16

116 15 0
                                    

''What is this?''









Ryujin mengambil sebuah amplop yang ada di kolong mejanya lalu meneliti amplop  abu itu dengan seksama.




''Lo pada juga dapet?'' tanya Yeji setelah menemukan hal yang sama di kolong mejanya.



Ryujin melihat Chaeryoung yang menganggukkan kepalanya dengan memegang amplop berwarna sama. Namun saat Ryujin mengecek kolong meja milik Lia, tak ada apapun membuatnya makin bingung.





''Siapa iseng naruh beginian di meja kita?'' tanya Yeji agak berteriak membuat semuanya menoleh. Banyak dari mereka menggeleng pelan karena tak mau jadi bulan-bulanan Yeji sebagai tertuduh.







''Lo pada dapet juga?''




Kini Sungchan yang bertanya dan nampak juga memegang amplop sama membuat semuanya makin bingung lagi.






''Sial! Lia....!!''










Jaemin yang nampaknya juga mendapatkan amplop yang sama dan sudah membaca isinya. Pemuda itu tanpa pikir panjang mengambil tasnya dan berlari keluar kelas entah kemana membuat semuanya kaget.







''Lia? Lia kenapa?''







''Lia dimana?''







''Lia gak sekolah hari ini katanya mau ketemu  nenek kakeknya. Tadi gue nitipin surat izinnya ke guru...'' ucap Yeji pada teman-temannya.




''Nenek kakeknya? Setau gue nenek kakeknya Lia udah gak ada waktu dia SD...''




''Lo tau dari mana?''





''Jangan ngasal lo!''






''Lah... Felix kan satu sekolah waktu SD sama Lia. Satu kelas malah kek Lia sama Jaemin...'' jawab seorang lain membuat semuanya terdiam.





''Ketemu nenek kakeknya? Berarti...''








Sontak Sungchan, Yeji, Ryujin dan Chaeryoung segera membaca isi amplop itu. Suasana sunyi seketika. Pagi yang cerah serasa berkabut seketika bagi mereka.








''Llliiaaa.......!!''
















.
.
.








From me, Choi Lia :D

Ah...gue sendiri bingung mau bilang apa, like you know, gue gak suka banyak omong . gue cuma mau bilang makasih udah jadi penulis cerita di hidup gue. Kalian orang-orang spesial yang gak akan pernah gue mau lupain kenangannya dan bakal gue ceritain ke nenek,kakek dan papa setelah kita ketemu nanti.


Gue sayang kalian, sayang banget. Gue gak pernah suka sedikitpun ngeliat wajah sedih kalian. Jadi nanti waktu kalian dateng ke pemakaman gue, tolong jangan minta buat ngebuka petinya karena gue gak mau nerima setetes pun air mata dari kalian.


Tanpa gue harus jelasin satu persatu, I know you guys can fell how much I love you. Seberapa penting kalian di hidup gue. Jangan salah in siapapun nanti,okey. Gue pergi atas persetujuan gue dan buat menuhin janji  ke papa. Dan janji gue ke kalian, biar jiwa gue yang bakal selalu ada di sisi kalian. Terimakasih Tuhan ngasi waktu terakhir buat gue habisin sama kalian. Love you guys...


See you in another life...












.
.
.


















Unknown || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang