chapter 19

3K 255 44
                                    

Mencekam.

Satu kata untuk gedung terbengkalai ditengah hutan yang terkenal angker bagi warga sekitar yang sebenarnya tempat pengeksekusian para tahanan keluarga park.

Tidak ada yang menginginkan memasuki gedung tersebut, termasuk memasuki salah satu ruangan keramat yang terdapat di lantai bawah tanah.

Bau anyir darah juga keringat sangat mendominasi ruangan bawah tanah tersebut.

Bunyi pekikan kesakitan terdengar di sepanjang lorong penjara bawah tanah.

Pekikan tersebut berasal dari para tahanan keluarga park yang kebanyakan para penghianat, musuh, juga para manusia rendahan yang berani menghina salah satu keluarga park.

Salah satu manusia rendahan tersebut adalah seorang anak kencur yang hanya bisa berlindung disebalik ketek orang tua nya.

Dan satu nya lagi adalah seorang pria gendut buncit yang merupakan menejer keuangan di salah satu perusahaan Jeno yang dengan nyali cukup besar nya berhasil menggelap kan keuangan perusahaan. Haruskah jeno memberikan pria gendut itu bulu hidung nya untuk  apresiasi keberanian nya tersebut?.

Kedua manusia hina itu terikat ditiang pengeksekusian dengan keadaan bug1l dan rantai yang membelenggu tubuh mereka.

Didepan mereka sudah ada si dokter muda psikopat, bersama seorang pemuda SMA dengan mainan kesayangan mereka masing-masing.

"Mulaikan pertunjukan nya anak-anak"
Interupsi dari suara baritone Jeno.

Jeno sedang duduk disalah satu sofa single yang terdapat diruangan tersebut dengan kaki yang bersilang angkuh juga tangan kanan yang sedang memutar gelas wine mahal nya.

Jeno kali ini menyuruh jisung dan haechan yang melakukan eksekusi, karena ia tidak ingin darah dua manusia itu mengenai baju nya walaupun saat pengeksekusian mereka akan menggunakan jas hujan transparan, tapi tetap saja Jeno tidak ingin aroma darah itu menempel di jas mahal nya. Keinginan Jeno setelah pulang dari tempat ini langsung memeluk istri cantiknya. Lagi pula ia membiarkan jisung melampiaskan marah nya terhadap pemuda yang menghina mama nya.

"Wakili perasaan papa, jisung" Seru Jeno lagi. Jisung menganggu singkat dan mulai menyiksa mainan nya.

"Para cucu ku sangat mengesan kan" Chanyeol juga berada disana sebagai penonton.

Saat mendengar jika ada yang menghina anak kesayangan nya. tentu saja tuan besar keluarga park tersebut tidak tinggal diam, dia ingin melihat rupanya pelaku penghinaan anaknya tapi tidak akan mengotori tangan bersihnya. Chanyeol hanya bertindak untuk menghancurkan perusahaan orang tua keluarga anak kencur itu.

"Bibit anak dan menantu mu sangat bagus bukan, dad" Chanyeol terkekeh pelan mendengar penutur menantu Jeno nya tersebut.

"Jangan lupa sumber nya juga dari daddy" Seru chanyeol.

Mereka sangat merasa terhibur dengan pertunjukan sadis didepan mereka. Suara jeritan korban juga suara sayatan benda tajam yang tergores dengan daging itu seperti melodi indah yang mendayu ditelinga mereka berdua.

Jisung dan haechan juga seperti nya bersemangat memberikan pertunjukan bagus untuk papa dan granpa mereka tersebut.

(Detail penyiksaan tidak ditulis untuk kepentingan perut sehat reader dan author).

Mereka berdua juga sekali-kali mengomentari pertunjukan sadis di depan mereka.

"Sayatan nya kurang dalam dan,
panjang, son."
Itu salah satu komentar dari chanyeol saat melihat haechan menggores lengan pria buncit tersebut.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 09 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

cute mommy & possessive familyWhere stories live. Discover now