24 || Takut kehilangan

8.7K 438 24
                                    

Hai guys, malam...

Happy reading deh..




"Gimana sayang keadaan kamu sekarang?"

"Aku udah jauh lebih baik kok, apalagi kamu jenguk kayak gini." Arsenio mengelus surai kecoklatan milik Helena. Gadis itu tersenyum.

"Gimana bisa Kanaya ngelakuin itu ke kamu? Kamu tau gak sih seberapa khawatirnya aku waktu itu?"

"Maaf ya udah buat kamu khawatir."

"Ceritain, aku mau tau alasan apa yang buat Kanaya kayak gitu."

Helena meneguk air liurnya, matanya meliar mencoba untuk mencari alasan.

"E-e y-ya seperti biasa. Aya ingin aku jauhi kamu."

"Kali ini dia udah bener-bener keterlaluan. Tapi kamu tenang aja, dia udah di skors seminggu."

"Aya di skors?"

"Iya. Gak usah kaget gitu, harusnya kamu seneng."

"Seneng lah gue, tapi kenapa gak sekalian di kasih keluar aja sih? Nanggung banget."

"Hey, malah ngelamun sih?"

"Kenapa? Aya gak sejahat itu kok, Aya cuma gak sengaja aja. Kenapa sampe harus di skors?"

"Kamu kenapa sih sayang baik banget sama orang, Kanaya 'kan udah buat kamu masuk rumah sakit kek gini. Masih aja di belain."

"Aya punya alasan sayang makanya kayak gitu."

"Alasannya karena dia cemburu." Helena tersenyum sebagai tanggapan. Sedang Arsenio memutar bola mata malas karena melihat reaksi Helena seperti itu.

"Oh iya, aku mau tanya dong sama kamu." Helena cukup heran melihat Arsenio yang tiba-tiba saja menjadi serius.

"Mau tanya apa sih sayang? Tanya aja, nanti pasti aku jawab."

Arsenio nampak ragu saat ia menatap lurus pada wajah pacarnya itu. Ia takut jika pertanyaannya menyinggung perasaan Helena.

Helena mengerutkan keningnya, tiba-tiba saja perasaannya tidak enak.

"Kenapa sih sayang? Kamu mau tanya apa?"

Arsenio menghela nafasnya. "Di leher Kanaya ada bekas cekikan, itu ... Kamu?"

Jantung Helena berpacu dua kali lebih cepat dari biasanya. Ia mengalihkan pandangannya dari Arsenio.

"Fuck! Kenapa Arsen bisa tau? Kanaya ngelapor? Atau.. atau Kanaya ngapain, sialan!"

Arsenio melihat raut Helena yang berubah, terlihat sedikit panik.

"Aku.. e-sayang aku minta maaf kalo itu nyinggung kamu." Arsenio kembali mengusap rambut Helena.

"Maaf ya Arsen. I-iya aku ngelakuin itu. T-tapi itu sebagai bentuk pertahanan dari aku. A-aku, aku sempet ngelawan Aya. Aku a-aku gak sadar ngelakuin itu, maaf." Helena memalingkan wajahnya.

"Sayang hei, liat aku." Arsenio terkejut melihat Helena yang menangis. "Sayang, aku minta maaf buat kamu nangis. Aku cuma mau kamu jujur. Maaf ya." Arsenio menghapus air mata Helena.

"Kamu gak percaya sama aku?" Tanya Helena disela air matanya yang terus mengalir.

"Enggak gitu, aku percaya kok sama kamu. Maaf ya." Arsenio berdiri untuk memeluk Helena yang masih terbaring di atas brankar rumah sakit.

Helena menganggu dalam peluk Arsenio. Ia mengusap air matanya setelah itu matanya berubah tajam.

"Sialan lo Kanaya, apapun yang udah lo adukan ke Arsen tetep gue yang bakalan menang."

KANAYA OR KANARAWhere stories live. Discover now