chapter 5

11.3K 627 48
                                    


"Haechan, bisa tidak kau menjauh dari istri ku" Jeno menarik kerah belakang haechan saat anak itu menempel trus kepada istri nya, ia sudah cukup sabar saat haechan selalu menempeli istrinya bak benalu. Penyebab renjun terbangun juga akibat dari remaja itu yg masuk seenaknya ke kamar nya dan renjun lalu mencubit gemas pipi renjun, yg menyebab kan renjun terbangun dari tidurnya, padahal tidurin renjun tadi membutuh usaha yg lumayan membuat lengann Jeno pegal.

"Tidak mau papa" Haechan memeluk pinggang ramping renjun dengan erat, sampai-sampai renjun meringis pelan akibat haechan yg tidak sengaja mencengkram pinggang nya terlalu erat, tapi tidak ada niatan untuk menegurnya.

"Istri ku kesakitan ulah mu Chan, keluar dari kamar papa atau kau akan papa beri hukuman" Seru Jeno yg membuat haechan melonggarkan pelukannya, tapi tidak sampai melepaskan.

"Jika papa tidak senang, kenapa tidak papa saja yang keluar" Haechan semakin berulah, ia menenggelamkan Kepala nya di perut renjun dan renjun dengan senang hati mengusap surai coklat haechan.

Jeno memijat pangkalan hidungnya, sudah hampir 2 jam ia berusaha untuk menjauhkan haechan dari renjun.

Haechan yg selalu menempeli renjun, dan renjun dengan senang hati menerima nya. Tidak tau kah mereka jika Jeno sedang cemburu walaupun hanya kepada keponakan renjun sendiri. Ya! Walaupun haechan dan renjun sama-sama Submissive tetap saja Jeno tidak Terima perhatian renjun teralihkan darinya.

"Seharusnya aku menyetujui saat renjun tidak ingin pulang" Jeno bergumam dengan nada bisiknya.

Haechan mendongak kearah Jeno. "Apa papa mengatakan sesuatu? " Jeno hanya mengangkat bahunya sekilas.  "Tidak" Haechan kembali fokus dengan mama renjun sambil menceritakan tentang kehidupan nya saat renjun pergi dari mansion. Haechan beneran seperti benalu bahkan para anak renjun tidak terlalu berani menempeli mama nya seperti haechan karna aura papa nya. Tapi seperti nya aura Jeno tidak berlaku untuk dua Submissive tersebut.

"Mama tau, hyuck sangat kesepian saat mama pergi" Adu haechan dengan bibir mengerucut yg membuat Jeno menatap geli kearah haechan. Jika renjun yg seperti itu mungkin akan imut, tapi ini adalah haechan. remaja yg mengambil jurusan kedokteran itu mengikuti jejak kedua orang tua nya dengan hobby yg suka memainkan organ dalam manusia.

"Mama juga seperti itu, mama sangat merindukan waktu saat kita bermain di pegangan tangga. " Bales renjun yg tanpa sadar telah membocorkan salah satu rahasia mereka.

Haechan menutup mulut renjun, lalu melirik kearah Jeno yg sedang menatap mereka tajam apa papa nya itu mendengar kan semuanya. "Mama berbicara nya jangan keras-keras".

Renjun menyingkirkan tangan haechan yg menutup mulutnya lalu membalas dengan cara berbisik pula. " Kenapa? "

"Nanti kita tidak bebas bermain lagi" Renjun mengangguk paham.

"Setelah mama sehat, kita akan bermain seperti dulu lagi" Renjun kembali berbisik. Jeno sedari tadi hanya diam dan mengamati mereka dari sofa.

"Tentu, dan kita akan bermain petak umpet. " Renjun berbinar saat salah satu permainnya disebut.

"Haechan tau bukan, jika Mama tidak suka orang yg mengingkari janji"

" Aku bukan orang yg seperti itu ma, jadi mama harus cepat sembuh" Dan dari situ banyak terjadi obrolan random yg mereka bicarakan, sampai-sampai Jeno sendiri kesal bukan main dibuat nya. Tapi saat melihat wajah antusias renjun bercerita kepada haechan membuat hati Jeno menghangat.

Obrolan itu terhenti saat jisung masuk kekamar tanpa permisi. "Papa, mama, waktu nya makan malam" Jisung yg semula berwajah lunak, langsung mendatarkan wajah nya saat melihat haechan yg bermanja ria dengan mama nya. " Kenapa kau bisa berada disini? " Seru jisung dengan nada datarnya.

cute mommy & possessive familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang