02 || Keluarga?

13.5K 737 64
                                    

R u ready?
Let's go..



Hari ini adalah hari yang sudah di janjikan dokter untuk kepulangan Kanaya dari rumah sakit.

Sejak pagi tadi Kanaya sudah tidak sabar untuk pulang. Ia ingin melihat seperti apa keluarganya.

"Marina, ini gue udah boleh pulang 'kan?"

"Iya sudah." Kata Marina yang masih membereskan tas.

"Ya udah ayo kita keluar, ngapain masih disini?"

"Oke, sudah selesai. Mari kita keluar." Kanaya segera memakai kacamata hitamnya saat Marina mengajaknya keluar.

Kanaya dan Marina berjalan beriringan menuju parkiran. Marina datang dengan mobil Pajero sport berwarna hitam.

"Anjirlah, Pajero cuy."

Sampai saat ini Marina masih belum terbiasa dengan sifat baru nona mudanya ini. Kanaya yang dia kenal dulu adalah anak yang sangat cerewet, selalu anggun, glamor, tutur katanya lembut dan tidak kasar kecuali jika ia benar-benar marah. Dan sangat feminim. Namun, saat bangun dari koma beberapa hari lalu Kanaya seperti memiliki kepribadian lain.

Anak itu memang cerewet, namun bahasanya sedikit kasar, dan tidak terlihat anggun. Jika biasanya dia selalu mengenakan pakaian feminim atau seksi, saat ini ia bahkan mengenakan celana training abu-abu dan kaos oversize, kacamata hitam serta topi putih. Tidak terlihat glamor sedikit pun.

Sedangkan dulu anak itu tidak akan pernah mau keluar jika tidak mengenakan pakaian serba mewah.

Saat di perjalanan pun, ia hanya diam. Padahal biasanya ia akan memerintahkan Marina untuk mengemudi dengan cepat hanya agar cepat sampai di rumah.

Kanaya, anak itu hanya diam menghadap jendela, ia memperhatikan jalanan sekitar.

"Masih jauh?"

"Sudah tidak terlalu jauh, saya akan menambah kecepatannya."

"Udah gue bilang kalo ngomong sama gue jangan pake bahasa formal, gue gak suka terlalu kaku."

"Maaf, tapi anda sendiri yang memerintahkan saya untuk berbicara formal, karena anda adalah atasan saya."

Kanaya menghadap ke arah Marina. "Gue? Gue yang nyuruh lo ngomong kek gitu?" Marina mengangguk membenarkan.

"Buset dah si Kanaya ini ternyata tipe-tipe princess alay."

"Tapi kalo menurut lo sendiri, lebih enakan formal atau informal? Jawab jujur."

"Sejujurnya ya informal."

"Ya udah lo gue aja, lebih santai."

"Oke, lo yang nyuruh gue buat informal." Kata Marina.

"That's right, jadi kalo sama gue santai aja."

Tanpa terasa mobil sudah berbelok ke halaman sebuah rumah mewah 2 lantai.

Kanaya keluar dari mobil, ia memperhatikan sekitar rumah. Rumah yang menjulang tinggi dengan cat berwarna putih itu adalah rumah huniannya.

"Jauh lebih besar dari rumah Ayah sama Bunda."

"Ini rumah Erlangga?" Marina tercengang mendengar ucapan Kanaya. Bisa-bisanya dia berbicara seperti itu, pikir Marina.

"Yang sopan, itu bokap lo." Peringat Marina.

"Oh iya, bokap gue ya?" Marina bisa melihat senyum mengejek di wajah Kanaya.

Marina mengajak Kanaya untuk masuk kedalam. Mereka berjalan memasuki ruang tamu namun kosong. Tapi saat akan memasuki ruang tengah, Kanaya bisa mendengar jelas obrolan. Gadis itu bisa menebak bahwa di dalam sana keluarganya tengah berkumpul.

KANAYA OR KANARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang