Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau di sedang luar jangkauan, silakan coba lagi ...
~~~
"Petir, ayoo jawab."
"Jangan gini, aku tahu aku salah. Aku salah telah lahir di rahim ibuku, karena itu membikin kamu kesal dan marah " gumam Satya yang terus mencoba menelpon petir dengan berulang kali .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Aku akan ke kelas kamu petir, tunggu saya ." Satya yang ingin menghampiri kelas petir dengan mencari dirinya
~~
Sesampainya di kelas Satya yang langsung masuk ke dalam, dengan mata yang semua tertuju ke arah dirinya . Semua orang menatap Satya dengan tatapan aneh dan tajam.
Satya yang tidak memperdulikan itu semua, ia pun terus berjalan dan hinggalah sampai tepat di depan kelas petir .
"Maaf, apa ini benar dengan kelas ***?? " Tanya Satya
"Iya, benar. Kakak siapa ya?? Dan sedang apa ke kalas ini??"
"Bisa saya bertemu dengan petir, ada yang ingin saya katakan kepada dirinya, dan katakan kepada dirinya ini sangat penting ."
"Petir ?? "
"Iya petir, apa petir ada di dalam?? " Tanya Satya
"Ooh... Petir toh kak, petir tidak ada di dalam kak. Terakhir aku bertemu dengannya di kantin, dan sekarang aku engga tahu dia kemana kak"
"Apa kamu bercanda??" Tegas Satya tetapi masih menggunakan nada rendah
"Tidak kak, aku tidak bercanda. Petir benar benar tidak ada di dalam kelas."
"Baiklah, katakan kepada dirinya ketika ia kembali, saya Satya ingin bertemu dengan dirinya ." Satya yang langsung cabut dengan keluar dari kelas ***, ia yang mencari petir di sekeliling sekolah, dengan berharap akan bertemu dengan petir .
Petir yang putus asa dengan waktu yang tidak cukup untuk mencari petir, ia pun memutuskan untuk kembali ke kelas.
"Dion, sudah waktunya masuk. Dan Kamu masih merokok di sini?? "
"Dan dimana Ken?? " Tanya Satya "
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
