Red
Bukber yokAnjun
Ayok dahhArkhava
Kapan?
Bukanya lo atheist Red? Kok ngajak bukberRadian
Akhirnya udah lama gak ketemuRed
gatau, suka bukber gue×××2021
Arkhava
Selamat hari rayaRadian
mohon maaf lahir dan batinAnjun
gassin main petasan×××2022
Radian epep telah mengganti nama group menjadi 'people cool in only'
Arkhava
Ganti aja terus blokAnjunn
Gak sekalian cooli gituRadian
Wah, kacau ni anak @anjunnAnjunn
Kacau gimana, orang party gini
Lagian kalo mau ngajak ganti nama group bilang2 kek.Arkhava
Lo semua bodoh ya, tatap muka gini kenapa chat an si?Radian
Maklum bos, gaada yang chat (emot batu batangkup)"Ck, ngomong langsung"
Arkhava berdecak sebal, lelaki itu melihat kedua temannya yang masih berkomunikasi lewat chat. Padahal mereka masih satu ruangan.
Keduanya sama-sama senyum, entah apa yang membuat keduanya seperti orang tidak waras.
"Bisu?"
"Astaghfirullah, jaga omongan kamu mas! Aku gak suka" Anjun merasa tersakiti, lelaki itu memukul dada kirinya berkali-kali.
Arkhava bergidik ngeri, entah kenapa Tuhan memberikan teman sebodoh dan se tolol mereka.
Jika bisa, Arkhava ingin menukar tambah mereka dengan gacoan saja.
"Mana sih Red? Kok gak dateng dateng?"
Radian melihat ke arah pintu kaca dan jendela, berharap orang yang mereka tunggu segera datang dan menampakkan batang hidungnya.
Nampak silau-an matahari yang terpantul dari bangunan dan mobil-mobil yang terparkir membuat cuaca semakin terang, beberapa orang berlalu lalang.
Sangat padat, mereka memikirkan kesibukannya sendiri.
"Gatau tuh lama banget, udah kayak nunggu betina mini pedi"
Mata Radian memicing. "Meni pedicure kali bego" koreksinya berbangga diri.
"Lo semua sadar gak sih? Red itu berubah?"
Gumaman Arkha membuat kedua temannya langsung menoleh ke arahnya, mereka berfikir sejenak. Dan benar apa yang dikatakan lelaki itu, bahwa Red cowok itu berubah 180 derajat.
YOU ARE READING
RED FLAG [TAMAT]
Teen FictionSEBAGIAN CHAPTER DI PRIVATE, DIMOHON FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA [THE BENEDICT #1] Bagi Red; apapun miliknya berarti miliknya juga, entah mental maupun fisiknya semuanya ada dalam genggamannya dan itu mutlak. "Your body language make a depressed" Ra...