Mau jadi pacarku??

2.3K 173 3
                                    

"Petir, harap segera bayar uang sekolah kamu secepat mungkin. Atau kalau tidak, kamu tidak akan bisa mengikuti ujian yang akan mendatang . "

Petir yang bingung harus mencari uang untuk membayar sekolahnya, sedangkan dirinya yang harus juga memenuhi kebutuhan dari adiknya .

Ia pun tersenyum dengan menjawab pertanyaan administrasi itu dengan tenang walaupun Pikirannya yang sedang bingung dan kacau .

"I-iiyaaa Buu, saya akan segera melunasi nya. " Petir yang langsung kembali ke arah kelas dengan keadaan bimbang, yang harus mencari uang entah kemana .

-----

"Eiii, tir. Lu kenapa dh?? "

"Gpp di, aku hanya pusing sebentar. " Jawab Petir

"Yakin, lu hanya pusing di?? Lu kalau ada masalah, bicara saja dengan gua. Kalau gua bisa, gua akan bantu loh kok ." Ucap Ardiansyah yang melihat petir yang tampak lesu di wajahnya.

"Terima kasih di, tapi aku tidak mau merepotkanmu. Aku bisa sendiri kok menyelesaikan masalah ini ." Tolak Petir dengan lanjut tidur di meja sekolah dengan menunggu waktu pembelajaran di mulai .

"Yaudh deh, terserah kamu aja tir. Kalau ada apa apa, lu jangan sungkan meminta bantuan gua ya ."

Petir yang mengacukan jempol ke arah Ardi

-------

Bel pun berbunyi, petir yang langsung mengangkat wajahnya dan berdiri untuk membasu wajahnya agar tidak ngantuk ketika pembelajaran berlangsung.

Ia yang berjalan ke arah toilet yang cukup jauh, yang berada di lantai 2. Sekolah ini sangat elit, namun Toilet orang kaya dan orang sederhana sangatlah berbeda .

"Kenapa sangat jauh sekali...., Aku benar benar lelah "

Dughh......

Petir yang yang tidak sengaja menabrak orang yang berdiri di hadapannya, ia yang mengusulkan matanya yang masih sedikit mengantuk dan melihat pria yang berdiri di hadapannya saat ini .

"M-maaf, aku benar benar. Tidak sengaja ." Ucap Petir

"Apa kamu kira, maaf akan menyelesaikan semuanya??"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa kamu kira, maaf akan menyelesaikan semuanya??"

Petir yang mengangkat wajahnya dan melihat pria yang sangat tinggi yang berdiri di hadapannya, dengan raut wajah yang begitu sombong dan angkuh .

"Aku, telah meminta maaf. Apa lagi yang ingin kamu mau ?? "

"Kamu mau tahu apa yang aku mau??"

"Ya, katakan saja. "

Pemuda itu yang mendekatkan wajahnya ke arah Petir, petir yang merasa akan bingung ia pun mendorong pemuda itu dengan menjauh sedikit darinya .

"A-apaa, yang kamu lakukan ?? "

"Aku, ingin kamu menjadi pacarku ."

"Huh?? Apa kamu telah gilaa!!!?? " Petir yang tercengang mendengar perkataan pemuda itu dengan begitu entengnya.

"Aku tidak gilaa, aku hanya ingin kamu menjadi pacarku sekarang juga."

"Maaf, aku tidak mengenalmu. Dan lagipun... Kita sama sama laki laki, apa kamu sudah lupa itu ?? "

"Tenang, saya straight. Saya bisa semuanya. Dan lagipun anda tidak perlu takut, saya pastikan ketika anda menjadi pacar saya, hidup anda akan selalu bahagia."

"Bahagia?? "

"Apa kamu pikir, perasaan bisa kamu mainkan begitu saja?? Cinta itu datangnya dari kedua belah pihak, dan kamu berkata begitu mudahnya begitu saja ?? Tanpa harus berpikir lebih dulu?? " Ucap petir

"Aku tidak ingin tahu itu, yang aku mau, kamu menjadi pacarku sekarang juga . "

"Di titik ini, di jam ini, di hari ini. Sekarang juga ."

"Gilaa.... Kamu benar benar gilaa... "

Petir yang cabut dengan meninggalkan pemuda itu yang berbicara omong kosong kepadanya, ia yang tidak habis pikir dengan perkataan pemuda itu dengan begitu mudahnya .

"Dasar, benar benar angkuh dan sombong ." Ucap petir yang membasuh wajahnya di wastafel yang berada di toilet kamar mandi

Siall { Petir X Satya }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang