05.

94 10 0
                                    

"Iya gue pasti kuat kok sampe akhir, sampe di mana semuanya berakhir"

Sorry for typo;(

🐻🐻🐻

Karena orangtua haikal pulang kerumah untuk mengambil baju untuk haikal, dokter kevin pun menelpon johan, candra, tian untuk ke rumah sakit karena haikal masuk rumah sakit. Setelah mendapat kabar seperti itu semua abang nya haikal bertujuh langsung pergi kerumah sakit karena memdapat berita buruk itu.

Sesampai nya di rumah sakit mereka langsung menuju ruangan haikal yang berada di ruangan VVIP lantai 5 ruang 17, pun langsung mesuk karena khawatir, haikal yang melihat para abngnya datang hanya terkekeh melihat wajah mereka yang panik, terutama bang cakra dan bang fahmi sangat tidak estetik bukan.

"Kenapu lu bisa gini kal jawab abang" tanya johan yang baru datang, "ga kenapa-napa bang vuma terlalu cape" jawab haikal, "lu gaboleh gini kal lu harus kuat yah ,lu harus kuat kan lu dah janji sama kita" ucap bang tian "iya bang gue bakal kuat sampe akhir" ucapnya sambil terkekeh.

"Dasar lu udah bikin kita semua panik masih aja bisa cengengesan kal, please lah jangan gini kita semua udah panik takut lu kenapa-napa jangan anggap ini enteng kal please" ucap cakara yang terlanjur panik, apalagi ia heran akan kelakuan adik nya ini masih aja bisa cengengesan, dasar haikal.

Karena keasikan mengobrol hingga kedua orangtuanya haikal datang dan mereka semua langsung menyapa medua orang tua haikal tersebut.

"Halo tante" ucap johan mewakili para sahabatnya, "eh johan, sehat nak sudah lama tante ga ketemu kamu. Oh ya gimana kabar bunda dan ayah kamu han?" Tanya ibunya haikal, "mereka baik Tante, dans ekarang mereka lagi di bali karena ada urusan keluarga" jawab johan dengan sopan, "kenapa kamu ga ikut johan?" Tanya ayah haikal yang mulai mengeluarkan suara, "oh ga om kan bentar lagi ujian sedangkan di bali pasti buka seminggu dua Minggu pasti sebulan dua bulan om" jawab johan lagi seadanya.

"Ah kamu pasti candra kan, ya ampun udah gede aja kamu makin tampan lagi, padahal kamu kemarin baru aja SMK waktu anggara masih SMP" ucap ibunya haikal kepada candra, " ahaha tante bisa aja" jawab candra yang terkekeh malu.

"Tante sama om titip haikal yah tante dan om ada urusan nih sama klien nanti kalo dah beres pasti kita balik lagi kok" ucap ibu haikal, "oh iya ga papa tante silahkan" ucap sahabat haikal. "Mamah sama papah pergi dulu ya sayang" ucap ibunya, dan haikal hanya tersenyum membalasnya.

Sedangkan cakara, candra, tian, rizky, hans, fahmi, dan johan tidak hibis fikir juga dengan pikirin orang tuna nya haikal, bahkan di saat anak nya sedang membutuhkan mereka mereka tetap saja mementingkan perkerjaannya, di sisi lain haikal hanya menatap kosong kedepan pintu yang kembali tertutup. Dan mereka yang melihat haikal pun hanya bisa menetap haikal kasihan.

Haikal mulai tersadar karena pintu yang semula tertutup terbuka kembali menampakan dokter kevin menghampiri nya, "haikal karena kamu kemarin terlalu memaksakan diri dan karena tadi mendapatkan tekanan dari kedua orang tua kamu itu menyebabkan tubuh kamu lemah, jadi kamu harus cuci darah sekali lagi mau yah? Demi kebaikan kamu juga kal" ucap dikter kevin.

Haikal yang mendengar kan hanya pasrah karena ia tidak bisa berbuat apa-apa menolak juga tidak bisa past kalo ia menolak aia akan mendapatkan amukan masal dari ke tujuh abang nya ini. Jadi mau tidak mau ia harus menyetujuinya dan, menjawab pertanyaan dokter kevin pun hanya dengan anggukan dan deheman.

🐻🐻🐻

Saat sedang melakukan cuci darah mereka semua yang ada di ruangan terkejut karena ada bibi laras yang membuka pintu, bibi laras langsung mengis karena melihat kondisi haikal yang terbaling lemah dengan alat di sampingnya yang menedot dan menyalirkam darah haikal, karena melihat itu haikal menjadi gugup.
"Bibi jangan kasih tau siapa-siapa yah haikal mohon bi" mohon haikal dengan lirih.

mendengar itu bibi pun langsung menghampiri haikal "den haikal sakit apa ngomong sama bibi, bibi janji ga akan kasih tau siapa-siapa asalkan den haikal jawab pertanyaan bibi yah" ucap bibi laras dgn lirih, "haikal dari lima bulan yang lalu sebelum naiak kelas dua belas kelas sebelas semester dua sebelun ujian mengidap penyakit Chronic Kidney Disease atau gagal ginjal kronis bi. Tapi bibi janji jangan kasih tau siapa-siapa termasuk papah sama mamah ya bi" mohon haikal yang hanya di di balas anggukan oleh bibi laras.

Karena mejadian tadi haikal pun hanya bisa membayangkan jika semua orang tau bahawa dia selama ini mengidap penyakit yang pastinya bisa sembuh jika ada yang mau mendonorkan ginjalnya pada dirinya, apalagi jika ia membayangkan cahya, rangga dan narendra pasti mereka marah dan sedih, hanya itu yang ia pikarkan sekatang.

Karena terlalu cape akan semuanya ia terlelap tidur, karena pasti setiap orang yang sedang cuci darah energi nya terkuras karena efek dari darah yang di ambil dan di kembalikan lagi ke dalam tubuhnya, ngeri bukan.

Karena sudah 4 jam dan haikal pun di bangunkan oleh johan karena ini waktunya haikal beres cuci darah. "Lu harus kiat janji sama abang" ucap johan yang hanya di balas senyuman dan anggukan oleh haikal, "inget lu barus kuat kita semua di sini nunggu lu sehat biar bisa jaillin kita lagi, biar bisa nistain bang cakra lagi" ucap bang rizky.

"Jujur kal tanpa lu kita di sini merasa kehilangan sosok yang nyebelin yang selalu nistain gue itu kaya ga ada sepi kal tnpa lu, jadi lu harus kuat yah kalo ada yang sakit ngulh aja jangan di pendem, ada kita di sini keluarin uneg-uneg lu semua mau cerita atau curhat ke kita aja, kita selalu ada buat lu kal" ucap bang cakra, karena emang ada bener nya kalo cakra pasti suka kalo di nisatain haikal, bukitnya sekarang dia mau di nisatain haikal.

Haikal yang mendengar perkataan bamg cakra hanya tersenyum hingga terlihat deretan giginya yang rapih, "emang lu mau bang tiap hari di nisatin gue mulu?" Tanya haikal dengan lemas karena tenaganya belum kembali stabil, "asal lu bahagia gue juga ikut bahagia kal, gue sedih liat lu terbaring lemas gini gue ga sanggup liat nya kal" ucap bamg cakra dengan air mata yang mangalir, karena sudah tak kuat menahan nya.

Haikal yang meihat itu terkekeh ingin rasanya ia merekan bang cakra yang sedang menangis, tetapi ia tidak bisa karena ia sedang tidak berdaya. Sedangkan rizky yang tau apa yang di mau haikal pun langsung merekam cakra yang sedang menangis.

"Udah bang jangan nangis, masa katanya lu cowok paling cool paling gagah, masa ngeliat gue terbaring lemas tak berdaya aja nangis lu bang" ucap haikal menghibur, dan mereka yang mendengar ejekan dari haikal untuk cakra pun hanya tersenyum, karena ini yang mereka inginkan.

......

Segini dulu yah janga lupa selalu dukung cerita ini yah mohon banget bantuan nya.

See you, and goodbye:)

haikal dan kenangan Where stories live. Discover now