Lupakan saya Satya

915 86 0
                                    

"Petir, tunggu!!! "

" jangan pergi, aku mohon . "

"Kenapa, kamu terus berlari dari aku petir ? "

"Apa aku melakukan kesalahan terhadap kamu??" Tanya Satya yang terus mengikuti Petir dari arah belakang

"Maaf, saya tidak mengenali kamu. Dan kelas kamu bukan berada di sini. Aku mohon kembalilah ke kelasmu berasal ." Ucap petir yang membolak balik buku yang berada di tangannya

~~

"Satya, sedang apa kamu ke kelas rendahan seperti ini?? " Aurel yang memotong pembicaraan, yang tiba tiba muncul dengan berdiri di tengah tengah Satya dan petir .

"Apa yang kamu maksud dengan kelas rendahan Aurel ?? "

"Bukannya yang namanya kelas itu sama saja, tempatnya belajar?? Dan tidak ada, yang namanya kelas rendahan dan elit, semua sama saja.

"Jadi saya mohon, jaga bicara kamu ." Tegas Satya dengan melihat ke arah wanita dengan membungkam mulutnya

Tidak perlu bertengkar, yang di katakan Aurel benar. Ini kelas rendahan seperti saya. Dan seharusnya kamu tidak berada di sini." Ujar Satya dengan langsung pergi meninggalkan Satya dan Aurel

Petir, T-unngg.....

Satya, kamu apaan sih?? Kenapa kamu terlalu dekat dengan murid rendahan seperti dia ?? Dia bukan level kamu satya. Level kamu itu seperti saya. Kita sama sama berada di kelas atas. Sedangkan dia berada di kelas bawah, berbeda dengan kita." Aurel yang memegang Wajah Satya dengan kedua tangannya, sontak Satya yang langsung menggenggam tangannya dengan begitu kesal .

"Dengar!!!"  Jangan sampai  kamu membuat saya lupa, bahwa kamu itu  seorang perempuan."ucap  Satya yang menggenggam tangannya dengan menahan emosi dan kekesalan terhadap aurel yang merendahkan petir .

Satya pun pergi dengan keadaan yang begitu kesal, dengan memikirkan kesalahan apa yang dia perbuat sampai petir yang begitu marah terhadap dirinya saat ini.

Di sepanjang pembelajaran,  Satya yang hanya diam, dengan tidak memerhatikan pembelajaran sama sekali  pun. Satya  yang terus menerus  melirik ke arah jam, dengan berharap waktu akan berjalan dengan begitu  cepat, sehingga ia yang bisa langsung  pergi untuk bertemu dengan petir .

~~

"Petir, kenapa kamu terus mencoba berlari dari saya?? "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Petir, kenapa kamu terus mencoba berlari dari saya?? "

Apa saya melakukan kesalahan terhadap kamu, sampai kamu tidak mau melihat wajah saya petir??" Tanya Satya dengan melihat ke arah petir yang sedang duduk di taman sekolah seorang diri

Petir yang hanya diam tanpa menjawab pertanyaan dari Satya sedikit pun, ia yang ingin pergi namun Satya yang langsung menggenggam tangan petir dan menghalangi petir untuk pergi .

Petir!!

"Kenapa kamu hanya diam?? Apa kamu tidak mau berbicara dengan saya sedikit pun?? " Tanya sekali lagi Satya

Petir yang melepaskan genggaman tangan Satya yang menggenggam tangannya dengan erat, ia yang melihat ke arah petir dengan tatapan yang bingung dengan ketidak percayaan ketika ia yang melihat lukisan yang berada di rumah Satya .

"Satya, lebih baik kita tidak pernah bertemu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Satya, lebih baik kita tidak pernah bertemu. Dan menjalani kehidupan masing masing." Ucap petir dengan memasukan tangannya di saku Hoodie yang ia pakai

"Lupakan saya, dan anggap kita tidak pernah bertemu. " Ucap sekali lagi petir .

Petir, ada apa !!!

"Kenapa kamu berbicara seperti itu?? Katakan petir !! " Tegas Satya yang tidak terima yang Petir katakan.

"Saya tidak ingin melupakan kamu Petir, saya ingin hidup bersama kamu, seumur hidup saya. Aku mohon jangan seperti ini petir !!

"Katakan, apa yang mengganjal pikiran kamu, sampai kamu berbicara hal yang tidak masuk akal yang akan tidak bisa saya lakukan." Satya yang memegang bahu petir dengan melihat ke arah wajahnya

Petir yang menarik nafas panjang dengan melihat ke arah Satya," Satya, kita tidak akan bisa bersama, bunda kamu juga ibu kandung saya Satya ."ucap petir dengan berbicara dengan nada yang gemetar .

"Apa maksud perkataan kamu petir ??" Satya yang masih tidak mengerti

"KITA SATU IBU SATYAAA !! Ibu kamu juga ibu kandung saya, yang meninggal saya SEJAK KECILL!! " Tangisan Petir pecah ketika mengungkapkan apa yang ia pendam selama ini, sontak Satya yang langsung memeluk Petir untuk menenangkan petir yang sedang menangis tersenduh senduh

~~~

Noted, di baca !!!

Vot and comen bisa kan??

Oh iya aku ada cerita baru di baca ya jangan lupa mampir hehe

bagaimana dengan judulnya?? Ini untuk orang orang yang munafik, menipu pasangannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

bagaimana dengan judulnya?? Ini untuk orang orang yang munafik, menipu pasangannya.

Jangan lupa mampir ya, terima kasih

Siall { Petir X Satya }Where stories live. Discover now