Kang Nyosor

20.6K 2.1K 39
                                    

"Re, lo kenapa sih?" Tanya Nayla bingung.

Nayla sedari tadi bingung memperhatikan Renata yang berulang kali memukul bibirnya. Ia merasa perilaku gadis yang sedang memukul bibirnya sendiri dengan sendok itu menjadi semakin aneh sejak dirinya tidak masuk sekolah beberapa hari yang lalu.

"Nay." Panggil Renata.

"Apa?" Jawab Nayla.

"Gak jadi deh."

"Gue santet juga lo!"

"Kok lo sewot?"

"Gimana gak sewot! Lo itu aneh tau gak!"

Renata memanyunkan bibirnya mendengar perkataan Nayla. Ia mengaduk-aduk nasi gorengnya dengan tidak berselera.

"Lo tuh, kenapa sih?!" Greget Nayla.

"Gue mau nanya. Tapi lo jawab jujur ya." Jawab Renata.

"Ya udah! Apaan?!"

"Lo.. lo..,"

Nayla memasang wajah serius untuk mendengarkan pertanyaan Renata. Namun, kesabarannya kembali di uji karena gadis itu tidak juga melanjutkan perkataannya.

"Lo-"

"LO PE'A!" Potong Nayla geram.

"Gue belum selesai ngomong paok!" Kesal Renata.

"Dari tadi cuma, lo.. lo.. apaan coba?!"

"Ya udah, iya. Gue to the pohon."

"Apaan?!"

"Lo pernah ciuman?"

"Ciu-"

Mata Nayla terbelalak lebar mendengar pertanyaan Renata. Ia melempar gadis yang sedang memanyun-manyunkan bibirnya itu dengan kotak tissue.

"Gila banget pertanyaan lo?!" Ucap Nayla tak percaya.

"Ck! Gak asik lo!" Kesal Renata.

"Lo ngapain nanya yang kayak begituan?"

"Mau tau aja."

"Pertanyaan lo aneh. Ya jelas belum lah, pacar aja gak punya."

Mendengar itu, Renata tertawa aneh. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"Jangan bilang lo-"

Brak!

"Ayam!" Latah Renata.

Renata mengusap dadanya karena kaget. Ia memutar kedua bola matanya saat melihat gadis yang bernama Yosi menggebrak mejanya.

"Beban Sekolah ngapain sih?" Ucap Renata malas.

"Lo! Berani-beraninya lo ngerebut Araf dari gue!" Berang Yosi.

"Ngerebut dari mana?"

"Lo kegatelan deket-deket pacar gue!"

"Ppfftt."

Renata dan Nayla menahan tawanya mendengar perkataan Yosi. Mereka berdua meletakkan jari telunjuknya didepan kening dan membuat garis miring.

"Kasian, mana masih jadi Beban Sekolah." Ucap Renata perihatin.

"Iya, mana masih suka mengkhayal." Jawab Nayla.

"LO!!!!"

Yosi berteriak histeris mendengar perkataan Renata dan Nayla. Ia menarik rambut Renata hingga membuat gadis itu meringis kesakitan.

"BERANI LO SAMA GUE?!" Murka Yosi.

"Atas dasar apa gue harus takut sama lo?!" Balas Renata.

"Jauhi, Araf!"

[TERBIT] The Past (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang