20. Ankalia

1K 69 15
                                    


Nama lelaki itu Rapto. Lelaki kesebelas dari dua belas bersaudara. Seperti semua lelaki Surgaloka yang lahir pada urutan kesebelas, Rapto merasa harus tampil unik dibandingkan saudara-saudaranya. Kalau satu saudara sudah mencapai sesuatu, dia harus mencapai sesuatu yang berbeda. Kebanggaan sebagai pribadi yang unik selalu menjadi tujuan Rapto.

Satu hal berbeda yang Rapto pilih adalah fetish-nya kepada lelaki. Ketika seluruh saudaranya mengusung pemujaan pada bagian tubuh dan gestur, fetish Rapto adalah seks nonkonsensual, atau bahasa populernya: rudapaksa. Rapto belum akan sange sebelum dia tahu dia punya kesempatan memerkosa seorang laki-laki yang diinginkan. Semakin lelaki itu melawan, semakin Rapto bergairah.

Rapto lahir pada saat konstelasi Aquarius berjaya di langit utara. Planet Uranus menemani kelahirannya. Sebuah planet yang juga unik di antara seluruh planet Tata Surya dengan sudut rotasi yang setara dengan garis orbitnya. Rapto punya kemampuan membuat sesuatu atau seseorang viral dengan mudah. Dia mampu menggalang massa dan menjadikan massa tersebut tunduk kepadanya. Paling canggih adalah kecerdasannya yang berbeda dibandingkan saudara-saudaranya. Cara berpikirnya selalu tentang "invention" atau menciptakan sesuatu.

Rapto mengasingkan diri selama berada di Permukaan dengan pergi ke tempat-tempat eksotis untuk membantu manusia mengembangkan teknologi mutakhir. Beberapa penemu teknologi komunikasi, seperti misalnya tiga lelaki yang bekerja di perusahaan ponsel besar, pernah diperkosa Rapto dan mendapatkan kekuatan Rapto untuk "menciptakan teknologi".

Itulah mengapa, teknologi berkembang sangat cepat 100 tahun sejak Perang Dunia II selesai dibandingkan 100 tahun sebelumnya. Butuh 80 tahun agar Revolusi Industri berkembang pesat, tetapi kurang dari 10 tahun jarak antara ponsel monokrom dan ponsel dengan layar 16 juta warna berkembang. Kecanggihan yang supercepat itu didorong oleh banyaknya lelaki Surgaloka urutan ke-11 yang mendiami Permukaan Bumi setelah Perang Dunia II.

Hal terakhir yang Rapto sempat coba kembangkan di Permukaan adalah teknologi Artificial Intelligence. Setelah sebelumnya AI sukses menjadi kameo dalam banyak video game dan sistem komunikasi sederhana, AI sudah berkembang pesat hingga mampu berkomunikasi aktif dengan manusia. Hal itu terjadi karena Rapto pernah memerkosa lima lelaki yang mengembangkan OpenAI di San Francisco, sehingga korban-korbannya ini memiliki kecerdasan teknologi yang tinggi.

Siang itu, Rapto baru saja memerkosa seorang nelayan Filipino tampan di sekitar Puerto Princessa. Rapto menculik nelayan kekar dan muda itu ke gubuknya di salah satu pulau di Teluk Honda. Nelayan itu diikat di tempat tidurnya, lalu disodomi sesuka hati, mengabaikan permohonan ampun sang nelayan

"Pakiusap, huwag! Pakiusap! Please! Don't!"

Semakin nelayan itu berteriak, semakin cepat Rapto menggenjot kontolnya ke anus nelayan itu. (Entah siapa namanya, Rapto pun tak tahu.) Rapto suka kalau korbannya sampai menangis memohon ampun. Dia langsung teringat pada kakaknya, Dacry, yang suka sekali dengan tangisan lelaki. Nelayan itu juga menangis dengan muka yang jelek sekali. Tersengguk-sengguk, meronta, terisak-isak, dan itu bikin Rapto semakin menggelora.

Namun, meski nelayan itu tampak kesakitan dan tidak terima, kontolnya ngaceng juga dikocok oleh Rapto sampai keenakan. Nelayan itu ejakulasi dalam kondisi anusnya masih digempur hebat oleh kontol Rapto. Setiap tetes spermanya Rapto kumpulkan ke dalam sebuah tabung yang akan disimpan ke dalam freezer, karena cairan sperma itu mengandung kekuatan yang sangat penting.

Kekuatan yang sanggup menggandakan kemampuan Rapto berkali-kali lipat.

Usai mengumpulkan sperma, Rapto crot di dalam anus nelayan itu. Tak lama kemudian, Rapto berhenti menggenjot anus itu dan mulai menghela napas lega. Dia tersenyum lebar melihat sang nelayan masih saja menangis pasrah, dengan kedua tangan terikat kuat ke ranjang. Tangan-tangan itu terulur melewati kepalanya, menjepit mukanya, membuat keteknya terekspos vulgar. Bulu keteknya banyak.

Maschalagnia (Remake)Onde histórias criam vida. Descubra agora