SC Zynn-20 The 5/7 Days Without Complaine

2 1 0
                                    


Sabtu, 28/01/2023

Kali ini tidak seperti biasanya, jam 5 aku sudah beranjak bangun dari kasur. Langsung mengambil air wudhu, astaghfirullah tidak langsung- bagian yang terlewati barusan adalah seketika setelah membuka mata aku mencari ponsel, cek jam sembari cek whatsapp. Begitulah, untuk mendinginkan perasaan agar tidak merasa kesal atau berat sejak pagi aku memutuskan untuk mendirikan sholat subuh.

Setelah itu, aku berlama-lama duduk setelah sholat, memunajatkan doa. Sampai rasanya sudah cukup dan berdoa tidak ada kata selesai, aku keluar. Tak terasa, duduk setelah sholatnya ternyata cukup lama hingga waktu sudah jam 7 saja.

Aku hanya kepikiran telpon keluarga, sudah dua hari aku tidak menelpon mereka. Sebelumnya karena lupa, semalam karena kurasa sudah cukup karena aku nimbrung menimpali beberapa obrolan saat Ayahku ngobrol dengan Om Aris. Kebetulan setelah pulang dari makan semalam, saat kembali ke kantor aku hanya merenung, menunggu kabar Najah, lalu mandi dan melaksanakan sholat malam. Rasanya- aku ingin mendekatkan diri dengan Tuhan saja, toh hatinya adalah milik-Nya, biar Tuhan yang memutuskan untuk menyatukan hati kami atau sebaliknya. Aku hanya berusaha, dan juga meminta pertolongan-Nya untuk diberi kelapangan dada dan hati pikiran yang ridholillah.

Aku mengirim beberapa pesan whatsapp, tak kunjung dibalas- sekedar dibaca. Try again kulihat warna hijau melingkari PPnya sebagai tanda ada status terbaru yang belum kulihat dan (lagi-lagi) benakku merasa tidak karuan saat membaca SS itu, argh karena sadar akan kelemahanku ini makin terasa berat (?). Aku melihat snap whatsappnya SSan ucapan selamat ulang tahun dari mantan.

whatsapp

HBD

Aku yang pertama?

Makasih

Iya

Mantanku yang pertama

Hahaha


Dadaku berkecamuk dan baiklah. Aku tidak mau berprasangka apapun, menduga apapun, berpikir apapun tentangnya. Sudah beberapa kali, aku rasanya mudah terjebak dengan masa lalu. Ada rasa senang, juga disusul kesedihan ketika pernah bersenda gurau tiba-tiba jadi koran.

Seakan obrolanku dengannya tiap malam tak ada artinya

Tak membekas

Tak memunculkan perasaan untuk diriku mendapatkan tempat dihatinya

Dramatis? metafora?

Terserahlah! apa aku harus menyebut satu persatu, hal yg kulakukan untuknya selain sekedar ngobrol babibubebo? tentu tidak.

Aku sudah punya ide tentang ini, meski jarak kami jauh. Tetap rasional untuk peluangku benar-benar bersamanya suatu saat. Tuhanku Maha Segalanya? tentu aku mempertimbangkan banyak hal dengan matang sebelum memutuskan untuk benar-benar menyukai seseorang. Yang Maha Kuasa memberikan Kuasa-Nya untuk memberikan kekuasaan pada hambanya.

Dulu, mungkin karena kebawa semangat muda yang seolah tak pernah terkikis habis aku akan mencoba sampai benar-benar tidak ada akses untuk mencoba karena di block or anything. Sekarang, rasanya enggan terlalu berusaha untuk hal yang tak pasti itu. Cukup berdoa, berharap, dan biarlah mereka beradu dilangit.

Antara doaku, dengan doanya. Aku memang tahu betul isi doaku tiap saat, tapi aku tak pernah tau isi doa orang yang kusukai- makanya, aku selalu berkesiap untuk apapun itu. Resiko, tidak mencoba beresiko, mencoba juga beresiko. Mending mencoba.

It's Zynn StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang