chapter 16

4.8K 330 52
                                    

"Hai! Kau mengagetkan ku" Niki memegang dadanya dramatis saat melihat bayangan saudari kembarnya dikaca dengan posisi bersedekap dada.

"Sedang apa kau disitu?" Seru Nancy dengan menaikan sebelah alis nya, agak ngeri melihat saudarinya itu yg berbicara sendiri didepan kaca, sadar lah Nancy saudari mu tuh melebihi kata dari kata ngeri.

Niki membalikan badannya menghadap kearah Nancy "harus nya aku yg bertanya seperti itu" Nancy mengangkat bahunya sekilas.

"Kepala pelayan choi menyuruh ku mengantarkan baju bersih keluarga park, itu alasan aku disini" Setelah mengatakan itu Nancy melenggang keluar meninggal Niki yg sedang masih berhalu-halu.

♡♡♡

"Tuan, ada lagi yg ada butuhkan?" Nancy membungkukkan badannya, menunjukkan seolah-olah betapa ia menghormati pemimpin keluarga park tersebut.

"Kau boleh pergi" Seru chanyeol tanpa memandang kearah pelayan yg bertugas menghantarkan baju nya beserta yg lain.

Nancy membungkuk kan sekali lagi badannya lalu berlalu dari sana, tapi dipertengahan perjalanan netra nya seperti melihat siluit bayangan dari sang kembaran gilanya, dan benar aja saat ia mengikuti nya ternyata hal yg ia jumpakan ia lah sang kembaran yg sedang berbicara layaknya orang gila didepan kaca.

"Kenapa aku harus punya saudari gila seperti nya" Gerutu Nancy setelah ia keluar dari kamar mandi.

"Well! Yg jelas dia bisa memuaskan ku" Nancy menjilat bibir bawahnya sekilas lalu berlalu ke lantai bawah untuk kembali ke Mansion park.

♡♡♡

Kondisi renjun.

2 hari.

Tidak ada perkembangan..

1 minggu.

Masih sama.

2 minggu.

Tidak ada kemajuan.

1 bulan.

Semakin membaik, tapi renjun mereka masih betah dialam bawah sadarnya.

Tapi disini lha Jeno sekarang, menyeka badan sangat istri menggunakan kain basah, ia melakukan nya sangat hati-hati dan teliti yg ketika ia salah usap akan menyebabkan kulit tersebut retak.

"Bangun lah sayang, apa disana malaikat nya lebih tampan dari aku, hmm?... Jika iya aku akan menyusul mu" Guman jeno yg sejak kapan sangat ngawur didengar.

"Aku bisa semakin gila jika kau tidak kunjung membuka mata mu" Sungguh jeno amat merindukan netra indah itu terbuka, dan ia juga merindukan tengelam yang dikeluarkan oleh bibir mungil renjun.

Jeno terlalu fokus membasuh kaki renjun sampai-sampai ia tidak menyadari jika kelopak mata renjun bergerak secarah perlahan, lalu menampakan netra indahnya yg selama ini Jeno rindukan termasuk keluarga park yg sama rindunya dengan Jeno.

"Je... No" Lirih renjun yg mungkin hanya dirinya sendiri yg dengar akibat selang inkubasi yg masih menerobos kerongkongan nya, tapi tidak dengan pendengar tajam Jeno yg sangat jelas menangkap lirihan dari sang istri.

Dengan gerakan pelannya, Jeno mendongak kearah renjun yg sedang memandangi langit-langit ruangan ICU yg selama 1bulan lebih jdi tempat mimpi buruk Jeno.

"Sa-sayang, my baby fox , ada yg sakit, hmm...?" Jeno langsung memberikan pertanyaan setelah terlepas dari rasa kagetnya, sampai ia melupakan untuk memanggil mark atau jaemin dahulu.

Renjun melirik Jeno menggunakan mata nya, lalu tiba-tiba netra indah itu berkaca-kaca yg siap menumpahkan liquid nya. "Jangan menangis sayank, aku semakin sakit melihat nya" Jeno mengusap sudut mata renjun yg berlinang air mata menggunakan ibu jarinya.

cute mommy & possessive familyWhere stories live. Discover now