Zynn-1 It's Stories

71 7 0
                                    

 PERATURAN BACA!

1. Cukup baca dalam hati, supaya tidak mengganggu orang sekitar karena suaramu.

2. Tabah, mungkin banyak yang sulit dimengerti tapi selalu ada penjelasan karena saya orangnya ga tegaan.

3. Antara Saya, Aku, Gue, Ane, Aing, Kawulo, Awak, I, My, Zynn tidak ada bedanya- Terserah saya mau menyebut diri ini apa. Terimakasih

4. Bebas komentar, tapi saya selalu memantau jadi terserah saya untuk menghapusnya atau membiarkannya tetap ada.

5. Tidak untuk disebarluaskan, karena pasti akan meluas dengan sendirinya.

6. Lepas dari semua norma, jika anda berharap bacaan yang beradab saya anjurkan untuk tidak melanjutkan membacanya

7. Peraturan lainnya menyusul, karena saya sering ketinggalan.

GOOD LUCK! DONT FORGET TO LOVE URSELF, karena kalo bukan lo emang siapa lagi?

SELAMAT MENEMPUH BACAAN YANG BISA MEMBUAT HATI DAN PIKIRANMU KACAU!

-

-

-

-

PoV Zynn

Sejak kecil aku tidak memiliki cita-cita, karena setiap aku memiliki keinginan ayahku selalu menundanya atau bahkan dengan teganya menghancurkan keyakinanku padanya. Lebur, sampai tak tersisa.

Jum'at 10 Oktober 2004 

Zynn : Ayah, sepatuku kebesaran

Bpk. Zaenal : Nanti kamu kan besar mas

Zynn : Tapi yah, aku diledek teman-temanku kemarin katanya kakiku seperti bebek

ucap anak laki-laki yang menahan tangis karena sedih itu. Namun sayang, ayahnya tidak menghiraukan ucapan anak laki-lakinya itu. Ibunya datang mendinginkan suasana, sembari mengelus kepala anak laki-laki bermata bulat tajam hingga sukar untuk menilik dan menebak dengan benar isi kesedihan yang dipendam dalam hatinya itu. Kecuali, ibunya.

Ibu. Elsa : Nak, pakai dulu saja ya. Belajar buat gak dengerin komentar orang lain, kamu anak laki-laki pertama. Harus kuat mentalnya, itung-itung latihan mental sejak dini. 

terkekeh diakhir ucapannya, terlihat senyum getir di raut wajahnya yang cantik. Ibunya tau betul perasaan anaknya, namun kondisi ekonomi keluarga belum mampu mewujudkan keinginan anaknya meski sebatas untuk mengenakan sepatu yang pas.

Ketiganya terdiam, suasana ruang tamu begitu sunyi. Ayahnya tetap cuek, Ibunya menghela nafas sembari mengelus dada, Zynn hanya menunduk lesu mencoba mengerti kata-kata Ibunya yang belum ia pahami di usia 5 tahun itu.

Zynn : Kapan adik lahir bu? aku pengen adek perempuan!

Ibu. Elsa : Mungkin besok...

.

.

.

Intro

Hy! namaku Zynn, aku senang karena hidupku dipenuhi dengan misteri yang tidak ghaib. SANGAT NYATA! bagiku, perlakuan ayahku kepadaku adalah sesuatu yang amat horor lebih horor daripada hantu mengerikan yang tayang di Televisi!

Cukup sulit untuk memahami karakter Ayah dan Ibuku, aku butuh waktu 23 tahun setelah kelahiranku untuk mengetahui betapa tulus cinta mereka! sayangnya, bentuk cinta memang tak ada. Kadang aku membayangkan cinta itu seperti udara, kadang seperti api, kadang seperti air, kadang seperti tanah.

It's Zynn StoriesWhere stories live. Discover now