Pembuatan ulang tulisan pertamaku, Maschalagnia, yang terbit 2020 saat aku masih belajar nulis. Temanya LGBT. Male to male. Highlight di Fetish. Genrenya fantasi, ya. Jadi bakal ada kekuatan-kekuatan yang enggak ada di realita. Bakalan vulgar dan ek...
Halo! Jumpa lagi! Sebelum lanjut, aku mau mengumumkan sesuatu:
AKU BIKIN AKUN BARU! Wkwkwk ... Namanya MasterTitipan
Kenapa bikin akun baru? Akun ini isinya akan berpusar ke cerita-cerita yang rada ekstrem semacam BDSM. Nanti, Tali Kekang maupun lanjutan dari Karantina, akan lanjut di sana. Di sini mah, kita bikin cerita-cerita yang lebih aman aja. Jadi kalau cerita-ceritanya agak bikin deg-degan, kuupload di sana, supaya kalau dihapus Wattpad, akun itu aja yang dihapus. Akun ininya enggak.
Yang mau follow, silakan follow!
Di akun ini, sudah ada cerita ON GOING baru yang kubikin, dan sudah kusiapkan sejak lama sebenarnya. Judulnya, Mencari Budak Setia. Cerita ini bakal rada mirip dengan Season 2 Karantina, tapi dengan objektif berbeda.
Ini covernya:
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Konsep cerita di sana, ceritanya GRATIS, tapi setiap pemenang challenge dan bottom two, akan melakukan adegan ena-ena yang untuk membacanya HARUS BAYAR. Wkwkwk. Enggak mahal, kok. Pasti di bawah 10 ribu bayarnya. Tapi kalau enggak beli pun, ya gapapa. Kan cerita utamanya tetap bisa dibaca.
Silakan main ke akun sana bagi para penyukai BDSM, ya!
Untuk sekarang, mari lanjutkan kisah Mascha!
Selamat membaca!
=========================
Nama laki-laki itu Podo, lahir pada saat konstelasi Capricorn merajai angkasa. Bintang Deneb Algedi bersinar paling terang ketika dia membuka mata. Kesembilan saudaranya sudah berdiri menunggu, mengelilinginya. Seorang lelaki dengan wajah yang begitu ramah menghampiri dan menyentuh kepalanya. Dia berkata, "Semua organ vitalnya sempurna." Lalu, mengangkat wajah dan tersenyum, "Selamat datang."
Seorang laki-laki bertubuh besar maju menghampiri Podo. "Terima kasih, Mascha." Dia tampak kuat, kokoh, dan intimidatif. Namun Podo tahu, lelaki bongsor itu punya hati yang amat baik. "Selamat datang di keabadian."
"Keabadian?" ulang Podo bingung.
"Ini adalah dunia, di mana tubuhmu tak akan menua, sehingga kamu tak akan pernah mati."
Dalam beberapa hari, Podo mempelajari banyak hal. Dia adalah lelaki kesepuluh yang lahir di generasi Surgaloka itu. Dia memiliki kekuatan super berupa endurance. Kepalanya lincah menyusun strategi. Tubuhnya paham bertahan hidup pada setiap tekanan. Motivasinya tak pernah padam. Ketika pemimpin Surgaloka menekan mereka untuk melatih kekuatan super itu berhari-hari, hanya Podo yang sanggup bertahan. Kesebelas saudara lainnya menyerah dengan mudah, termasuk lelaki berbadan besar yang ternyata lelaki pertama di generasi ini. Namanya Mazo.
