29

49 7 0
                                    

Sekarang naren sudah di pindah kan ke ruangan VVIP yang di sarankan oleh bang candra karena, kebetualan ada bang candra yang sedang mengantarkan berkas penting pada ayahnya. Dan yah benar rumah sakit ini milik keluarga candra.

Namun saat ini ada haikal yang sedang di temani oelh candra di rooftop rumah sakit. Dan menceritakan kronologi nya yang terjadi hari ini.

"terus sekarang gimana bang naren ketauan terus pasti nanti gue kan bang?" tanya haikal pada candra

"ga gabakal, abang tau itu karena kita juga ga nyangka kalo lo dulu kaya gitu dan dari itu, abang yakin kalo lo bisa sembunyiin ini"

"terus gimana tu ort ulu ga ada klarifikasi kah?" tanya candra

"mereka mau nikah bang, dan yah raka itu yang pernah gue certain ke lo, yang gue bantu karena baru pindah dan anak nya si mbu itu jadi adik ikal, dan yah kalo abang mau tau sekrang ikal punya adik dua" ujarnya sembari maunjukan tangan yang membentuk anggka dua.

"oh yah apakan buna lo hamil lagi?" tanya candra, namun mendapatkan gelengan dari haikla

"terus?"

"adik haikal naren bang, karena papanya naren nikah sama buna" ujar haikal

Candra yang mendengarnya hanya bisa terkejut, dan ia menyadari bahwa haikal akan menangis pun langsung membawa haikal dalam pelukan nya

"ya udah sekarangmending kitake ruangannya naren yukita lihat kondisinya" haiala pun hanya mengangguk mendengar ajakan dari candra

Namun sesampainya di sana yang mereka berdua liat adalah ada rifky yang sedang memarahin naren. Danhaikal yang melihat itu berusaha untuk memisahkan keduanya.

"lo itu anggap kita aoa hah? Sampe maslah segede ini losembunyiin dari kita, buannya lo bilang kalo kita itu keluarga gitukan kata lo , tapi kenapa lo nyembungiin ini dari kita narendra" ucap rifky yang sedikit meninggikan nadanya

"kalo lo tau kita kecewa sama lo na, lo anggap kita apa, orang asing atau apa? kenapa lo sembunyiin ini dari kit ana?" tanya dewa dengan nada yang dingin

Naren yang mendengar itu hanya bisa menundukan kepalanya karena enggan melihat wajah rifky dan dewa.

"udah lo berdua kenapa sih hah? Jangan nyudutin naren gini, dia juga pasti punya alasan sama semua yang dia sembunyiin. Dan kalo lo berada di posis naren juga pasti lo gini juga kan!" ucap haiakl yang sedikit teriak karena, itu pasti akan membuat naren drop

"oh kalo gitu berate lo juga ada di posis naren yah, dan pasti lo juga ada yang di sembunyiin dari kita juga kan ngako lo" ucap rifky

Haikal yang mendengarnya pun langsung bungkam karena jika ia tersulut emosi juga ia akan tanpa sengaja membongkar rahasianya juga.

"kenapa lo bisa berpikiran kaya gitu hah? Emangnya gue keliatan kaya orang sakit hah? Engagga ky, gue ngomong kaya gini juga karena dengan lo menyudutkan naren denagnn bigini juga naren pasti bakal nge drop emnagnyalo mau naren nge drop?" tanya haiakl

Candra yang meihatnya pun langsung mencoba memisah kan rifky dan haikal. Karena jika di teruskan juga aka memperburuk kondisi haikal, karena jika di bandingkan dengan sekarang haiakl itu sendang menyembunyikan kondisi yang sebenarnya saat ini.

"udah kal, ky, lo berdua kalo mau berantem jangan di sini, inget ini rumah sakit bukan jalanan" ujar candra yang membuat mereka berdua bungkam

"ky, naren nyembunyiiin ini juga punya alasan, tapi please yah ky jangan kaya gini , dengan lo kaya gini lo malah bisa memperburuk kondisi naren" ujar candar sebisa mungkin

Namun karena mendengar itu membuat rifky pergi dari ruangan dan di susuli oleh yang lainnya juga, namun ada dewa yang masih mematung di tempat.

"gue butuh penjelasan lo dengan lo nyembunyiin ini, tapi jika lo ga mua bicara jangan dulu bicara sama gue" ujar dewa yang lengusng meninggalkan mereka bertiga di ruangan

haikal dan kenangan Where stories live. Discover now