Bab 7 : Rencana balap

559 94 12
                                    

WhatsApp

Red
Bukber yok

Anjun
Ayok dahh

Arkhava
Kapan?
Bukanya lo atheist Red? Kok ngajak bukber

Radian
Akhirnya udah lama gak ketemu

Red
gatau, suka bukber gue

×××2021

Arkhava
Selamat hari raya

Radian
mohon maaf lahir dan batin

Anjun
gassin main petasan

×××2022

Radian epep telah mengganti nama group menjadi 'people cool in only'

Arkhava
Ganti aja terus blok

Anjunn
Gak sekalian cooli gitu

Radian
Wah, kacau ni anak @anjunn

Anjunn
Kacau gimana, orang party gini
Lagian kalo mau ngajak ganti nama group bilang2 kek.

Arkhava
Lo semua bodoh ya, tatap muka gini kenapa chat an si?

Radian
Maklum bos, gaada yang chat (emot batu batangkup)

"Ck, ngomong langsung"

Arkhava berdecak sebal, lelaki itu melihat kedua temannya yang masih berkomunikasi lewat chat. Padahal mereka masih satu ruangan.

Keduanya sama-sama senyum, entah apa yang membuat keduanya seperti orang tidak waras.

"Bisu?"

"Astaghfirullah, jaga omongan kamu mas! Aku gak suka" Anjun merasa tersakiti, lelaki itu memukul dada kirinya berkali-kali.

Arkhava bergidik ngeri, entah kenapa Tuhan memberikan teman sebodoh dan se tolol mereka.

Jika bisa, Arkhava ingin menukar tambah mereka dengan gacoan saja.

"Mana sih Red? Kok gak dateng dateng?"

Radian melihat ke arah pintu kaca dan jendela, berharap orang yang mereka tunggu segera datang dan menampakkan batang hidungnya.

Nampak silau-an matahari yang terpantul dari bangunan dan mobil-mobil yang terparkir membuat cuaca semakin terang, beberapa orang berlalu lalang.

Sangat padat, mereka memikirkan kesibukannya sendiri.

"Gatau tuh lama banget, udah kayak nunggu betina mini pedi"

Mata Radian memicing. "Meni pedicure kali bego" koreksinya berbangga diri.

"Lo semua sadar gak sih? Red itu berubah?"

Gumaman Arkha membuat kedua temannya langsung menoleh ke arahnya, mereka berfikir sejenak. Dan benar apa yang dikatakan lelaki itu, bahwa Red cowok itu berubah 180 derajat.

RED FLAG [TAMAT]Where stories live. Discover now