Memar

1.8K 166 6
                                    

Tir, lu kemana aja yaelah......

"Apaan??"

"Gua engga kemana mana, tadi gua habis basuh wajah doang, ada apa emangnya??"

"Ooh.... Aku hanya mau bilang, Tadi barusan kepala sekolah, menyuruh lu untuk datang ke ruangannya."

"Serius ??"

"Kapan ?? "

"Ya, sekarang lah bege, cepat lu sekarang ke sana. Sebelum nama lu di coret dari sekolah ini."

Dengan cepat, petir pun berlari dengan sekuat mungkin untuk pergi ke ruangan kepala sekolah, yang berada tepatnya di lantai atas. Petir yang dari kalangan bawah, ia pun terpaksa pergi ke lantai atas tersebut dengan  menggunakan tangga biasa dan bukan lift.

-------

Setelah sampai di lantai atas, petir pun mengatur nafasnya yang terengah engga. Ia yang ingin masuk dengan mengetuk pintu Ruangan kepala sekolah berulang kali . Namun tidak ada panggilan sedikit pun . Petir yang ingin membuka pintu tersebut namun pintunya yang terkunci dari luar .

"Kenapa pintu ini  terkunci ??"

Petir pun turun dengan keadaan kaki yang benar benar mati rasa, kakinya yang sulit di gerakan . Rasanya benar benar sakit, dari lantai satu menuju lantai 5 dengan berlari menaiki anak tangga .

------

"Woi, sudah ketemu dengan yang di atas ?? "

"Engga, orangnya engga ada di atas, pintunya terkunci . "

"Gua lupa beri tahu lu tir, tadi engga lama lu ke lantai atas, Kepala sekolah pergi  keluar, katanya sih ada urusan mendadak ." Ucap ardi menyedot es yang berada di tangannya.

"D-iii!!! Kenapa lu engga bilang coba ??"

"Kaki gua sekarang mati rasa, sulit untuk bergerak."

"Terus ?? Ya tinggal lu obati beres deh ."

"Segampang itu lu bilang di, gua ada jadwal ship siang  di klub bar, dan gara gara lu. Sekarang kaki gua mati rasa, sulit untuk di gerakan ."

"Terus gua harus  gimana cobaaa ?? "

"Kalau engga kerja, gua engga dapat uang untuk membayar sekolah ini di. Lu mikir engga sih!!?" Petir yang prustasi dengan menutup wajahnya dengan tangannya

"Yaelah, tenang. Gua ganti kerugian lu hari ini." Ardi yang meraih dompetnya dengan mengeluarkan beberapa uang di dalamnya.

"Ni, ambil........"

DII!!!

"Lu benar benar yaaa !!! "

Petir yang langsung cabut dengan meninggalkan Ardi yang masih berada di halaman loby di sekolah. Petir yang melangkahkan kakinya dengan  secara perlahan, untuk pergi ke tempat kerjanya. Walaupun dalam keadaan kakinya yang masih sakit petir yang tidak pantang menyerah untuk mendapatkan selembar uang, dari usahanya sendiri .

------

"Aahhh... Kenapa harus sakit sekarang sih?? "

 Kenapa harus sakit sekarang sih?? "

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Apa kamu memerlukan bantuan ?? "

"Aku bisa memberikan tumpangan, untuk kamu. Kalau kamu berkenan, aku akan membantu kamu ."

"Bentar, sepertinya aku mengenal kamu. Tapi di mananya....." Petir yang melihat pemuda yang berdiri di hadapannya.

"Ooh...lu pemuda mesum yang berada di bar malam hari itu kan ."  Petir yang menunjuk ke arah pemuda itu .

"Iya, kenapa ?? Apa kamu masih membayangkan ciuman dariku kemarin malam  ?? "

"Atau.... Kamu ingin mencobanya lagi?? "

Dsr mesumm!!!

Petir yang ingin cabut, dengan sontak tangannya yang di pegang pemuda itu dengan sangat erat

"Apaan sih?? "

"Lepas engga !!! "

Dengan sekuat tenaga petir yang ingin melepaskan genggaman dari pemuda itu, tangannya yang kini memerah akibat pemuda itu yang menggenggam tangannya dengan begitu erat .

Tidak perlu melawan sayang, aku tidak akan menyakitimu..... " Pemuda itu yang hendak mencium leher petir namun .....

 " Pemuda itu yang hendak mencium leher petir namun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Maaf, ada apa ini?? "

"Kenapa, pacar saya. Anda perlakukan tidak sopan ?? Apa pacar saya melakukan kesalahan kepada anda ??" Ucap Satya yang berjalan mendekat ke arah petir dan pemuda itu .

Satya yang melepaskan genggaman pemuda itu yang memegang erat tangan petir. Ia yang menatap ke arah pemuda itu dengan tatapan yang begitu penuh amarah ketika melihat bekas memar merah yang berada di tangan Petir .

"Apa, kamu ingin menyelesaikan urusan ini dengan saya ?? "

"Gua engga ada urusan dengan lu, minggir lu dari hadapan gua !! "

"Urusan pacar saya, urusan saya juga. Jadi selesaikan masalah ini kepada saya, dan bukan kepada pacar saya . "

"Apa kamu mengerti tuan ?"

Bajingan !!!

Pemuda itu yang langsung masuk ke dalam mobil dengan menancapkan gass ya yang begitu kencang, Satya yang langsung membalikkan badannya dengan melihat ke arah petir .

"Apa, kamu baik baik saja ?? "

"Eumm, i-iiyaaa... "

"Boleh saya lihat tangan kamu sebentar?? "

"Untuk apa ?? "

Satya yang langsung memegang tangan Petir dengan  melihat bekas memar yang berada di area tangan petir, ia yang menarik nafas panjang ketika melihat bekas memar yang berada di tangan petir .

Siall { Petir X Satya }Where stories live. Discover now