31 || Sebuah Fakta

4.5K 300 55
                                    

Morning guys

Valentine's day nih ada yang ngasih coklat gak? bunga? atau kepastian dari htsannya kalian? AHAHAH

Biang kasih part ini aja deh sebagai kado buat kalian yea ahaha

Happy reading...



Byurr

Saat punggungnya hampir menyentuh lantai dasar kolam renang, Kanaya samar-samar melihat seseorang melompat untuk menyelamatkannya. Hanya itu, karena setelahnya ia sudah tidak sadarkan diri.

Ukhuk.. ukhuk

Kanaya akhirnya sadar setelah memuntahkan air yang sempat tertelan. Dengan nafas tersengal ia terduduk masih di pinggir kolam dengan Marina yang berada di sebelahnya dalam keadaan basah kuyup.

Juga masih ada Farrel dan kawan-kawan yang memperhatikan mereka.

"Akhirnya, terima kasih, Tuhan." ucap Marina. Setelah memastikan Kanaya baik-baik saja, Marina berdiri menghadap Farrel yang masih terdiam.

"Puas?" pertanyaan Marina membuat mereka semua memusatkan perhatian padanya. "Puas buat adik lo tenggelam?"

Farrel menatap Marina dengan alis berkerut.

"Kanaya gak bisa berenang, Farrel!" bentaknya.

"Kanaya gak bisa berenang?"

"Bukannya dia bisa berenang ya?"

"Kok bisa?"

Pertanyaan-pertanyaan itu lah yang muncul di benak mereka setelah mendengar ucapan Marina.

"Kalo lo gak tau apapun tentang adik lo, gak usah sok tau dengan bertindak ceroboh." Marina menekan setiap ucapan yang dia keluarkan. "Lo selalu menyudutkan Kanaya, lo selalu menuduh Kanaya dengan kata pembunuh, pembunuh, pembunuh, sedangkan hari ini lo hampir jadi pembunuh. Andai gue gak denger keributan itu entah apa yang akan terjadi." Farrel terdiam seribu bahasa, Marina jelas melihat raut kaget dari wajah pemuda itu.

"Dan buat lo semua.." Marina menunjuk mereka yang berada disana. "Gue gak habis pikir, disana ada orang tenggelam dan kalian hanya nonton? Heh, gila lo semua! Kalian itu hanya seonggok manusia sampah tanpa empati." Entah kenapa rasanya Marina benar-benar marah pada mereka.

"Helena yang hanya tercebur ke kolam dengan kedalam 1 meter saja kalian sepanik itu, padahal dia jauh lebih tinggi dari air. Dia 163 senti. Sedangkan Kanaya? Dia tercebur di kolam dengan kedalaman 2 meter, dengan tinggi badan hanya 160 senti dan kalian hanya diam?! Bajingan!"

Kolam renang ini memang hanya satu namun memiliki kedalaman yang berbeda.

Arsenio menatap punggung Kanaya yang membelakangi mereka.

Emosi Marina benar-benar meledak dia nyaris tidak bisa mengontrolnya namun berhasil redam karena panggilan dari Kanaya.

"Marina." panggilnya lirih.

"Iya?" Marina buru-buru berbalik menghampirinya.

"Tolong antar gue ke kamar."

✯✯✯

Tuk.. tuk

Ceklek

"Permisi, Tante." izin pemuda yang baru memasuki ruang rawat.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KANAYA OR KANARAWhere stories live. Discover now