Chapter 33 (The Flashback)

127 20 0
                                    

Panik, begitu yang tergambarkan pada diri pria berusia 29 tahun tersebut. Tidak hanya mendengarkan kabar penculikan Sakura, Sasuke juga mendapati bahwa situasi yang dialami Hinata tidak sedang baik-baik saja. Pasalnya, telepon Hinata tiba-tiba terputus, dan ia mendengar suara istrinya mengerang kesakitan.

Sasuke kini tengah menantikan kabar yang pasti. Ia berharap kedua istrinya tidak mengalami suatu yang lebih buruk. Tak lama orang yang dinantikannya menunjukkan batang hidungnya. Nara Shikamaru, pria yang berusia tak terpaut jauh darinya itu muncul dengan wajah yang tak jauh beda denganya, penuh dengan amarah namun tetap bisa tenang di situasi genting.

"Bagaimana?"

"Kau tenang saja, anak buahku sudah menemukan lokasinya."

"KAU PIKIR AKU BISA TENANG DENGAN KONDISI SEPERTI INI! SAKURA TENGAH HAMIL BESAR, DAN HINATA—" Sasuke sontak menyambak rambutnya frustasi lalu terdiam mengontrol emosinya.

Pria Uchiha itu menatap kedua tangannya yang besar, dan menata hatinya.

"Kau sudah berjanji menjaga keamanan mereka."

Sasuke menarik napas panjang. Seperti dua kutub magnet yang sama, tak seharusnya ia mempercayai orang lain dan juga ia sama salahnya karena tak hati-hati.

Di sisi lain Shikamaru yang melihat Sasuke yang seperti kehilangan arah mata angin membuatnya iba. Ia sungguh merasa bersalah atas kejadian ini.

"Maafkan atas kelalaian kali ini, tapi kami berjanji akan membawa kedua istrimu dengan selamat."

"Hn, mereka harus selamat tanpa cacat sedikit pun."

Suara Sasuke yang begitu dalam dan dingin membuat bulu kuduk Shikamaru berdiri.

"Jika tidak..."

Sasuke lantas melototi Shikamaru yang hendak menyalakan puntung rokoknya.

"Aku tidak segan menghajarmu."

Setelah mengatakan hal itu Sasuke beranjak berdiri. Otaknya langsung berputar cepat. Manik kelamnya berkilat bak elang yang tengah berburu mangsa. Ia melenggang pergi meninggalkan pria berkuncir yang terdiam karenanya.

Tangannya kemudian meraih iPhone, sebelumnya Sasuke sudah cukup jauh dari Shikamaru, bersamaan dengan itu ia telah mendapatkan kabar dari Suigetsu. Pria bergigi tajam itu telah menemukan lokasi di mana kedua istrinya dibawa. Tanpa berpikir dua kali, ia langsung menancapkan gas mobilnya tanpa ampun.

Sementara itu, setelah sepeninggalan sang Uchiha Shikamaru menarik kuat rokoknya. Sebagai detektif kepolisian, ia dituntut untuk selalu waspada dan teliti. Instingnya selalu aktif. Ia berfirasat bahwa pria Uchiha itu tak akan duduk manis di kantor. Tak lama walkie talkie miliknya tersambung, sebuah kabar datang sesuai dengan dugaannya. Sasuke telah bertindak sendirian. Pria itu diam-diam pergi ke lokasi itu.

Shikamaru sontak mendesah keras, "Merepotkan."

.

.

.

Dengan kepala yang masih merasakan sakit, Hinata terbangun dengan tubuh yang terikat pada tali. Jantung Hinata seakan berhenti, di depannya Sakura tertidur di sebuah kasur
operasi dan beberapa peralatan kedokteran yang tak diketahuinya membuat semua kesadarannya kembali. Ia mencoba menggerakkan badannya, hanya saja ikatannya terlalu kuat.

Baby BreathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang