Araf Maklum

14.5K 1.7K 35
                                    

"Re, gue denger dari anak-anak yang lain, katanya lo calonnya Wilbert?" Tanya Nayla.

"Bigos." Jawab Renata.

"Bigos? Bigos apa?"

"Biang gosip."

"Gue gak gosip! Gue cuma denger!"

"Sama aja kelesss!"

Nayla mendengus mendengar perkataan Renata. Ia berjalan menuruni tangga bersama gadis itu untuk pergi ke kantin setelah dari ruang musik.

"Renata." Panggil Airin.

Renata dan Nayla langsung berhenti saat mendengar panggilan itu. Mereka berdua mengernyitkan keningnya saat melihat Airin berjalan mendekat.

"Renata." Panggil Airin kembali.

"Paan dah? Manggil-manggil mulu." Jawab Renata.

"Aku mau ngomong sama kamu."

"Ya Udin, ngomong aja."

Airin melirik Nayla yang menatapnya malas. Ia kembali melihat Renata yang menunggunya untuk berbicara.

"Kamu.. kamu jangan ganggu, Wilbert." Ucap Airin.

"Apaan?" Tanya Renata.

"Kamu jangan ganggu, Wilbert. Kamu tau kan, dia itu sama aku."

"Ngelunjak lo ya!"

Nayla membentak Airin yang menurutnya terlalu melunjak. Ia mendekati gadis itu dan menarik kerah baju seragamnya.

"Aku cuma gak mau Wilbert jauhin aku." Ucap Airin dengan mata berkaca-kaca.

"Gak penting." Ucap Renata.

"Tapi itu penting buat aku!"

Mendengar itu, Renata menatap datar Airin. Ia melipat kedua tangannya didepan dan memasang wajah muaknya.

"Ambil aja tuh barang rongsokan. Gak guna juga buat gue." Ucap Renata.

"Kamu kok gitu ngomongnya?!" Jawab Airin tak terima.

"Harusnya, gue yang bilang gitu ke lo. Ikat tuh si Kamseupay biar gak gangguin gue mulu."

"Harusnya kamu jangan berubah! Kamu tetap jadi Renata yang dulu!"

"Lah? Lawak! Gue berubah kok situ yang keberatannya?"

Airin berlutut di hadapan Renata. Ia mengusap air matanya yang jatuh karena tak kuasa menahan rasa sakit beberapa hari ini di acuhkan oleh Wilbert.

"Aku mohon, jangan ganggu Wilbert lagi. Aku cuma punya dia." Pinta Airin.

"Berasa jadi pemain drama Korea gue." Ucap Renata.

"Dia jauhin aku beberapa hari ini, aku gak punya siapa-siapa lagi disini."

"Makanya cari bestie. Cari temen sana."

"Udahlah, Re. Yuk, pergi. Nanti lo lagi yang di salahin."

Setelah mengatakan itu, Nayla menarik tangan Renata. Ia berjalan meninggalkan Airin yang kini juga ikut mengejar mereka.

"Re- akh!"

Airin tersandung kakinya sendiri. Ia tidak sengaja jatuh dan mendorong tubuh Renata dari belakang, hingga membuat gadis itu juga ikut terjatuh.

"Apes amat hidup gue! Kemaren jatuh di air, sekarang jatuh di lantai!" Kesal Renata.

"Re, lo gapapa?" Tanya Nayla.

"Mending lo langsung bantuin gue daripada basa basi!"

Nayla tertawa mendengar perkataan Renata. Ia menjulurkan tangannya dan terhenti saat Wilbert mendekati temannya itu.

[TERBIT] The Past (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Where stories live. Discover now