chapter 11

5.9K 503 33
                                    


Jeno membawa sang istri keruangan keluarga yg sudah terisi penuh oleh seluruh keluarga park, termasuk anak kembar Jeno dan renjun yg sudah stay di sofa panjang.

Suami tampan renjun menduduki dirinya di sofa single dengan sang istri mungil yg duduk dipangkuan nya.

Sudah 25 menit suasana hening tercipta diruangan itu, tidak ada yg membuka suara sama sekali, termasuk haechan, mark, jaemin yg baru ikut bergabung dengan keluarga yang lain.

Renjun sendiri, sedari tadi sibuk dengan memilin ujung hoodie kebesaran nya, ia masih berpikir jika keluarga nya masih marah dan renjun tidak menyukai hal itu, rasanya seperti ada yang mengganjal dihati nya.

"Gimana hukuman nya, baby? Apa menyenangkan, atau masih kurang. Hmm?..." Kepala keluarga park bertanya yg berhasil memecahkan keheningan yg tercipta sedari tadi.

Rubah mungil tersebut sontak menggeleng kuat, sampai-sampai Jeno harus menahan gerakan kepala anak itu agar tidak menyebabkan kepala renjun pusing ataupun sakit leher.
"Nanti leher nya sakit" Jeno memperingati dengan nada datarnya.

"Injun tidak suka ruangan itu, dad"
Jawab renjun dengan mata yang berkaca-kaca. entah lha, mungkin renjun trauma terhadap ruangan itu sehingga membuat ia sensitif jika membahas ruangan itu.

"Jika tidak suka, jangan melakukan sesuatu yang melanggar dari jalur aturan kami baby. Apa lagi sampai membuat diri mu terluka, kamu tau sendiri bukan jika kami tidak ingin melihat mu terluka" Ucap chanyeol panjang lebar dengan nada tegas nya ditambah dengan kata-kata ancaman yang membuat renjun semakin ingin menangis.

Renjun mengganggu sebagai bentuk respon nya, membuat yang lain tidak puas hati. "Keluar kan suara mu baby, jika kau mengerti" Seru johnny.

"Injun mengerti, maaf semua nya" Ujar renjun yg membuat semua orang  yg berada diruang tersebut menyeringai, tapi tidak bertahan lama karena senyuman tipis tulus terukir di bibir mereka masing-masing.

Dan jangan salah, jika ucapan mereka tadi bisa saja masuk kuping kanan  keluar dari kuping kiri renjun. Mau sampai ratusan kali mama renjun memasuki ruangan mirror tetap saja kata kenakalan tidak bisa dihapus begitu saja di diri Renjun. Nakal sekali diri mu rubah kecil.

"Permisi tuan besar. waktu nya makan malam" Seorang kepala pelayan masuk dan berujar setelah membungkukan badannya singkat, lalu kembali berlalu kearah dapur.

Tanpa mengeluarkan kata apa pun mereka semua segerah berlalu keruangan makan, renjun sendiri masih digendong oleh Jeno akibat sendi-sendi kaki renjun yang masih kaku, dan juga rubah mungil itu yang tiba-tiba malas menggerakkan kaki nya.

Keluarga park menduduki posisi tempat duduk masing-masing, kecuali mama renjun yang duduk dipangkuan Jeno. Netra rubah itu berbinar-binar saat melihat menu makanan yang sudah 1 minggu tidak renjun coba, pasalnya makanan yang rubah mungil itu konsumsi selama masa hukuman berupa bubur nasi yang rasa nya jauh dari kata layak dimakan. Hambar, tidak ada toping, dan tekstur nya yg menjijikkan.

Ketika tangan mungil itu hendak menggapai salah satu piring yang berisi spaghetti carbonara tiba-tiba tangan panjang sang suami menjauhkan piring yang hendak renjun ambil, Lalu sebuah piring diletakan dihadapan renjun yang pelaku nya adalah sungchan, anak kembaran renjun yg memang duduk disebelah kiri Jeno.

"Makan ini lebih baik mama" Renjun melihat menu didalam piring tersebut lalu seketika merinding saat melihat menu nya yang berupa salad sayur. Perlu di tekankan jika renjun itu tidak kambing, kenapa harus diberi makan rumput, pemikiran konyol renjun.

"Tidak mau, ini tidak adil nama nya. Kenapa menu makanan injun lain sendiri" Protes renjun dengan mengerucut kan bibir nya saat melihat menu makanan keluarga yang lain khas makanan barat. Renjun juga berasa dianak tirikan.

cute mommy & possessive familyWhere stories live. Discover now