extra chapter

210 16 7
                                    





4 tahun lalu...









Taeyong meletakkan sumpitnya lalu mendorong piring di depannya dengan wajah lesu membuat papanya, Tuan Lee mengerutkan alisnya.

''Ada apa? Apa makanannya tidak enak? Kalau begitu, pesanlah makanan lain, Taeyong. Kamu kurang makan akhir-akhir ini...'' ucap Tuan Lee khawatir pada putra semata wayangnya itu.

Taeyong hanya mengabaikan ucapan papanya. Dia sendiri tak tahu apa yang dia inginkan. Moodnya sekanak berantakan seperti biasanya. Ya, mana pernah moodnya baik. Dia merasa hidupnya hambar sehingga dia tak memiliki minat pada apapun bahkan untuk tersenyum saja sulit sekali.

''Kamu mau pesan apa?''

''Eskrim vanilla dengan oreo crumble topingnya, boleh?''



Taeyong langsung menoleh ke sumber suara dan tak jauh dari tempat duduknya dia melihat seorang gadis bersama kekasihnya (?) yang tengah memesan sesuatu.

''Makanan Lia, bukan eskrim...''

''Tapi aku mau eskrim kak...'' ucapnya dengan wajah sedihnya yang  menggemaskan membuat Taeyong sedikit menarik senyumnya memperhatikan gadis berseragam SMP itu.

''Oke... Kamu dapat eskrim mu setelah makan. Gimana?'' tawar pemuda yang Taeyong duga seusianya itu.

''Deal! Apa saja boleh asal ada eskrim!'' serunya semangat yang membuat Taeyong terkekeh dan menggeleng pelan. Baginya itu hanya alasan gadis itu saja supaya bisa mendapatkan eskrim nya. Faktanya dia pemakan segala yang menggemaskan dengan pipi chubby nya.

Tuan Lee yang mendengar suara tawa putranya langsung menoleh kaget. Lee Taeyong putranya tertawa? Apa alasannya? Apa makanannya lucu? Nampaknya bukan karena makanan. Tuan Lee menoleh ke arah sorot pandang Taeyong dan melihat gadis berseragam yang memang nampak cantik dan imut itu. Melihat penyebabnya, tuan Lee pun tersenyum juga.


''Kamu tertarik padanya?''

Mendengar itu, Taeyong langsung menoleh pada papanya yang tersenyum simpul sambil mengunyah makanannya.


''Menggemaskan, kan?'' ucap Taeyong jujur sambil kembali menatap gadis itu.

''Papa setuju. Dia sangat manis dan menggemaskan...'' jawab Tuan Lee sambil mengangguk pelan.

Taeyong yang masih asik menatap gadis itu mendadak membeku saat gadis itu menoleh juga padanya. Beberapa detik pandangan mata mereka bertemu sebelum akhirnya gadis itu tersenyum manis hingga matanya membentuk lengkungan yang menambah tingkat menggemaskannya dimata Taeyong. Seketika jantungnya berdebar kencang hingga membuatnya salah tingkah lalu menarik kembali piring dan sumpitnya untuk kembali makan. Melihat hal itu, Tuan Lee hanya bisa tertawa sambil menggeleng pelan.

''Ingin tahu tentangnya?''



''Bisa?'' tanya Taeyong langsung seakan mendapat harapan.



''Mudah. Papa akan carikan. Sekarang habiskan makananmu. Dia saja berisi, masa kamu mau kurus? Tidak cocok dilihat...''

Mendengar ucapan papanya, Taeyong langsung melanjutkan makannya dengan cepat. Dia sedikit merasa tak suka dikatakan tak cocok dengan gadis itu. Ya walaupun memang gadis itu nampak memiliki tubuh ideal diusia mudanya sedangkan Taeyong masih termasuk kurus karena pemilih dalam hal makan.

''Jika dia bisa makan segalanya, aku juga akan mengimbanginya...''







.
.
.








Unknown || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang