20

59 5 0
                                    

"Yang berlalu biarlah berlalu karena yang harus kita pikir kan adalah masa depan bukan masa lalu"



Sorry for typ
.
.
.
.
🐻🐻🐻

si anjir baru nongol lo? Kemana aja bro baru keliatan perasaan" tanya jefry

"kopo amat lu jadi manusia" ucapan haikal

"ya wajar lah manusiawi bertanya itu, biar jadi pinter" ucap naren

"napa lo baru datang kal? Biasanya pagi terus" tanay dewa.

"gini ni bang ceritanya" namun perkataan haikal terhenti. Karena ada yang terlintas di otak haikal saat melihat teman teman nya memperhatikan nya.

"lo napa berhenti kal" ucap rifky

"nungguin ya lo pada" ucap haikal dengan wajah tengilnya.

Dan itu membuat haikal mendapatkan sorakan dari sahabatnya, sekalipun toyoran pelan pada kepalanya.

"gue tu dah serius su, dengerinnya eh lo malah nipu kite, gimana ceritanya" ucap naren protes

"oke oke sorry, gue lanjut. Sebenernya gue tadi liat anak kite nih lagi diem di pinggir halte, nah ya udah gue samperin eh ternyata tu anak mewek. Ya udah gue bawa tu anak ke atas, dan yah berhubung gue sekarang yang piket nya jadi gue bisa ijin dulu bentar gitu" merek ayang mendengar penjelasan dari haikal pun hanya ber 'oh' ria

"terus tu anak nangis napa? Ga lu tanya akibat nya kenapa" tanya dewa

"ya gue tanya in lah, tapi gue biarin dia nangis dulu kasian soalnya, dan setelah itu tu anak cerita kalo dia nangis karena family problem" ucap haikal, karena haikal tidak memberitahu nama anak tersebut membuat mereka penasaran.

"emang tu anak siapa si, mau gue peluk kasian" ucap naren

"mulai nih jadi jiwa emak-emaknya" cibir jefry yang tidak di respon oleh naren sama sekali.

"gue ga bakal kasih tau, soalnya gue dah janji ga bakal kasih tau Namanya. Tapi gue kasih tau huruf Namanya, dan gue juga ga bakal kasi tau tengah atau awalnya. Pokonya inisialnya itu Y" ucap haikal.

Karena tak mau bingung mereka hanya mengangguk doang, karena mau penasaran juga ga bakal di kasih tau sama oknum haikal ini

"dah lah biarin mau itu siapa nanti juga anak nya nyamperin sendiri" ucap dewa.

maksud dari anak yang di sebutkan oleh haikal adalah, anggota grup prada, ini bukan grup motor-motor pada umumnya tetapi ini adalah sebagai tempat anak yang memiliki masalah akan keluarga dan yang lainnya. Dan prada tidak memiliki banyak anggota hanya sedikit karena bagi mereka prada bukan lah grup yang harus ada banyak anggota.

Dan juga prada biasanya menjadi tempat pulang mereka yang kedua kalaupun mereka tidak nyaman berada di rumah nya masing-masing. Dan ketua nya tidak lain dari dewa dan wakil nya adalah jefry.

"pulang nanti nongkrong yok, lumayan dah lama ga nongkrong di si abah yak an" tanya naren

"iya tuh lumayan lama kita ga ke si abah ygy?" tanya haikal dan di angguki oleh semuanya

"ya udah nanti pulang sekolah kita ke si abah. dan jangan lupa ajakin yang lainnya juga jef" ucap dewa

"siap bang"

Karena pelajaran sudah di mulai mereka pun kembali ke tempatnya masing-masing, dan memperhatikan apa yang gurunya sampaikan di depan sana. Tapi di tengah-tengah pelajaran ada anak yang terkena tegur oleh guru, diapa lagi kalo bukan fikram yang mana itu anak emang suka kena langganan. Dan fikram juga adalah salah satu anak prada .

"fikram kenapa kamu tidur di pelajaran ibu!" tanya ibu sarah

Karena di sini ibu sarah terkenal sangat killer dan yah taulah pasti semua murid ada yang suka ada yang tidak, dan sama hal nya dengan anak prada di mana mereka selalu memanggil bu sarah dengan sebutan bu kimat atau bisa di bilang ibu killer kacamata.

"sekarang kamu ke depan terus jelaskan apa yang ibu tadi sampaikan, cepat fikram!" ucap bu kimat

"ya elah bu, biasanya juga kan di suruh berdiri di depan tiang bendera bu" jawab fikram

"kamu ini di kasih yang ringan malah minta yang susah, cepat lakuin aja jangan ngelawan. Atau gak nanti kamu ibu suruh hapalan tiap hari jum'at surat ad duha" ucap bu kamat

"lah bu ibu mau saya kena dosa toh?" tanya fikram yang membuat semua anak yang di kelas tertawa

"anjir kam, lo kalo ngomong yang lembut dikit ke" ucap haikal yang terkesan seperti berteriak namun, dari jawaban itu membuat ibu kamat menoleh ke arah nya

"ngomong apa tadi haikal?" tanya bu kamat, Haikal yang di tanya hanya menggeleng gugup. Karena ia takut di kedepan kan seperti fikram.

"gak ada bu gak ada haikal ga ngomong apa- apa kok bu" ucap nya dengan panik, yang langsung di suguhi oleh tawa teman-teman nya

"kenapa dosa fikram? Orang baca surat ad duha itu mendapat pahala loh. Kok ini kau malah jadi dosa, sebenarnya kamu ini sekte mana fikram" ucap bu sarah dengan geram pada fikram

"saya dari lahir juga sekte bapak bu, saya mah nonis bu dari saya zigot juga bu" jawab fikram yang langsung membuat semuanya tertawa.

Sedangkan bu sarah hanya bisa diam dan berubah menjadi batu. Mendengar jawaban dari fikram, mungkin beliau terlalu muda sampai tak mengingat bahwa sekolah yang di tempatnya bekerja adlah sekolah campuran atau negri. Di mana aja yang islam dan nonis

"ya sudah kamu boleh duduk fikram, dan yang lain nanti ibu kasih tugas catatan, dan di kumpulkan di meja ibu sebagai absensi. Dan buat sekretarisnya silahkan ke depan" ucap ibu sarah

Dan Narendra pun langsung ke depan menghampiri ibu sarah, berhubung ia sedang malas menulis di buku jadi ai akan menulis di white board, dan yah ia juga tidak akan susah-susah untuk menyalin lagi karena ia sudah menulis di white board, dan itu juga sudah masuk ke dalam data absen dirinya.

"ren banyak ga?" tanya jaki

"mayan lah segini mah" ucapan narendra enteng

"wah lumayan lo mah bukan dikit, tapi lima balikan white board" ucap dewa yang di setujui oleh semua orang di kelasnya

"ya lumayan lah paling Cuma tiga atau dua ini Cuma dua lembar buku paket doang elah dikit juga, kalo ga percaya noh tanyain si ekal" ucap naren

"ya myan lah segitu mah, kalo kata gue di buku kecil paling tiga kaca di buku big boss dua kaca setengah" ucap haikal

"anjir banyak su" ucap Rifky

"ini guru killer ga mikir-mikir apa kalo ngasih tugas" protesnya lagi

"dah dah nulis dari pada nanti lo semua pada balik akhir mampus tau rasa lo semua ngeluh aja yang lo tau" ucap naren yang kesal akan keributan di kelasnya

Karena pelajaran dari ibu yang terkenal killer ini adalah pelajaran yang terakhir, jadi sebagian ada yang langsung pulang dan sebagian lagi menjalan kan ibadah shalat ashar nya, karena di kelas haikal ini lebih dominan nonis daripada islam nya karena di kelas IPA yang beragama islam hampir semua di kelas XII-2 IPA.

"kalo yang udah nulis nya taro di meja terus buat yang islam jangan lupa sebelum pulang ke masjid dulu, buat menunaikan ibadah salat. Dan kalo ada yang kepergok ga solat minggu gue seret ke gereja" ucap haikal sebagai keamanan di kelas nya.

Begitulah cara mereka membuat anggota kelas nya tidak meninggalkan kewajiban di agamanya masing-masing dan yah kelas ini juga yang telah mendapatkan penghargaan atas toleransi yang tinggi di antara kelas yang lain nya.
.
.
.
.
.
.

Tinggalin jejak nya yah kakak kakak

See you

haikal dan kenangan Where stories live. Discover now