Ruang inap

811 77 5
                                    

Sesuai janji udh aku up ya......

"........"

"Bunda.....?? "

"Ada apa?? Apa, kamu terkejut. bunda bisa tahu kamu ada di sini Satya?? "

DIONN!! INI PASTI ULAHLU!! " gumam Satya dengan melirik ke arah Dion yang tengah duduk di sofa ruangan.

"Apa yang sedang kamu gumamkan Satya??, Tidak perlu kamu tahu, bunda bisa tahu  kamu berada di sini dari mana . Dan apa yang sedang kamu lakukan di rumah sakit ini?? "

"Satya sedang menjaga teman Satya yang sakit bunda. " Jawab Satya

"Menjaga ??" Dimana keluarganya??" dan Kenapa, harus kamu yang menjaga dan merawatnya??  di mana kedua orang tuanya, terutama ibunya ??"

"Ibunya meninggalkan dia sejak kecil bunda, dan ibunya menikahi pria lain dan meninggalkan dia dan adiknya ." Ucap Satya

"Dan ayahnya ?? " Tanya wanita itu dengan melihat ke arah petir yang terbaring lemah di ranjang rumah sakit

"Ayahnya, Satya tidak tahu bunda.  Dia tidak pernah, menceritakan ayahnya kepada Satya ." Jawab Satya

Bunda.......

"Bisa Satya meminta  tolong kepada bunda ?? "

"Tentu sayang, apa yang kamu mau??"

"Satya ingin bunda menemani petir sebentar saja,  ada urusan yang harus Satya selesaikan ."

"Bunda bisa bukan, mengabulkan permintaan Satya??"

"Tentu sayang, kamu tidak perlu khawatir, bunda akan menjaga teman kamu dengan sangat baik, kamu tidak perlu cemas, dan selesaikan urusan yang ingin kamu selesaikan" jawab wanita itu yang mulai duduk di kursi tepat  samping ranjang Petir .

Iya bunda......

Satya yang mulai pergi dari ruangan, ia yang merasa senang bisa mempertemukan, dan menyatukan petir kepada ibunya .

~~

10 menit wanita itu menunggu, petir yang tak kunjung bangun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

10 menit wanita itu menunggu, petir yang tak kunjung bangun .

Sampai 30 menit berlalu, wanita itu yang merasakan akan gerakan tangan petir, wanita itu pun bangun dengan langsung melihat ke arah petir .

"Nak, kamu sudah sadar ?? " Ucap wanita itu

'Sebentar, ibu........panggilkan dokter untuk kamu. " Wanita itu yang langsung pergi untuk memanggil dokter untuk memeriksa keadaannya

"B-undaaa.........."

"Bunda?? Siapa yang kamu panggil bunda nakk?? " Tanya wanita itu dengan melihat ke arah petir dengan nafas yang terengah engah

"Sudah, untuk saat ini kamu tidak perlu banyak berbicara, perhatikan kondisi kesehatan kamu. Sebentar... Biar dokter yang memeriksa keadaan kamu ." Wanita itu yang menunggu di luar ruangan sedang dokter yang memeriksa kondisi kesehatan petir

Wanita itu yang menunggu di luar ruangan,  sambil menelfon berulang kali Satya.......

Bunda.....

"Kamu habis dari mana Satya ?? Udah hampir 1 jam, dan kamu baru sampai sekarang?? "

"Maaf, bunda. Tadi Satya menyelesaikan urusan yang sangat penting " jawab Satya

"Urusan yang penting?? Urusan mana yang lebih penting, kamu atau teman kamu yang berada di dalam saat ini??" Wanita itu dengan melihat ke arah Satya, dan Satya yang mencoba menenangkan bundanya itu yang kesal terhadap dirinya

"Bunda, apa bunda tahu ........ Satya membaca buku, dan katanya kalau orang yang sering marah akan cepat tua ."

"Jadi maksud kamu bunda tua gitu?? Itu yang kamu ingin bilang ke bunda satya ?? "

"Iya iya Satya yang  salah, Satya minta maaf  datangnya terlalu lama dan membuat bunda menunggu terlalu lama." Satya yang mengalah dan ia yang tak pernah menang jika berdebat dengan bundanya itu

"Tidak apa apa, teman kamu sudah sadar dan sekarang lagi di periksa oleh dokter ."

"Serius bundaa !!?? "

"Iya, kalau kamu tidak percaya sama bunda yasudh. Bunda mau pulang dulu ada urusan rumah yang harus bunda selesaikan."

"Bundaa tunggu!!! "

"Apa lagi Satya ?? "

"Bunda, Satya boleh  meminta sesuatu ke bunda ?? "

"Tentu, apa itu ?? "

"Bunda.... Teman Satya sekarang saat ini kondisi ya sangat tidak memungkinkan untuk tinggal sendiri, jadi.... "

"Bunda tahu apa yang kamu ingin minta, teman kamu....... boleh menginap di rumah kita sampai kondisinya benar benar pulih" ucap wanita itu dengan memotong pembicaraan Satya sebelum menyelesaikan bicaranya

"Yasudh bunda mau pulang terlebih dahulu, kabarkan bunda kalau teman kamu sudah di izinkan untuk pulang ."

"Terima kasih bunda..... "

Satya yang masuk ke dalam ruangan, ia yang melihat petir yang akan sadar dari tidurnya, walaupun hatinya yang  masih kesal dengan apa yang di timpa oleh petir, Satya yang seolah Solah tidak merasakan kesal, dengan menenangkan dan membuat petir yang akan melupakan insiden itu dengan cara perlahan.

Siall { Petir X Satya }Where stories live. Discover now