Bab 31 : Tristeza

125 7 0
                                    

Yok spam nama Red!

Apa nama Re!

Jangan lupa vote, comment and share ya!!

...

"Sebenarnya apa masalah apa ya Pak?"

"Kami berdua sedang ingin menanyakan sesuatu, ada sebuah laporan yang membuat kedatangan kami kesini"

"Maaf sebelumnya menganggu"

Mino yang masih menggunakan pakaian kerjanya itu nampak bingung dengan dua polisi di depannya, padahal dirinya belum sempat mengganti bajunya. Kenapa ada dua orang polisi yang datang kerumahnya?

"Sebenarnya ini aduan ke seseorang untuk bapak"

"Aduan apa ya pak?"

"Sepertinya kalian salah paham, kami tidak pernah melanggar apapun"

"Iya, kami tahu kok tuan Mino, tenang saja" polisi berseragam lengkap itu melirik sudut demi sudut rumah.

"Yang kami dapatkan aduan tentang kekerasan anak, apakah anak bapak baik baik saja?"

Mino sedikit tersentak, namun air mukanya langsung ia ubah dengan gelak tawa sebagai bahan candaan. "Ah, bapak ada ada saja, mana mungkin saya melakukan kekerasan. Apalagi anak sendiri, mengada ngada nih bapak"

Mino berujar santai, sedangkan polisi hanya mengangguk saja. "Mau lihat kondisi anak saya? Anak saya baik baik saja kok"

"Bu, tolong panggil Ziva sama Jia" ujarnya memijat pangkal hidung, merasa ada kegelisahan dalam hatinya.

Maya yang sedari tadi hanya menyimak percakapan itu langsung mendongak, dan menuruti perkataan suaminya untuk memanggil anak mereka.

Gadis dengan piyama bergambar bulan sabit itu terus-menerus memotong kuku jarinya dengan gigi, merasa khawatir, stres, takut dan cemas. Sampai ia tidak tahu jika giginya sudah mengigit kuku yang semakin pendek hingga ke kulit.

Sampai merasakan tarikan kulit sedikit itu membuatnya meringis kesakitan, ternyata kukunya berdarah. Tepat saat itu Jia menoleh, kala Ibunya Maya memanggil nya.

Jia tersenyum getir, wajahnya nampak pucat. Ia memberikan salam kepada kedua polisi dengan tenang dan ramah, seperti yang dilakukan Ziva.

"Ini kedua anak saya, emang yang pertama sedang sakit, makanya wajahnya agak pucat. Dia agak spesial, dan selalu mengikuti anak kedua saya"

Jia memilin lengan panjangnya dengan kuat, gadis itu sakit hati kala Ayahnya memberinya anak 'spesial', padahal jelas-jelas dirinya sehat. Namun wajah pucat nya takut, kala Ayahnya akan ditangkap polisi apalagi ia sempat mendengar polisi kesini karena ada seseorang yang melaporkan 'kekerasan anak'.

Jia yang men google artikel orang tua yang memukuli anaknya akan kenap Pasal 80 (1) jo. Pasal 76 c UU 35 Tahun 2014 tentang perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak Rp 72 juta.

Dan dirinya tidak menyukai itu, ia akan merasa bersalah jika Ayahnya terkena kasus karena dirinya.

"Terlihat baik baik saja 'kan pak?"

Setelah perdebatan ringan itu, akhirnya polisi menutup kasusnya. Menurutnya tidak ada yang serius, mungkin memang ada beberapa anak yang membantah dan adu argumen dengan beberapa orang tua mereka, bukankah itu hal biasa?

Setelah kedua polisi itu pergi dan meninggalkan pekarangannya, Mino langsung menatap sengit Jia yang duduk masih dengan wajah menunduk.

"Anak ini" desisnya dan langsung menjambak rambut Jia dengan kencang.

RED FLAG [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang