Ulang!

25.3K 2.8K 33
                                    

Wilbert berulang kali berdecak ketika teringat kejadian kemarin. Ia mengusap wajahnya karena merasa kesal dengan dirinya sendiri dan pikiran yang tak seharusnya dia pikirkan.

"Ck!" Decak Wilbert.

Namun sekuat apapun dia berusaha, pikiran itu selalu mengikutinya. Wilbert sudah memukul dinding ruang ekskul basket berkali-kali dan membuat Reno menggelengkan kepalanya.

"Kenapa lo?" Tanya Reno.

"Gak tau!" Ketus Wilbert.

"Stres."

Reno menutup lokernya. Ia berjalan menjauhi Wilbert dan membuka pintu. Tetapi, ia malah dibuat bingung saat melihat Renata berjalan kearah kelas kosong yang tidak terpakai sendirian.

"Renata ngapain ke kelas kosong?" Tanya Reno.

Mendengar nama itu, Wilbert langsung berdiri. Ia berjalan cepat ketempat Reno dan tersenyum miring setelahnya.

"Modus." Gumam Wilbert.

"Apa, Wil?" Tanya Reno.

"Lo duluan ke kelas. Gue ada urusan bentar."

Setelah mengatakan itu, Reno berjalan pergi ke kelasnya. Ia tidak mau ikut campur urusan Wilbert yang sebenarnya sudah dirinya tahu apa yang ingin dilakukan temannya itu.

Sedangkan Wilbert, ia berjalan dengan tersenyum miring ke kelas kosong yang dimasuki oleh Renata. Lalu, ia langsung masuk dan menutup pintu seraya melipat kedua tangannya didepan dada menatap gadis itu.

"Ck! Ngapain sih lo kesini kadal bunting?!" Kesal Renata.

"Pancingan lo berhasil." Ucap Wilbert.

"Lo kira gue mau nangkap ikan pake dipancing?!"

"Dimana?"

"Apanya yang dimana?!"

"Apa yang mau lo lakuin kali ini?"

Renata menatap bingung Wilbert. Ia menghembuskan nafasnya dan berjalan mendekati pintu yang dijaga oleh laki-laki itu.

"Minggir lo!" Ketus Renata.

Mendengar itu, Wilbert terkekeh. Ia menatap Renata dari atas hingga kebawah dengan tatapan merendahkan.

"Gak niat buka seragam lagi kayak waktu itu? Mumpung waktu itu gagal, lo bisa lakuain sekarang." Cemooh Wilbert.

Plak!

Wajah Wilbert tertoleh kesamping. Ia menatap Renata dengan tak percaya yang kini memandangnya dengan penuh amarah.

"Jaga mulut lo! Mungkin dulu gue bodoh! Tapi sekarang, jangan pernah mimpi itu akan terjadi lagi!" Desis Renata.

"Lo-"

Perkataan Wilbert terhenti ketika Renata mendorong tubuhnya. Ia dengan cepat menarik tangan gadis itu yang hendak membuka kunci pintu kelas yang tergantung disana.

"Lo gak usah pura-pura!" Berang Wilbert.

"Pura-pura gigi lo!" Balas Renata.

"Lo pikir, cara lo ini bakalan berhasil?!"

"Dan nyata berhasil kalo pun ini emang rencana gue! Tapi sayang, itu bukan rencana gue!"

Bruk!

"Akh!"

Renata terpekik karena Wilbert mendorong tubuhnya ke tembok. Ia menatap tajam laki-laki itu yang kini mengukung tubuhnya.

"Murahan!" Desis Wilbert.

"Maksud lo apa?!" Berang Renata.

Tak memperdulikan pertanyaan Renata, Wilbert mendekatkan wajahnya. Ia berusaha mencium gadis itu yang berusaha menghindar.

[TERBIT] The Past (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Where stories live. Discover now