Chap 4

568 61 1
                                    

Pdf nya ready...buat yang minat order aja ya langsung DM mae

Dari jendela kamar nya Saint melihat sebuah mobil pergi meninggalkan mansion, ia yakin itu adalah orang-orang yang kemarin membawanya dari club.


Rasa bosan mulai Saint rasakan, karena terkurung di kamar mewah ini sejak semalam. Dirinya tidak di perbolehkan keluar dari kamar, itulah yang bibi Pasiri katakan semalam kepada nya.

Ceklek

Suara pintu terbuka, Saint menoleh dan melihat bibi Pasiri masuk ke dalam kamar.
" Saint...ayo makan dulu." ucap Pasiri, di tangan nya ada sebuah nampan yang berisi makan siang Saint.



Saint berjalan ke arah ranjang, lalu duduk di pinggir ranjang.
Pasiri meletakan nampan di atas nakas, kemudian ia duduk di samping Saint.

" Ada apa ?" tanya Pasiri lembut.


" Bibi...aku_bosan selalu berada di kamar, tidak bisakah...aku keluar dan berjalan-jalan di taman ?" cicit Saint.


Pasiri tersenyum tipis mendengarnya, jika boleh ia pun ingin mengajak Saint keluar dari kamar nya tapi perintah Perth tidak bisa di bantah dan tak ada seorang pun yang berani melanggarnya.



" Saint...untuk sementara ini kau harus bisa membiasakan diri berada di kamar ini, dan jangan sekali pun kau membantah ucapan tuan besar." ucap Pasiri.


" Tapi_kenapa bibi ?" tanya Saint tak mengerti.


" Tuan besar orang nya sangat keras, dan dia tidak suka dengan orang yang suka membantah. Aku ingatkan sekali lagi kepada mu...turuti semua perintah tuan, aku jamin hidup mu akan lebih mudah di sini." sambung Pasiri.


Walau tak mengerti namun Saint mengangguk juga, dan Pasiri tersenyum senang melihat nya.

" Ya sudah...makan dulu, nanti makanan nya dingin." cetus Pasiri.

Saint mengangguk patuh, dan mulai menyantap makan siang nya. Sedangkan Pasiri kembali ke dapur, meninggalkan Saint menyantap makanan nya di kamar.


*

Perth telah siap dengan senjata laras panjang nya, mengunci target yang akan ia buru.
Di kejauhan sana Warida dan dua orang pengawalnya sedang melakukan negosiasi dengan beberapa orang dan Perth yakin kalau mereka pasti sedang bernegosiasi tentang harga penjualan budak.


" Bos, arah jam 3..." beritahu Big, melalui earpiece nya.

Melalui teropong laras panjang nya Perth melihat ada dua orang sedang menyeret dua orang gadis, sepertinya kedua gadis itu memang mau di jual kepada Warida.


" Abaikan kedua gadis itu, dan fokus kepada para bajingan itu." cetus Perth.

" Siap bos !" seru semua nya serempak, masing-masing sudah mengunci target yang akan mereka buru.

Mean mengarahkan senjatanya ke arah pintu rooftop, di mana ada dua orang pria bertubuh besar yang sedang berjaga-jaga.



Plan mengunci target nya, yaitu kedua pengawal Warida.

Dan Big di beri tugas oleh Perth untuk menghabisi pria yang saat ini sedang bertransaksi dengan Warida, sedangkan Perth sendiri memilih Warida sebagai target nya.

"Bersiap...tiga...dua...satu !" seru Perth.

Timah panas langsung meluncur ke sasaran, tak lama kemudian terdengar jerit kesakitan dari orang-orang itu.


ASSASSIN & HIS SLAVE ( END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang