It's Zynn Stories

Zynn-44 Main Character

Tokoh/ karakter utama dalam anime yang disuguhkan oleh author itu memotivasi diriku, ya! kita selalu menjadi pemain utama dalam kehidupan yang kita jalani bukan? bisa jadi jahat atau baik bebas terserah bagaimana hidup ini mau dijalani.

Saya paling senang ketika melihat character developement yang tumbuh. Semua itu pasti digambarkan dengan perjuangan dalam melawan dirinya sendiri. Enggan jadi pecundang, fokus untuk jadi pemenang. Karena dalam hidup ini memanglah butuh perjuangan dalam bentuk apapun itu. Bahkan, untuk melawan rasa malas diri ini pun perlu latihan keras untuk menjaga timin agar dimanfaatkan dengan optimal.

Lakukanlah saja, sesukamu.

Semua MC baik diceritakan sebagai tokoh yang baik ataupun jahat itu sisi kerennya bikin jatuh cinta, kadang kita disuguhkan tokoh yang sangat misterius. Terlihat jahat tapi ternyata apa yang ia lakukan tidak jauh dari sikap melindungi orang yang disayang. Kita juga sering melakukannya dalam kehidupan sehari-hari bukan?

Meski sikap kita terhadap ibu, bapak maupun saudara; biasanya kita sering bertengkar, tapi dari lubuk hati yang paling dalam kita juga ikut merasakan sakit ketika melihat salah satu diantara mereka sedang mengalami kesulitan. Ikut senang ketika mereka senang, ikut sedih ketika mereka sedih.

Menurutku, siapapun yang ada disekitar kita adalah cerminan- refleksi dari apa yang kita pikirkan dan inginkan. Bila kita sedang tertarik dengan seseorang yang baik hati, maka semesta mendekatkan kita pada orang-orang yang seperti itu.

Kadang, aku berharap untuk bertemu dengan orang yang mirip sepertiku dan memang beberapa kali bahkan kerapkali aku temui tapi tentu saja tidak sepenuhnya- sebagian kecil saja karena sebagian besar tentu berbanding berbalik.

Bagaimana mungkin hubungan persahabatan itu akan tetap awet bila tidak memiliki kesenangan yang sama? senang mengaji akan dekat dengan orang-orang yang sedang tertarik untuk mendalami agama. Maka dari itu, bila kita menemukan seseorang yang terlihat kurang bersemangat barangkali ia melakukannya setengah hati karena setengahnya akibat dari sekedar mengikuti saran/ perintah keluarganya. 

Orang yang menjalani hidup atas kehendaknya akan terlihat bebas, bahkan sesekali terkesan sangat egois dan arogan. Tidak mau diatur, mereka hanya tertarik dengan orang yang tak mudah menilai orang lain seenaknya. Karena ketertarikanku sejak kecil itu agak aneh salah satunya sangat penasaran pada orang yang pendiam. Sejak SMP aku dekat dengan orang yang menyandang label pendiam dikelas, seperti biasa- saat awal-awal berada di tempat yang asing atau baru aku adalah sosok pendiam. Aku sangat mengerti, kalau pendiam itu sebenarnya punya kelebihan menganalisa keadaan yah kadang terkesan acuh dan juga ada yang bloon sih tapi entah mengapa aku tetap berpikir baik bahwa semua orang pasti punya kelebihan dan ketertarikan akan sesuatu. Jika kita mampu menemukan apa yang menarik baginya, jadi teman yang asik dan mampu mengendalikan ego (menang sendiri) pastilah akan ada waktu dimana ia bersikap terbuka. 

Jika kemampuan seperti ini diasah terus, tak akan butuh waktu terlalu lama lagi untuk berkomunikasi dengan semua orang. Tipe pemarah, kasar, humoris, berlebihan, jutek atau apapun itu bisa kita dekati asalkan niatnya jangan karena ingin mengetest pengetahuan tapi jagalah niat untuk dekat sebagai manusia yang mana sejatinya kita adalah makhluk sosial. Mengertilah diri ini, tahu ekspresi orang yang memang sedang tidak mood untuk diajak ngobrol kan? nah jangan salah ambil kesempatan apalagi bila masih di tahap awal lebih baik sewajarnya saja. Juga, tak perlu memaksakan diri untuk segera dekat dengan sosok-sosok menawan yang ada didepan kita.

Karena, pada akhirnya semua orang sebenarnya sama saja dan bisa jadi teman dekat kita. Orang yang kukagumi, orang yang menurut orang lain sukar didekati ataupun primadona sekalipun dengan beruntungnya aku tak pernah kesulitan untuk mengenal mereka. Ketertarikan itu sendiri, melayani kita dengan bantuan semesta untuk mendekatkan dirinya dengan diri kita dalam suatu moment. Kekuatan pikiran itu, SERU!