29 || Ular, danau & isi rekaman

7.1K 396 32
                                    

Haloo semuanyaaa

Semoga kabar kalian baik.

Anw, maaf ya baru bisa update.
Saran saya sebelum baca part ini baca dulu part sebelumnya ya biar lebih nyambung kali aja ada yang lupa alur hehe

Dan saya jamin, di part ini kalian bakalan di buat shock dengan satu kebenaran yang terungkap ohoho

Oke,

Happy reading...



Daniel sudah siap dengan setelannya, ia menatap pantulan dirinya di cermin. Pakaian serba hitam terpasang apik di tubuhnya. Jaket kebanggaan yang juga sudah ia kenakan. Slayer merah tanda ia siap juga sudah melingkar apik di bisep kirinya.

"Hari ini, gue akan mengungkap siapa dia sebenarnya."

Daniel meraih kunci motornya yang berada di atas nakas kemudian berjalan menuruni anak tangga. Ia pulang ke rumah sedang rumah dalam keadaan sepi. Ia menjalankan motornya menuju basecamp.

Perjalanan 30 menit ia singkat menjadi 15 menit.

Sama seperti dirinya, anggota yang lain pun sudah siap dengan berbagai persiapan yang lengkap. Daniel memasang slayernya untuk menutupi sebagian wajahnya.

"Siap semuanya?"

"Siap!" jawab mereka serentak.

Karena persiapan yang sudah benar-benar siap, Daniel mengintruksikan mereka untuk jalan. Perlahan mereka mulai meninggalkan halaman basecamp dengan dipimpin sang ketua.

✯✯✯

Kemarin, Helena sudah boleh pulang oleh dokter dan hari ini ia sudah bersekolah.

Sepanjang koridor banyak pasang mata yang menatapnya sinis bahkan ada yang secara terang-terangan mengatakan ketidaksukaan padanya.

"Mukanya sih polos ya tapi sayang polos-polos bangsat."

"Gue jadi bingung yang mana yang bener yang mana yang salah."

"Selama ini gue percaya kalo dia anak baik-baik tapi setelah lihat bekas cekikan di leher Aya, ngeri banget anjir."

"Psikopat bjir."

"Dia beneran mau bunuh Aya? Bekas cecikannya sekentara itu lho."

Helena dirundung perasaan cemas, takut bila ia dipandang buruk, bila ia dijauhi, dikucilkan, ditinggalkan, ia takut.

Gadis itu menatap punggung Arsenio yang berjalan didepannya, bukan disampingnya.

Ia merasa ada yang lain dari pemuda itu, ia tidak lagi menegur mereka yang berbisik tentangnya, berkata jahat padanya, ia tidak lagi menggenggam tangannya, menenangkannya dari mereka yang tidak menyukainya.

Helena semakin merasa takut.

"Arsen." Arsenio nampaknya tidak mendengar panggilan Helena membuat gadis itu kembali memanggilnya seraya menarik lengan pemuda itu.

"Kenapa, Hel?" tanya Arsenio berbalik menatapnya.

"Aku takut." adunya seraya menunduk.

KANAYA OR KANARADonde viven las historias. Descúbrelo ahora