Depresi

19.7K 2.3K 26
                                    

"Shit!" Umpat Wilbert.

Wilbert berulang kali mengumpat ketika bayangan beberapa hari yang lalu selalu terbayang di benaknya. Ia memukul meja belajarnya dan itu tak luput dari pantauan Reno yang sedang main ke rumahnya.

"Kenapa sih lo?" Tanya Reno.

"Gue- ck!" Decak Wilbert.

"Lo uring-uringan mulu perasaan."

"Sok tau lo!"

"Dibilangin gak terima."

"Gue bukan gak terima! Tapi gue gak tau kenapa!"

Mendengar itu, Reno mendekati Wilbert. Ia tertarik dengan pembahasan yang sedang mereka bicarakan saat ini.

"Masalahnya apa?" Tanya Reno kembali.

"Gue.. gue juga gak tau, Ren!" Jawab Wilbert frustasi.

"Gak mungkin lo gak tau. Pasti lo tau gara-gara apa lo jadi kayak gini."

"Lo- ARRGGHH!!!"

Wilbert mengerang frustasi sendiri. Ia tidak bisa melanjutkan perkataannya karena ini semua terasa mustahil dan tidak mungkin bisa terjadi.

"Jujur sama gue. Lo sebenarnya kenapa?" Selidik Reno.

"Gue gak tau!" Frustasi Wilbert.

"Renata?"

Mendengar nama itu, Wilbert terdiam. Ia mengalihkan wajahnya kesamping dan tak mau melihat wajah tengil Reno.

"Bener?" Selidik Reno sambil tersenyum menyebalkan.

"Hhmm." Dehem Wilbert menjawab.

"Udah gue duga."

Reno terkekeh geli setelah mengatakan itu. Ia membaringkan tubuhnya diatas kasur Wilbert sambil memangku kepalanya dengan kedua tangannya.

"Sejak kapan?" Tanya Reno.

"Gue juga gak tau, Ren! Tiba-tiba aja gue jadi kayak gini!" Keluh Wilbert.

"Makanya, jangan sembarangan nolak cewek. Kena batunya kan lo."

"Ck!"

"Gue denger, dia pacaran sama Araf?"

"GAK!!!"

"Kok lo yang sewot?"

"Emang mereka gak pacaran!"

"Yang gue denger, Araf nya juga udah ngakuin itu kan? Apalagi itu beritanya langsung dari gebetan lo sendiri."

Wilbert kembali terdiam mendengar perkataan Reno. Ia mengacak-ngacak rambutnya frustasi saat mengingat tawa lepas Renata akhir-akhir ini.

"Hebat loh dia. Ngejar lo mati-matian, trus ditolak mentah-mentah. Eh, ujungnya dapat Araf si Most Wanted nomor satu disekolah. Mana dia bisa jadi pemenang dari sekian banyaknya cewek yang ngindam-ngidamkan Araf." Jelas Reno.

"Gantengan juga gue!" Kesal Wilbert.

"Cocok loh mereka. Yang satu pendiam, yang satu ceria dan cerewet kayak bebek. Saling melengkapi satu sama lain."

"Gak cocok sama sekali!"

"Hahaha! Cemburu nih ceritanya?"

"Ck! Minggir lo!"

"Airin, gimana?"

Diam! Wilbert terdiam mendengar pertanyaan itu. Ia mengusap wajahnya kasar karena tidak mengingat gadis itu setelah perubahan Renata.

"Gue.. gue.." Ucap Wilbert ragu-ragu.

"Habis manis sepah dibuang? Kurang ajar lo!" Ucap Reno tak suka.

[TERBIT] The Past (Transmigrasi Ke Masa Lalu)Where stories live. Discover now