13. Banaspati

804 114 65
                                    


Upload kali ini aku lakukan untuk tiga part karena aku sayang banget ama cerita ini. Seperti biasa, aku juga jualan cerita berbayar bersamaan dengan terbitnya Part 13, 14, dan 15. Kali ini, lanjutan dari kisah Spill Ketek. Sudah terbit Part 5-nya. Tidak ada adegan seks. Hanya 28 halaman. Harga IDR7.500 saja. 

Buat yang ngikutin ceritanya, silakan pesan!

Nah, berhubung Karyakarsa sedang tidak kondusif akhir-akhir ini, aku bikin alternatif pembelian lewat Whatsapp lagi, ya. Tentu saja kamu bisa beli di Karyakarsa, tapi bisa juga beli lewat Whatsapp. Link Karyakarsa dan Whatsapp-nya ada di profilku. Silakan cek ke bagian profilku!

Buat yang beli di Karyakarsa, aku mau ngingetin sekali lagi, SEGERA DOWNLOAD PDF cerita yang sudah kamu beli dari akunku. Semua ceritaku bentuknya PDF dan bisa diunduh. (Kecuali yang Jaka Tentara Kekar, sedang kuproses PDF-nya.)

Oh iya, sebelum mulai baca, karena aku suka banget cerita ini, please hibur aku dengan banyak vote dan komentar. Wkwkwk ... kasihan banget cerita ini sepi dari pembaca, vote, maupun komentar dibandingkan ceritaku yang lain. Gapapa masih kamu-kamu juga yang komentar. Semua komen aku baca dan bikin aku happy, kok. 

Terima kasih yang udah dukung aku selama ini.

SELAMAT MEMBACA!


=============


Hal pertama yang Mascha lakukan setelah mendapat pesan berisi nomor enam adalah menyepong kontol uncut Juan untuk berkomunikasi dengan Kyno (Dua Belas). Mascha memainkan kontol itu hingga tegang, menarik-narik kulupnya ke depan sampai Juan bergidik keenakan, lalu Juan tetiba crot tanpa terkontrol.

Pada saat Juan crot, televisi yang menayangkan breaking news Metro TV soal mayat-mayat di Garut berkedip-kedip dua belas kali. Presenter perempuan yang membawakan acara berdiri diam di samping meja tinggi dengan tablet yang menayangkan produk sponsor. Di belakangnya layar-layar besar menampilkan gedung-gedung pencakar langit Jakarta. Kata-kata pertama perempuan itu, yang awalnya sedang membacakan berita, mendadak berubah menjadi, "Siapa yang manggil aku?"

"Enam," jawab Mascha. "Tampilanku breaking news, jadi mungkin durasiku pendek."

"Oh .... Oke. Aku lagi nonton Anupama di Antv. Jadi durasiku agak panjang. Adegannya si Devika lagi ngasih tahu Anupamaa kalau suaminya, Vanraj, selingkuh sama Kavya. Jadi ada dua orang di TV-ku. Kamu lagi sama siapa sekarang?"

Mascha menoleh ke arah Juan yang masih terbaring lelah di atas kasur. Kontol Juan terasa ngilu karena tadi crot-nya dilakukan saat titik-titik sensitifnya dimainkan Mascha. Kontol itu kemerahan, mengentak-entak, dan tampak mengilat. Juan masih meringis sambil memegangi kontolnya. Susah payah Juan menyaksikan Mascha berkomunikasi dengan saudaranya.

"Sama pengawalku," jawab Mascha. "It's okay. Aman."

"Oke. Ada apa, Kak?"

"Kamu baik-baik aja, kan?"

"Yep! Enggak lama lagi nyampe di lokasi. Kakak udah dekat?"

"Lumayan. Oke, gini, aku ada dua pertanyaan, dan aku butuh bantuan kamu untuk cari tahu jawabannya. Pertama, Tujuh baik-baik aja, kan?"

Presenter breaking news di TV itu menghela napas, mengitari meja di sampingnya, seolah-olah sedang melakukan proyeksi astral ke suatu tempat. Dia menunduk sekitar tiga detik, kemudian menengadah. "Tujuh baik-baik aja. Dia sama Sepuluh sekarang. Kayaknya semalam ada pertarungan yang ngebikin Tujuh manggil bala bantuan, sehingga Sepuluh datang nyamperin. Mereka ... aman."

Maschalagnia (Remake)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt