06 || Sikap Kurangajar

11.2K 658 23
                                    

Good evening all 🙌🏼

How's ur day?
Gimana puasa kalian? Lancar gak? Lancar ya?

Up malam ini karena, It's my birthday yey
Ceritanya mau berbagi kebahagiaan.. padahal saya gak bahagia-bahagia amat hohoho

Okelah.. happy reading




Kanaya meregangkaan ototnya. Setelah pulang sekolah tadi Kanaya langsung tertidur tanpa membersihkan diri terlebih dahulu. Terlalu lelah menunggu Marina. Gadis itu tertidur dengan Titik yang berada di sebelahnya. 

Jam sudah menunjukan pukul setengah 6 sore yang artinya dia sudah tertidur sekitar tiga jam. Kanaya memasuki kamar mandi dan memulai ritual mandinya. Sekitar tiga puluh menit ia sudah selesai dan menuju lemari. Gadis itu kembali menggunakan celana training dan baju oversize dengan rambut yang hanya di cepol asal. 

Kanara duduk di depan meja rias milik Kanaya. Ia melihat banyak sekali make up milik gadis itu, tidak hanya itu skincarenya juga lengkap. "Gue emang gak pernah make up tapi skincare gak boleh lewat." kata Kanara sebelum memakai beberapa skincare milik Kanaya.

Setelah selesai ia kemudian mengoleskan sedikit lip blam agar bibirnya tidak terlihat pucat. "Selesai. Simple gini lho Ya, lo cantik." Puji Kanara untuk Kanaya. Gadis itu melihat Titik yang sudah terduduk di atas kasur. Kanaya beralih menggendong kucing hitam itu untuk di ajaknya turun.

Saat Kanaya menuruni anak tangga, ia mendengar suara-suara orang mengobrol yang terdengar cukup asik. Apa teman-temannya si Farrel belum pulang ya? pikirnya. Sampai di lantai bawah ternyata itu bukan Arsenio dan kawan-kawan tapi para penghuni rumah ini di tambah seorang gadis yang membuat ia memutar bola mata malas. Di sana ada Helena yang tengah duduk diantara William dan Elbara dengan kepala yang bersandar pada bahu William.

Kanaya yang berniat ke dapur tanpa menghiraukan mereka justru berhenti saat namanya di panggil.

"Aya, sini gabung." Dengan rasa malas Kanaya akhirnya menoleh saat Helena memanggilnya untuk yang kedua kali. Namun ternyata itu mendapat kritikan dari William.

"Ngapain sih, Hel ngajakin dia." kata William. Semua menoleh ke arah Kanaya. Mereka kagum dengan perubahan Kanaya pada make up dan pakaian yang ia gunakan, jauh lebih sopan.

"Jauh lebih cantik kalo seperti itu."

"Gak boleh gitu dong, kak Wil. Aya 'kan adik kakak." Kanaya merotasikan bola matanya sembari menghela nafas jengah. 

"Gak usah sok baik deh lo pick me, enek gue liatnya."

William membuang mukanya, malas melihat kehadiran adik kandungnya itu. 

"Sini." Helena melambaikan tangannya dan tersenyum begitu manis memanggil Kanaya untuk bergabung. Namun Kanaya justru diam dengan pandangan datar tanpa minat.

"Gumoh banget gue liat dia yang muka dua kek gitu."

"Tolong hargai permintaan putri saya." Erlangga berucap dengan nada dingin, tanpa menoleh ke arahnya barang sedikit. Ia berbicara karena Kanaya yang tak kunjung datang. 

"Sialan! yang putri lo itu gue!!"

"Lo tuh gak ada terima kasihnya ya, udah di ajak gabung sama Helena malah masih aja diem di situ. Gak tau malu." Kata Farrel sinis.

"Kak Farrel, jangan gitu dong." tegur Helena.

Sebenarnya beberapa dari mereka merasa sudah sangat asing dengan Kanaya yang saat ini. Padahal dia baru saja bangun dari koma beberapa minggu lalu namun perubahannya sangat besar. Bertolak belakang dengan Kanaya yang dulu mereka kenal.

KANAYA OR KANARAWhere stories live. Discover now