28 || Peringatan kematian dan pamit

9.9K 476 29
                                    

Selamat malam semua...

Apa kabar? Saya harap semuanya baik.
Maaf ya udah lama gak update, di rl lagi sibuk-sibuknya.

Anw, saya minta maaf juga baru bisa update malam ini padahal di tiktok saya sudah bilang bakalan update kemarin malam.

Disarankan untuk baca part sebelumnya biar gak bingung sama part ini karena lupa alur.

Mungkin itu saja,

Happy reading...



"Ingat pesan gue yang sudah kalian jadikan sebagai janji." Tanya sang ketua pada seluruh anggotanya.

"Ingat. Di setiap tanggal 31 Mei tidak ada yang boleh mengeluarkan darah." Jawab para anggota dengan serentak termasuk Kanaya.

Saat ini mereka tengah bersiap akan melakukan kegiatan sosial, berbagi makanan sebagai peringatan atas kemarin Mike yang memang rutin mereka lakukan setiap tahun.

"Alasannya."

"Karena tanggal itu adalah hari paling berdarah bagi geng Omorfos karena kehilangan salah satu pendirinya." Daniel mengangguk, ia kembali teringat akan sosok Mike.

"Karena semua sudah siap ayo kita jalan, tapi sebelum itu mari berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing. Berdoa di mulai." Mereka fokus pada doa-doa masing-masing.

"Selamat ulang tahun walau tak panjang umur, Mike. Tolong sampaikan pada Tuhan agar rencana gue besok berjalan lancar."

"Doa selesai."

"Berangkat." Seru sang ketua.

Mereka berjalan meninggalkan area basecamp menyusuri jalan-jalan dan mulai membagikan makanan pada mereka yang membutuhkan.

Pada pengemis, pemulung, pengamen, tunawisma atau pun pada pedagang-pedagang asongan keliling.

Fokus utama mereka di daerah pasar dan sekitar minimarket.

Setelah semua makanan yang mereka bawa sudah habis mereka melanjutkan perjalanan menuju panti asuhan yang memang sering mereka kunjungi.

Sekitar tiga puluh lima menit akhirnya mereka sampai.

Baru saja mereka melangkah masuk, mereka sudah di sambut oleh seluruh anak panti.

Anak-anak serempak memeluk Daniel yang membawa bingkisan di tangannya.

"Kak El, kita kangen banget sama Kak El." seru mereka.

"Kak El juga kangen kalian."

Setelah memeluk Daniel, anak-anak itu beralih memeluk anggota yang lain. Sedang Daniel menghampiri ibu panti dan menyaliminya.

Ibu panti mengelus pundak Daniel.

"Lama gak main, El."

"Maaf ya Ibu, El sibuk akhir-akhir ini."

"Kak Kana?" ucapan seorang anak lelaki kecil itu mengalihkan perhatian semua orang yang berada di sana.

Anak itu menelengkan kepalanya seraya mengamati wajah baru.

Kanaya berjongkok menyamakan tingginya pada anak itu. "Iya. Aku Kana, Kanaya." ucapnya seraya tersenyum simpul.

"Kanaya? Kanara?" Lagi, Kanaya lagi-lagi tersenyum manis pada anak itu.

KANAYA OR KANARAWhere stories live. Discover now