pergi bareng

986 75 5
                                    

VOTE SEBELUM BACA!!

~~

"Dek, kakak berangkat sekolah dulu ya .... Ingat, jangan kemana mana setelah pulang sekolah ok."

"Tapi kakak sedang sakit, kakak tidak boleh  sekolah, Kakak harus beristirahat ."

"Dek, sekolah itu penting. Kalau kakak engga sekolah, bagaimana kakak bisa memberikan rumah yang besar untuk kamu cobaa?? "

"Aku engga mau itu semua kak, aku ingin kakak sehat, kalau kakak sampai sakit dan menyusul seperti ibu, bagaimana?? Aku engga punya siapa siapa lagi kak ."

"Adu du du...... Pikiranmu terlalu jauh dek, kakak baik saja. Udah dulu ya, nanti Kaka bisa terlambat, Kaka pergi dulu ya...." Ucap petir yang membuka pintu rumah, setelah ia membuka, petir pun melihat satya yang kini berdiri tepat di halaman rumahnya dengan sebuah mobil di belakangnya.

~~

"Satya, apa yang sedang kamu lakukan, pagi pagi sekali?? " Tanya petir

"Apa kamu lupa perjanjian yang kita buat kemarin petir ?? "Tanya balik Satya

"Aku tidak lupa, kamu ingin pergi sekolah bersama kan?? Ayoo.... " Satya yang berjalan membuka pintu dan masuk ke dalam, Satya yang melihat itu ia pun tersenyum, dengan memasangkan sabuk pengaman di tubuh petir .

"Ingat, sesuai janji yang kita buat, kamu hanya mengantarkan dan menjemput aku selama sekolah, dan ketika  di dalam sekolah. Kita seperti orang asing, dan tidak saling mengenal satu sama lain, Apa kamu mengerti itu Satya ?? "

"Satya, kamu dengar tidak apa yang aku katakan?? "

"Satya!! "

"Stttt, kamu terlalu banyak bicara, lihat, kita telah sampai. " Satya yang memarkirkan mobilnya

Petir yang ingin membuka pintu mobil, ketika itu Satya yang memberhentikan langkahnya, " sebentar..... " Ucap Satya

Satya yang turun dengan membukakan pintu untuk petir, dan untungnya sekolah  masih sepi, dan tidak ada yang melihat mereka .

"Terima kasih, atas tumpangannya. " Petir yang berjalan lebih dulu untuk menghindari Satya .

"Kenapa dia harus berlari?? " Gumam Satya

"......."

Di sekolah mereka benar benar seperti orang asing, yang tidak saling mengenal satu sama lain. dan kantin mereka pun jaraknya tidak jauh satu sama lain.

Di kantin, petir yang memilih untuk duduk sendiri, ia yang tidak ingin mengikuti pergaulan anak cowo yang berada di kelasnya. Bisa  di bilang, di kelas rendahan mereka lebih bebas, dan sulit untuk mengikuti peraturan yang ada .

"Woii!! "

"Berikan uang lu, gua lapar . "

Petir yang tidak mau ambil pusing ia pun memberikan uang yang ada di saku pakaiannya.

"Apa kau  sedang bercanda ?? "

"Hanya ini, uang yang kau punya?? Apa lu kira gua  pengemis, yang mau di beri uang dengan harga seperti ini?? "

"Cepat berikan, uang lu yang ada. Selagi gua masih bicara baik baik dengan lu"

"......"

Bangst!!!!

Orang itu yang menarik kera pakaian petir, dengan mencengkram nya dengan begitu kesal," lu pikir, diri lu siapa yang berani menghiraukan perkataan gua ??"

PLAKKK

Pukulan yang begitu  keras yang membuat petir yang akan jauh dengan makanan yang belum ia habiskan, seluruh pakaiannya terkena noda makanan, dengan semua orang yang kini melihat ke arah dirinya.

Tidak ada yang ingin membantu petir, melainkan orang yang mengambil gambar untuk membuat sebuah meme dan mereka tempelkan di dinding mading yang ada .

"Benar benar memalukan, lihat itu ......... "

"Dia benar benar tidak tahu malu."

"Sttt diam, nanti dia bisa mendengar apa yang kita bicarakan."

"Apa lu pikir gua perduli?? Dia berada di sekolah ini karena beasiswa yang ia menangkan, kalau tidak, dia tidak akan bisa berada di sekolah ini"

Percakapan mereka berdua, terdengar oleh petir, petir yang kini  berdiri dengan membereskan makanan yang ia serakkan .

"Apa yang sedang kamu lakukan?? "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa yang sedang kamu lakukan?? "

"Kenapa, pakaian mu begitu kotor, dan apa ini. Kenapa ada bercak memar di pipi kamu ??" Satya yang menghampiri dan melihat petir yang dalam keadaan yang tidak baik

"A-aakkuu tidak apa apa, ayoo kita pulang. Bukankah kamu ingin mengantarkan aku pulang??" Ucap petir yang mengalihkan pembicaraan

"Bersihkan pakaian kamu dengan tisu basah ini, saya sengaja membelinya untuk kamu, bukankah kulit kamu sensitif dengan debu??" Satya yang memberikan tisu basah ke arah petir .

"Cepat raih tangan ku, kamu bisa membersihkannya nanti di dalam mobil ."

Semua menjadi hening, ketika Satya berbicara, dengan melihat ke arah mereka semua. Tidak ada yang berkata ataupun mengeluarkan suara sedikit pun .

"Bukankah dia Satya ?? "

"Ada hubungan apa dia, dengan anak gembel seperti itu."

"Diam bel, nanti kamu bisa di dengar oleh kak Satya "

"y, takut amat lu..."

~~

Di dalam mobil, petir yang mulai membersihkan dirinya, dengan tisu basah yang Satya belikan untuk dirinya .

"Katakan, apa yang terjadi..... "

"Kenapa ada luka di pipi mu, lihat, ini seperti pukulan . Apa ada yang menindasmu selama di sekolah?? " Tanya satya yang melihat dengan memegang pipi petir

"T-tidak, tidak ada yang menindasku di sekolah. Hanya saja, tadi aku tidak sengaja jatuh dari tangga ." Jawab petir dengan menundukkan kepalanya.

"Jadi, maksud kamu, luka memar ini di sebabkan oleh kamu yang jatuh dari tangga ?? "

Petir yang menganggukkan kepalanya.....

"Baiklah, saya percaya apa yang kamu katakan, dan jika ada yang berani menyentuh ataupun memukul kamu di sekolah, aku tidak akan memaafkan orang itu ." Ucap Satya dengan menyalakan mobilnya.

Petir yang tidak berani berbicara, ia yang baru pertama kali melihat sisi Satya yang amat tegas dengan kemarahan di wajahnya.

"Ada apa, kenapa kamu diam dan tidak berbicara petir ?? "

"Apa aku membuat kamu takut ??" Tanya Satya

"Boleh aku jujur satu hall??"

"Apa....?? "

"Wajahmu begitu lucu ketika kamu takut, dan aku tidak bisa menahannya." Ucap Satya yang menoleh ke arah petir dengan tersenyum kecil

"Oh- iya satu lagi, jangan pernah  pasang wajah mu yang lucu ketika bersama dengan orang lain. Kamu paham itu?? "

Eumm....

"Eumm?? Hanya eumm?? "

"Kamu benar benar imut ...." Satya yang mengelus rambut Petit, dengan perlahan

Wajah petir yang kini memerah dengan apa yang Satya lakukan terhadap dirinya, jantungnya yang akan  berdenyut dengan sangat cepat  ketika Satya yang memegang dirinya . Entah perasaan macam ini.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 03 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Siall { Petir X Satya }Where stories live. Discover now