chapter 17

3.4K 223 5
                                    

Pagi yang cerah, secerah suasana  hati  rubah mungil yang sedang duduk diatas tempat bad pesakitan nya.

Bagaimana rubah kecil tersebut tidak bahagia, jika jarum yg terus mencucuknya selama kurang lebih 2 minggu sudah dilepaskan tadi oleh kakak mark nya, yg secarah otomatis ia akan pulang dari tempat setan bersembahyang ini.

"Injun gadis tapi bukan perawan~..Keperawanan injun di ambil Jeno... Haiyaaa..." Itu lagu yg akhir-akhir ini selalu di nyanyikan oleh renjun, jika ditanya tau dari mana lagu tersebut tentu saja dari aplikasi t*kt*k yang renjun download dari smarphone suaminya.

Jeno yang mendengar laguan renjun hanya bisa menghela nafas lelah, andai saja istri mungil nya itu tau artinya.

Tidak sekali atau dua kali Jeno menegur nya, tapi tetap saja renjun selalu menyanyi kan lagu itu yang kata renjun selalu terngiang-niang di otaknya.

"Bahagia, hmm" Renjun menghentikan nyanyian nya.

"Heheheh... Injun kapan boleh pulang nya Jeno" Renjun menyembunyikan wajahnya ke perut jeno yg sedang berdiri disamping bad pesakitan nya.

Jeno mengusap surai halus istri nya, lalu membenarkan letak canal cannula yang masih terpasang di hidung mungil renjun.

"Kita tanya kak mark dulu, oke" Lalu Jeno segera memencet tombol merah yang berada di atas kepala bad renjun.

Tidak menunggu lama, dokter yang renjun tunggu dari tadi datang memasuki ruangan dengan seorang dokter lain yang tidak lain adalah istri nya.

"Kak mark" Seru renjun girang.

"Hallo adek kakak... Siap untuk disuntik" Ujar mark dengan mengelus surai renjun.

Seketika renjun menampilkan ekspresi sinis nya yang membuat ketiga orang lain yang berada di ruangan tersebut tersenyum gemas.

"Dari semalam di cucuk terus injun, kali ini tidak boleh" Renjun membuang wajahnya ke arah lain.

"Baik lah, so! Ada yang ingin disampaikan sebelum pulang"

Mendengar kata pulang membuat renjun menghadap kembali ke arah kakak trakhir nya tersebut.

"Kapan injun pulang?" Seru renjun yang kembali bersemangat.

Mark dan jaemin terkekeh.

"Sekarang injun sudah boleh pulang, hyung juga sudah mengabarkan yang lain" Jaemin yang menjawab membuat renjun segera melompat dari tempat tidurnya dan mengabaikan selang oksigen yang masih bersarang di hidungnya, untung selang nya panjang.

"Sayang" Suara berat sang suami terdengar di pendengar renjun.

"Injun lagi bahagia, jangan marah dulu Jeno nanti saja marah nya"

Untung sayang ya kan Jeno, jadi Jeno hanya bisa menghela nafas sekali lagi. Lagian mana bisa ia marah kepada buntalan big baby ini.

Jeno berjalan ke arah mark, sedangkan renjun sendiri sedang bersama jaemin yang sedang membuka selang oksigen renjun.

"Kak" Seru Jeno yang membuat mark mengalihkan fokusnya ke Jeno.

"Ada apa jen?"

"Tidak ada yang salah bukan?" Mark tau kemana arah pembicaraan ini.

"Tidak ada, jangan khawatir kakak ipar mu ini seorang dokter yang hebat jadi tidak ada yang perlu diragukan" Wajah Jeno yang datar semakin datar, tanpa berbicara apa-apa lagi, Jeno segera mendekat ke arah renjun yang sudah berganti baju juga.

"Ayo kita pulang, sayang" Jeno mengangkat tubuh mungil sang istri dan membawa nya keluar dari ruangan itu, barang renjun biarkan saja para bodyguard yang membawa nya.

cute mommy & possessive familyWhere stories live. Discover now