Ucap Araf risih.

"Ish! Pelit lo!" Kesal Renata.

"Gak sopan!"

[TERBIT] The Past (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Where stories live. Discover now