It's Zynn Stories

SC Zynn-19 The 4/7 Days Without Complaine

Tasikmalaya | Jumat 27 Januari 2023

Rahasia ceritaku semuanya ada disini, sejak sore tadi aku membuat part ini sembari mengingat 4 hari kebelakang. Oya, aku punya akun kloning yang menyingkap sedikit banyak tentang diriku di Real Life. Silakan kunjungi blokosutho kebetulan tepat di hari ini aku mengakhiri Diary singkatku disana.

Seperti biasa, aku bangun dan tidur lagi beberapa kali sampai gerungan suara motor anak-anak terdengar dan aku memutuskan untuk membuka pintu. Kali ini aku mengenakan sarung dengan balutan kaos Chelsea lengan panjang sebagai atasan. Setelah aku membuka pintu, aku bergegas menuju kamar mandi. Tepat setelah beres mandi, ponselku bergetar. 

[whatsapp] 

Today

Om Guru RG : Makan Mas | 08.07

Iya om | 08.10

Tentu saja aku bergegas kesana.

Zynn : Assalamualaikum

Aris : Yaa, masuk lewat samping

Aku menuju ke dapur, menu makan hari ini adalah emmm sayur yang tidak kuketahui namanya. Sepiring kuhabiskan dengan lahap

Aris : Nambah lagi mas, sampe kenyang

Zynn : Iya

Aku tidak sejaim pertama kali disini, rasanya cukup terbiasa dan tidak secanggung dulu. Entah kenapa, ketika aku merasa dekat dan tidak ada lagi sekat antaraku dengan Ayah sekatan antara diriku dengan orang-orang sekitarku juga mulai terlepas. Aku leluasa untuk bersikap maupun bertutur kata perubahan yang amat drastis dari sebelumnya.

Zynn : Udah kenyang om, aku balik ke kantor dlu yah

Aris : Yoo

Aku pamit, sembari menoleh terlihat Om Aris sedang beranjak ke kamar mandi.
Saat melihat keluar, sosok yang seumuran dengan Om Aris memakirkan motornya sedang berdiri didepan rumah.

 Zynn : Om.. ada kang Dev aku agak bernada tinggi mencoba memanggil

Kory : Iya, udah tau dia da.

Zynn : Okey

Setelah menjawab tante, Aku menghampiri Kang Dev mengajaknya salaman. FYI; Kebiasaanku hanya memanggil Om pada saudara sekeluarga. Diluar itu, aku biasanya mengikuti panggilan omku pada mereka, meski mereka seumuran om. Sok akrab aja biar beneran akrab.

Setelah mengajaknya salaman dan memberi tahunya, om lagi dandan aku pamit dengannya menuju ke kantor.

Saat masuk kantor, aku menyapa ke-empat cewek yang kerja di sini. 

Hy, apa kabar kalian hari ini

Serempak : Baik

Zynn : Alchamdulillah, barusan aku liat bapak kalian kesini

Caca : Hmm, Siapa?

Zynn : Bapak Devo, aku terkekeh

Caca : Mau apa dia kemari

Zynn : I Dunno

Sesuai dengan apa yang kuceritakan di part special chapter bagian 2/7 kemarin. 

21.53

Drrrt

Drrt

Drrttt

Om Guru RG

Zynn : Ya, halo om?

Aris : Mau makan mie ga, udah dimasak tinggal dimakan da

Zynn : emm, iya oke om otw kesana 

Aku sudah makan malam, barusaja omku menelepon. Setelah menghabiskan sisa sebatang rokok ini aku bergegas kesana. Fyi; bagiku sosok Om Aris amat luar biasa, nanti kalian akan mengenal betapa hebatnya dia meski tak seterkenal Mario Teguh.

Zynn : Assalamuaikum

Aris : Yaa, ada diatas kompor mas

Zynn : Siap

Langkah kakiku tak pernah santai, aku menuju ke dapur. Mengambil semangkuk mie yang di topping telor ceplok diatasnya.

Zynn : Tante sama Om udah makan?

Kory : Iya udah

Oya, makasih ya. Jawabku sambil berjalan menuju tempat duduk. Om terlihat sedang ada ditempat kerjanya. Nampak sibuk hingga aku tak menyapanya. Setelah itu tante melanjutkan bicaranya.

Kory : Tadi Om katanya pengen, pas di masak udah mateng katanya ga pengen jadi yaudah.

Aku terkekeh lirih menanggapinya, melahap semangkuk mie yang sudah hangat karena kuahnya tidak banyak. Sudah tak heran lagi dengan sikap Om Aris yang seringkali tak terduga dan diluar prediksi. Maka dari itu, untuk orang sepertinya- Aku tak pernah memprediksikan apa yang akan dilakukannya.

Dari sore aku mencoba menelpon Najah, jam sepuluh biasanya dia mengangkat teleponku. Hari ini tidak ringing (berdering). Tandanya off data. Aku tidak mau berpikir jauh dan macam-macam atau merasa galau karenanya. Biarkan saja. Dalam urusan mencintai Ali dengan indahnya mengutarakan; kalau mencintai, cukup perjuangkan. Bila tidak diterima, ridho lah dan ikhlaskan.

Sulit-mudah-sulit-mudah-sulit-mudah

Jaga stabilitas, batinku mengingatkan. Don't complaine!