10. Mato

1.3K 153 58
                                    


Harusnya part ini terbit barengan Spill Ketek, tapi aku lagi happy karena cerita favoritku ini akhirnya nembus 1K view di bab pertama. Wkwkwk ...

Sumpah ya, susah banget nembus view yang banyak di sini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sumpah ya, susah banget nembus view yang banyak di sini. Di Dua Sopir Ganteng sih dalam 12 jam sebuah part baru langsung tembus 1K. Di sini, butuh 40 hari buat bab pertama nembus 1K.

Tapi, karena aku suka cerita ini, aku mau ngasih ini gratis, sebagai berkah Ramadan. Semoga teman-teman yang berpuasa sudah batal, ya ... sudah batal pada Magrib hari pertama (jangan sampe puasa terus-terusan hingga hari ini). 

Sengaja kuterbitkan malam hari, takutnya mengganggu iman kalau terbitnya siang hari. Jadi, bagi yang menikmati cerita ini, silakan membaca!


========


Seks itu berlangsung cukup lama. Hampir semalaman, Mascha menikmati tubuh Juan sebelum dirinya melakukan ejakulasi.

Mascha memulainya dengan memerintahkan Juan berdiri. Kedua tangannya tetap berada di belakang kepala, tak boleh pindah ke mana pun agar ketek Juan bisa terus-menerus terekspos. Karena tubuh Juan lebih tinggi, Mascha harus berjinjit untuk menyamakan posisi bibirnya dengan bibir Juan. Itu pun belum setara sehingga Mascha menarik kepala Juan membungkuk.

Kemudian, Mascha memagut bibir merah muda yang kenyal itu.

Mascha mengecup, membasahi bibir Juan dengan lidahnya.

Mascha memagut lagi, memasukkan bibirnya ke dalam mulut Juan.

Lelaki itu membalas cumbuan Mascha. Bahkan, dengan penuh keintiman. Fakta bahwa Mascha telah menyembuhkan anaknya membuat Juan benar-benar tulus memberikan dirinya. Juan membalas pagut bibir Mascha, menggigit kecil, menggelitiknya dengan ujung lidah. Ketika lidah Mascha menyeruak masuk, Juan membiarkannya bergerilya di dalam sementara dirinya membasahi lidah Mascha yang hangat.

"Aaahhh ...," Juan mulai melenguh. Dia tak menyangka, dicium oleh seorang lelaki akan membuatnya keenakan. Seolah-olah cumbuan Mascha mengaktifkan tombol gairah dalam tubuh Juan, mengirim sinyal agar kontol Juan ngaceng keras ke atas.

Mascha menikmati cumbuan itu cukup lama. Kedua tangannya meraba-raba wajah tampan Juan, mengagumi pahatan Semesta yang sempurna. Sesekali tangan Mascha turun ke ketek Juan, merasakan rambut-rambut ketiak itu menggelitik telapak tangannya. Hal itu membuat Mascha semakin bergairah.

Namun, ketika Mascha menikmati cumbuan itu, dalam hati dia berdoa dan berkomunikasi.

Halo, Cyssan (Tiga). Semoga kamu baik-baik saja. Aku akan berangkat ke lokasi pertemuan mulai besok, kukirimkan kekuatanku padamu agar kamu bisa menyembuhkan diri setiap terluka. Jika berkenan, aku memohon kekuatanmu untuk melindungi keluarga pengawalku.

Maschalagnia (Remake)Where stories live. Discover now