04.

113 13 0
                                    

"cape tau harus ngertiin apa yang di rasakan orangtua, sedangkan orang tua gak tau apa yang di alami anaknya"

Sorry for typo;)

......

Haikal yang sedang berada di kamarnya pun langsung kebawah karena mendengar suara mobil orang tua nya yang datang, karena terburu-buru ia hampir trjatuh di tangga kalou tidak di tahan oleh penjaga yang berada di dalam rumahnya mungkin ia sudah terjatuh kebawa.

"Pah, mah mau langsung istirahat atau mau minum dulu biar minum nya di buatin anggara?" Tanya haikal kepada kedua orang tuanya, namun apa yang di terima haikal dari orangtuanya hanya emosi dan sentakai yang di berikan orangtuanya kepada haikal. "Kamu ga liat kalo kita berdua ini baru pulang hah! Dah tau kita ini cape baru pulang malah di lontarkan pertanyaan oleh kamu" jawab ayah haikal, "kalo misalnya kamu mau bikinin kita minum ga usah ngomong langsung bikin aja anggara" ucap ibu haikal.

Haikal yang mendengar jawaban dari orang tuanya pun hanya pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman untuk orangtuanya, "den haikal mau bikin apa biar bibi aja yang bikinin" ucap bibi laras, "ga usah bi biar haikal aja bibi istirahat aja" jawab haikal dgn senyuman manis.

Bibi laras tau bahwa haikal habis di marahi oleh orangtuanya dan ia tau senyuman yang di berikan haikal kepadanya itu hanya sebagai topeng agar semua orang melihatnya itu sedang baik-baik saja, tetapi jika bibi laras yang melihatnya bibi laras tidak pernah tertipu dengan senyuman nya itu.

Karena selesai mambuat kopi dan teh untuk kedua orang tuanya haikal mengantarkan minuman nya ke ruang keluarga, karena kedua orang tua nya ada di sana, " ini mah, pah teh sama kopi nya kalo ga ada apa-apa lagi aku pergi kekamar yah" ucap haikal, krang tuanya pun yang mendengar itu punlangsung bertanya "ngapain di kamar main handphone atau tiduran, dari pada main handphone terus mending belajar" ucap ayah haikal.

Haikal yang mendengar itu hanya pasrah, kedua orang tua nya selalu menuntuk nya untuk mendapatkan kan nilai yang bagus karena apa, karena kedua orang tua nya pernah bilang "kalo bukan sama kamu perusahaan mama sama papa siapa yang akan meneruskan nya kalo bukan kamu" itu yang di katakan orang tuanya kepada dia.

"Pah, mah anggara dah belajar kok ini juga baru beres kalo ga percaya tanyain bibi laras" ucapnya " dan kalo bisa beri anggara sedikit perhatian dan kasih sayang kalian ke anggara mah, pah" lanjutnya yang hanya bisa di dengar oleh dia.

Tetapi sebelum ia kembali ke kamar tangan dia di tarik oleh ibunya, karena sang ibu mendengar sayup-sayup perkataan haikal, " kamu ngomong apa anggara" ucap ibu haikal, " anggara ga ngomong apa-apa mah" jawab haikal, "mamah tau pasti kamu itu lagi menggerutuk karena selalu di suruh belajar kan" tebak ibu haikal.

Haikal yang mendengar itupun terkejut karena mendengar apa yang di katakan oleh sang ibunya, dan ia pun heran kenapa ibu nya bisa berfikiran begitu, "mah kalaupun anggara cape belajar terus mungkin dari dulu anggara gak bakal nurut sama semua perkataan mamah atau papa, mungkin dari dulu anggara bakal bandel dan ga ngedengerin apa kata mamah mah" ucap haikal.

"Kamu jangan menyangkal anggara, papa sama mamah sudah berkorban untuk kamu cari uang untuk kamu hidup untuk kamu sekolah tapi kamu malah bebicara yang lain, ciba kamu pikir kalo tanpa kita kamu mau jadi apa anggara mau jadi apa? Coba kamu ngertiin perasaan mamah sama papah coba kamu pikiran apa yang sudah papa dan mamah alami dari nol sampe sekarang anggara, ngertiin kami dong anggara" ucap mamah haikal.

Haikal yang mendengar itupun tidak bisa selalu diam ini waktunya ia mengungkapkan apa yang ia rasakan selama ini harus kah sekarang? Harus kah ia ungkap kan waktu ini hari ini juga?

"Mah aku mohon mah jangan berfikiran begitu, iya haikal tau kalo mamah sama papah pasti cape tapi anggara ga pernah minta ini, anggara ga pernah minta mamah sama papah buat bikin anggara ada di sini, anggara juga cape harus ngertiin mamah sama papah setiap harinya. Anggara juga mau di perhatiin dan di beri kasih sayang layak nya seorang anak buka seorang robot yang selalu di paksa untuk sempurna anggara juag mau di mengerti sama kalian berdua" setelah mengatakan itu haikal langsung pergi ke kamar nya.

Melihat itu bibi laras mengikuti haikal, sedangkan ibu dan papah nya haikal hanya terfiam mencerna perkataan haikal, "den haikal buka pintunya den bibi mohon jangan lakukan sesuatu yang sangat nekad den" ucap bibi laras, sedangkan haikal di dalah hanya bisa memeluk tubuhnya sendiri di pojokan sambil merasakan sakit di kepalanya.

Sebab saat dia membuat minumam untuk kedua orang tuanya pun ia sudah merasakan pusing.

Saat bibi laras tidak sengaja memutarkan handle pintu kamarnya haikal ternyata tidak terkunci bibi laras pun segera masuk ke kamar haikal. Pertama yang ia lihat pada kondisi haikal yang sekarang ada lah terkejut bagaimana mana tidak terkejut, karena melihat haikal sudah tidak sadarkan diri dan juga darah mengalir di hidung haiakl untuk ke dua kalinya.

Karena melihat itu bibi laras pun segera memanggil ibu dah ayah haikal, "TUAN, NYONYA, TUAN, NYONYA" ucap bibi laras berteriak, "ada apa bi, ada apa" tanya ibu haikal yang terlihat khawatir karena melihat bibi laras yang keluar dari kamar haikal sambil berterian histeris. "I-tu-itu den haikal pingsan sa-sambil keluar da-darah di hidungnya" ucap bibi laras.

Mendengar itu raut khawatir di wajah ibunya haikal pun terlihat sangat panik, "pah anggara pah, a-ayo bawa di-dia ke rumah sakit pah ayo" ajak ibu haikal yang sangat panik tak karuan, sedangkan ayah haikal hanya mematung dengan wajah pucat dan terlihat bingung harus melakukan apa, di sisi lain ibu haikal sudah menangis.

🐻🐻🐻

Setibanya di rumah sakit dokter Kevin tak sengaj melihat haikal di bawa oleh brankar pun langsung menangani nya, kedua orang tua haiakl yang mengenali dokter kevin pun langsung meminta tolong untuk memeriksa putranya itu, " kevin, benerkan?" Tanya ayah haikal, mendengar itu kevin langung menoleh ke arah ayah haikal "satria, ini anak kamu?" Tanya dokter kevin, ayah haikal hanya mengangguk kan kepalanya.

Satria anggra restu, itu nama ayah dari haikal dan nama dari ibu haiakla adalah bunga windia sari yang sering di sebut bunda widia oleh para sahabat haikal, marena para sahabat haikal hanya pernah bertemu dengan ibunya saja dan belum pernah bertemu dengan ayahnya haikal. Dan dokter kevin adalah teman semasa kuliah nya ayah haikal.

Setelah di tangani dan sudah siuman dari pingsan nya yang selama 10 menit pun haikal meminta kepada dokter kevin untuk tidak memberitahu tentang penyakit yang selama ini ia derita. Kedua orang tua haikal yang melihat dokter kevin keluar dari ruangan pun ayah hakikal langsung bertanya.

"Bagaimana keadaan anggara kevin?" Tanya satria, mendengar pertanyaan dari satria pun ia hanya bisa berbohong karena ia harus menepati janji nya kepada haikal.

"Anggara hanya terlalu stres dan terlalu memforsir dirinya sendiri hingga lupa untuk makan dan tidur secara teratur, untuk tidak terulang lagi tolong perhatikan tidur dan makan nya, untuk saat ini biarkan dia istirahat hingga ia mendingan di sini selama 3 hari" ucap dokter kevin.

Mendengar itu kedua orangtuanya hanya tidak menyangka bahwa anaknya sangat memforsir diriny karena permintaan dari mereka berdua. Karena mereka memikirkan bahwa anaknya itu pasti tidak akan mematuhi perkataannya.

....

Segini dulu yah janga lupa selalu dukung cerita ini yah mohon banget bantuan nya.

See you, and goodbye:)

haikal dan kenangan Where stories live. Discover now