3. Sebelas

2.3K 161 25
                                    


Apakah Rama sembuh?

Sembuh.

Pukul sembilan, Rama masih terkulai lemas di atas sofa setelah tubuhnya digempur oleh kenikmatan surgawi. Mascha meminta Victor datang ke atas untuk membantu membereskan semua kekacauan.

Pukul setengah sepuluh, Rama sudah sadar dan melakukan HIV rapid self-test dengan cara swab gusi. Hasilnya keluar dalam sepuluh menit. Kondisi virus HIV di tubuh Rama statusnya non-reaktif. Rama tetap akan melakukan tes HIV di laboratorium 24 jam—yang biasanya buka tanpa konsultasi dokter atau relawan—untuk memastikan hasil rapid test itu valid.

Pukul 21.48, akhirnya Rama bisa diajak keluar oleh Viktor, meski seleb Tiktok itu masih superlemas di bagian lutut.

"Thanks udah bantu beresin," kata Mascha sambil mengantar Viktor dan Rama keluar.

"Besok aing transfer," bisik Viktor.

"Itu belakangan aja. Pastikan dia nonreaktif dulu sampai tuntas." Uang bukanlah hal yang Mascha cemaskan saat ini. Mascha ingin buru-buru menyiapkan diri menerima pesan.

"Oke." Viktor mengacungkan jempolnya. "Manéh bukannya mau meeting?"

"Iya, mau. Makanya pergi sekarang! Cepet!"

"Iyaaa ...."

Selepas kepergian Viktor dan Rama, Mascha membereskan apartemennya dengan kilat. Untungnya Viktor tadi membantu memandikan Rama sehingga Mascha bisa mengepel ruang tengahnya dari air kencing. Mascha membereskan ranjangnya sambil mencari film porno gay yang isinya orgy. Mascha matikan segala jenis media komunikasi yang mungkin ada di rumahnya. Sambungan telepon, TV kabel, ponsel, dan Wi-Fi.

Harus orgy. Kenapa? Nanti kau akan tahu sendiri.

Pukul 21.56, Mascha membuka kotak persediaan amunisinya. Yaitu, empat lusin kondom spesial berisi sperma dari pasien-pasiennya, di mana botol-botolnya sudah membeku membentuk tabung kimia. Dia membawa semua botol itu ke kamar mandi lalu menuang setiap botolnya ke toilet.

Cepat sekali. Beberapa botol kondom itu sampai pecah dan menggelinding di atas lantai kamar mandi.

Pukul 21.59 Mascha selesai membuang semua sperma itu, lalu berlari ke kamar tidur dan mengunci pintunya. Dia melompat ke atas ranjang, dengan panik mencari film porno gay orgy yang pemainnya setidaknya 12 orang.

Ah! Sean Cody!

Ada satu bokep Sean Cody ketika para aktor pornonya berlibur ke negara Mediterania, lalu mereka ngewe bebas di satu vila.

Pukul 22.00 WIB, Mascha sudah siap dengan pesan dari Surgaloka. Dia meminum seluruh sperma yang sudah diperas dari biji peler Rama, menikmati benih terakhir yang bisa dia nikmati sebelum mendengar pesan darurat yang akan diterimanya.

Konsepnya bagaimana?

Sama halnya seperti selebaran sedot WC, setiap pesan hanya bisa menggunakan materi di atas media pesan yang digunakan. Enggak ada huruf R, mereka pakai T untuk EMERGENCY. Enggak ada huruf B, mereka menggunakan angka 8 sebagai pengganti.

Ketika perintahnya meminta Mascha menonton bokep, Mascha tahu dia harus menonton sebuah film porno pada pukul 10 malam, dengan jumlah orang di dalamnya sesuai jumlah peserta penerima pesan. Setiap orang di film porno itu akan menjadi peserta penerima pesan. Yaitu anggota keluarganya yang lain.

Istilahnya begini. Kamu Zoom dengan dua belas orang. Tapi alih-alih menatap layar dengan 12 kotak berisi video wajah para peserta, kamu akan masuk ke dalam satu adegan porno berisi 12 orang, lalu kamu mengisi tubuh salah satu aktor di film itu, dan kamu ada di setting lokasi film itu, dan bersama 11 aktor lain kalian akan berkomunikasi layaknya sedang meeting Zoom. Tentu saja bentukan peserta lain mengikuti siapa saja aktor film pornonya.

Maschalagnia (Remake)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora