klub bar

5K 262 9
                                    

"Tambah satu ......."

"Pelayan..... "

Setiap hari, Petir yang harus bekerja sebagai Pelayan...
yang berada di klub bar, klub bar ini bukan klub bar pada umumnya. Namun klub bar ini berisi dengan orang gay di  dalamnya

Petir yang terpaksa bekerja di klub bar ini untuk membantu ekonomi dengan menghidupkan adik dan keluarganya yang berada di rumah, Petir yang hidup bersama Dengan adiknya. Sedangkan orang tuanya pergi entah kemana  dengan meninggalkan petir denga adiknya .

"Hugh.......

"Kenapa setiap hari, klub ini menjadi  ramai dan bukan sepi ya ?? "

"Tir..... Lu melamunkan apaan ?? "

"Tuh, di meja sana ada yang memesan minuman. Pergi dan catat pesanan itu, jangan melamun aja loh bisanya." Ucap karyawan yang bisa di bilang pangkatnya yang sedikit lebih tinggi dari petir

"I-iyaa.... a-aakkuu akan mencatat pesanannya." Ucap petir yang memegang  note kecil dengan pena di tangannya, dirinya yang berjalan ke orang itu dengan memasang wajah tersenyum.

Bisa di bilang tuntutan pekerjaan, selama bekerja di klub bar ini.

Petir yang telah sampai, ia pun mencatat pesanan orang itu dengan memberikan pesanan itu kepada rekan kerjanya.

Waktu yang terus berjalan, klub bar ini bukannya sepih, malah menjadi jadi . Semua orang yang keluar masuk ke dalam klub ini dengan memesan minuman yang tanpa henti .

"Ughh... Mataku, sudah tidak bisa menahannya." Ucap petir dengan menggosok gosok matanya yang mulai mengantuk .

"Ad aapa ??"

"Apa kau sudah mengantuk, petir ?? "

"Cepat basuh wajahmu, dan cepat  kembali ke  sini, banyak customer yang ingin memesan minuman dari  mu. Pastikan dalam keadaan matamu yang tidak mengantuk lagi  ."

"Kamu paham itu bukan ??"

Petir  yang menganggukan kepalanya, pekerjaan ini membuatnya sangat pusing. Mulai dari pakaian dan make up semua di atur oleh pemilik klub bar ini. Petir yang terpaksa memakai make up yang lumayan cukup tebal, dengan beberapa  tato di tangannya.

-----

"Pekerjaan ini membuatku gilaa !!! "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pekerjaan ini membuatku gilaa !!! "

Harus berapa lama lagi, saya harus bekerja di klub bar ini. Tempat ini begitu sangat menyeramkan .

Semua orang yang bebas saling memberi  ciuman, dengan  sampai berhubungan sex tepat di klub bar ini.

"....."

"Apa kau masih mengantuk ?? "

"T-tidak... " Jawab petir

"Bagus, cepat ambil pesanan orang itu, dan antarkan minuman ini di meja 29. "

Iya......

"......"

Tik, tok .... Waktu yang terus berjalan sampailah tepat di pukul 00.00 malam. Petir yang dapat  menarik nafas panjang dengan  merasakan kenikmatan istirahat ketika pelanggan di klub bar ini mulai sepi, hanya ada beberapa orang di dalamnya .

Akhirnya.......

"Tir, gua mau  pulang duluan.... Pastikan semua pintu dan jendela harap  kamu kunci semua, dan pastikan lakukan itu  ketika pelanggan di klub ini telah pergi . "

"Kamu paham itu bukan?"

"Iya, saya paham itu. Saya akan melakukan tugas itu sebelum saya pulang ke rumah ." Jawab petir .

Bagus ........

-------

00.59 malam.....

"Akhirnya, Arghh.......... sungguh hari yang sangat melelahkan." Petir yang meregangkan tubuhnya yang benar benar sangat lelah, baik batin maupun mental .

"Permisi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi..... Bisakah saya memesan beberapa minuman? " Ucap seorang pemuda yang berpakaian seragam sekolah yang tiba tiba datang di klub bar  petir

"Maaf, kami telah tutup. Tidak ada pesanan yang di terima ketika proses penutupan. " Jawab Petir dengan melihat orang itu dengan tatapan aneh dan heran .

"Wait..... Kamu masih anak sekolah??"

"Apa sih, kefo lu. Cepat catat pesanan gua sekarang ." Tegas orang itu dengan melihat ke arah petir .

"Apa kamu tuli?? "

"Tidak bisa mendengar dan melihat tanda itu ?? " Petir yang menunjuk tulisan close di depan pintu dan di depan meja minuman

"Saya tidak perduli, cepat catat pesanan saya. Saya pastikan saya akan bayar jauh lebih 2 kali lipat dari minuman yang berada di bar ini ."

Petir yang tersenyum dengan memajukan wajahnya ke pemuda itu .

"Dengar......, Simpan saja uangmu itu. Saya tidak akan MENCATAT pesanan anda sedikit pun ." Sontak petir

"Jadi, kamu tidak akan mencatat pesnana dari saya ?? "

"Tidak akan. "

Oh, ok........

Pemuda itu yang menarik kera pakaian petir dengan mencium paksa bibir petir, petir yang merasakan ada lidah yang ingin menyentuh dan masuk di dalam mulutnya, ia pun langsung mendorong orang itu dengan begitu kesal .

"Apa kau sudah gilaaa !!!"

Petir yang mengelap bibirnya dengan berulang kali .

Ia yang menunjuk orang itu dengan perasaan yang begitu kesal dengan begitu amarah .

"Dengar,  saya akan melaporkan sikap anda kepada pihak berwajib sekarang juga ."

Petir yang bersiap untuk pergi ke kantor polisi, sedangkan pemuda itu yang duduk dengan entengnya tanpa merasakan perasaan salah sedikit pun .

------

Kenapa berhenti?? Cepat laporkan saya ke pihak berwajib sekarang juga . Dan lihat nanti nama kamu akan terpapang Sangat jelas di sana,  bukan hanya 1, namun beberapa media berita di setiap siaran yang berada di  telivisi

Petir yang terdiam kaku, keringat yang kini membasahi tubuhnya, ia yang sangat merasakan jijik dan kotor ketika melihat pantulan dirinya di cermin .

"Udh, tidak perlu di pikirkan. Saya akan menyimpan rahasia ini dengan aman. Dengan syarat kamu harus mencatat pesanan saya."

Dengan terpaksa petir pun mengiyakan pemuda itu dengan mencatat beberapa pesanan darinya .

"Gini kan enak jadinya, thanks atas minumannya." Pemuda itu yang langsung cabut dengan beberapa minuman di tangannya, sedangkan petir yang langsung duduk dengan keadaan lemas dengan tidak berdaya setelah mengingat kejadian yang barusan menimpanya saat ini

Siall { Petir X Satya }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang