biaya pengobatan

1.5K 142 1
                                    

"Apaan sih?? "

"Lepas ga!! "

Mata petir yang tertuju ke arah pemuda yang menggenggam tangannya dengan membawanya ke ruangan pengobatan (UKS)

"Ngapain, kamu bawa aku ke sini??"

"UKS kelas rendahan seperti aku bukan di sini, kamu salah tempat ." Ujar petir yang ingin keluar dari dalam UKS.

"Sebentar, maksud kamu kelas rendahan itu seperti apa ?? "

"Kamu masih bertanya, kelas rendahan itu seperti apa  ?? "

"Ya........seperti orang yang kini berdiri di hadapan kamu. Itu yang di maksud kelas rendahan." Ucap petir

"Kamu?? "

"Iya, saya. Semua orang juga tahu itu."

"Aku tidak mengerti apa yang kamu bicarakan, dan  saya hanya ingin membantu kamu untuk mengobati memar yang ada di tangan kamu ."  Ucap pemuda itu yang mengambil beberapa salep dan mulai mengoleskannya ke tangan Petir .

"S-sebentar, salep ini terlalu mahal. Aku tidak mampu untuk membayarnya. " Ucap petir yang menolak tangannya yang di oleskan salep .

"Kamu tidak perlu khawatir untuk itu, aku akan membayarnya. "

"Tidak, aku tidak ingin berhutang Budi dengan seseorang. Lagipun memar ini akan segera hilang sendirinya." Petir yang masih kekeh untuk menolak  tangannya yang ingin di oleskan salep obat .

"Apa kamu selalu keras kepala seperti ini?? "

"Duduk dan diam, untuk masalah biaya kamu tidak perlu memikirkannya, aku ada untuk itu ."

Pemuda itu yang mulai mengoleskan obat salep di tangan petir dengan begitu hati hati, ia yang meniup tangan petir yang memar, agar tidak perih ketika  ia yang mengoleskan salep itu di tangan petir .

"Ini tidak akan sakit, saya harap kamu bisa menahannya untuk itu."

Petir yang menganggukkan kepalanya, dan melihat pemuda itu yang kini fokus mengobati tangannya yang memar.

--------

"Ada apa?? Kenapa kamu melihatku seperti itu ?? " tanya pemuda itu

"Boleh saya bertanya satu hal ?? "

"Tentu......"

"Maaf, apa kamu anak baru di sekolah ini?? " Tanya petir yang heran  dan bingung melihat pemuda yang berdiri di hadapannya.

"Kenapa ?? Apa wajahku tidak pernah kamu lihat di sekolah ini??"

"Tidak, aku tidak pernah melihat kamu . "

Kenalin, saya
Satya Argantara Mahendra.....

"Panggil saja saya Satya, dan kamu??" Satya yang mengulurkan tangannya ke arah petir .

Aku petir.....

Petir saja ??

"Iya, petir. Apa namaku terlihat aneh?? " Tanya petir

"Tidak sama sekali, dan itu nama yang bagus sekali untuk kamu."

"Terima kasih...."

"......."

"Selesai..... Bagaimana, rasanya tidak terlalu sakit bukan?? " Satya yang selesai mengobati tangan petir yang memar .

"Heii, kenapa kamu melamun?? Apa kamu masih memikirkan biaya pengobatan ini?? "

"Bukannya saya sudah bilang, semua pengobatan ini saya yang tanggung. Jadi kamu tidak perlu memikirkannya, petir ...... "

"T-tapii... Ini terlalu mahal buat aku, aku tidak sanggup untuk membayarnya, biaya kehidupan aku dan adikku saja sehari hari, mungkin tidak terlalu cukup untuk membayar pengobatan ini. "

"Di mana tangan kamu?? " Tanya Satya

"Untuk apa ?? "Tanya balik petir .

"Udah, tidak perlu banyak tanya, cepat berikan tangan kamu "

Petir yang memajukan tangannya ke arah Satya, Satya yang langsung memberikan selembar kartu  yang terdapat nomor angka di dalamnya .

"Ini nomor telfon saya, jika kamu merasa sungkan dan tidak mau menerima ini, kamu bisa membayarnya. Ketika uang kamu sudah ada."

"Apa kamu telah paham petir ?? "

"Iya, aku paham. Dan Aku berjanji, aku akan melunaskan secepat mungkin  uang pengobatan ini."

"Anak pintar..... "

"Kamu, tidak perlu terlalu memikirkannya. Aku tidak terlalu mempermasalahkan itu semua ." Ucap Satya yang mengelur rambut petir yang sangat lembut.

Siall { Petir X Satya }Where stories live. Discover now