Chap 13

350 38 3
                                    

Jena terlihat senang saat Perth menelpon nya, dan menyuruhnya datang ke mansion. Wanita itu bahkan berdandan habis-habisan agar terlihat semakin cantik sebelum menemui Perth.

Berjam-jam ia habiskan waktu di salon, dan juga berbelanja baju baru. Jena berharap Perth akan terpikat dan kembali dekat dengan nya.


" Dasar pria...mana bisa dia menahan nafsu nya. Aku yakin...budak belian itu pasti tidak bisa melayani nya lagi." monolog Jena.

" Atau_dia sudah sekarat lalu mati...hahaha !" Jena tertawa senang, merasa rencana nya telah berhasil dan impian nya untuk memiliki Perth akan segera terwujud.


Sementara itu di dalam markas, Ipoy tergeletak tak berdaya di lantai yang dingin setelah bodyguard Perth menyiksa wanita itu. Perth sengaja tidak langsung membunuh Ipoy,  karena ia ingin mempertemukan Ipoy dengan Jena.


Tepat jam 9 malam Jena datang, wanita itu terlihat sangat cantik dan sexy dengan pakaian kurang bahan nya. Dan ia merasa senang karena Perth menyambut nya dengan mesra.


Keadaan mansion terlihat sangat sepi sekali malam itu, entahlah kenapa terlihat sangat aneh.
Jena tak melihat satu orang pun pelayan di mansion itu, hanya Pasiri yang ia lihat. Namun pelayan setia Perth itu menatapnya dengan tatapan tak suka nya. Jena pun melihat wajah sembab Pasiri, seperti baru saja menangis. Tapi Jena tak perduli, yang ia perdulikan saat ini adalah pria tampan yang kini ada di depan nya.


" Aku senang, akhirnya kau mau menghubungi ku..." cicit Jena manja.


" Maafkan aku, selama ini aku sibuk dan melupakan mu..." ucap Perth.



" Kita mau kemana ?" tanya Jena, ketika Perth mengandeng tangan nya.

Perth mendekatkan wajahnya, seketika membuat Jena terkesiap.
" Ke kamar ku, aku ingin menghabiskan malam ini berduaan dengan mu...kita bercinta sampai pagi, kau setuju ?" bisik Perth, tak hanya berbisik bahkan pria itu meniup telinga Jena hingga tubuh wanita itu meremang di buatnya.


Jena tersenyum lebar.
" Tentu saja aku mau sayang...sudah lama aku merindukan mu." antusias Jena.

Perth membawa Jena ke kamar bawah, ke salah satu kamar tamu yang ada di mansion nya.


" Sejak kapan kamar mu pindah ke bawah sayang?" tanya Jena, ketika kedua nya sudah berada di kamar.


" Kamar di atas sedang di renovasi...jadi untuk sementara aku tidur di kamar ini..." jelas Perth, sembari menuangkan wine ke dalam gelas.


Jena mengangguk mengerti, lagi pula masalah kamar bukan masalah penting. Justru pemilik kamar lah yang ia pentingkan. Asalkan bisa bersama Perth, jangankan di kamar bahkan di kandang pun ia mau asalkan itu bersama Perth.


Jena duduk di sofa dengan nyaman nya, menyilangkan satu kaki nya hingga memperlihatkan paha mulus nya.


Perth datang menghampiri dengan membawa dua gelas wine, lalu memberikan satu untuk Jena. Perth duduk di samping wanita itu, lalu meneguk minuman nya. Jena pun ikut meneguk minuman nya, dan semakin merapat duduk di samping Perth.


" Kau tau sayang...aku sangat merindukan mu..." tangan Jena mulai berani mengusap lengan Perth, usapan nya tidak main-main karena wanita itu mengusap nya dengan sentuhan liar nya.


Perth tersenyum." Sepertinya kau sudah tidak tahan hmmm..." cetus nya.


Jena tertawa pelan, dan tanpa di duga wanita itu lalu naik ke atas pangkuan Perth dan mengalungkan kedua tangan nya di leher Perth.


ASSASSIN & HIS SLAVE ( END) Where stories live. Discover now